Chp 128. Sesuai Permintaanmu, Majikan! (2)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

A/N Baiklah2, aku nggak bakal menunda2 lagi. Maklum, sinner procrastination soalnya. Beberapa efek di chapter ini: senyam-senyum, teriak, rasa ingin menculik Maehwa, dsb.

Keadaan di induk gedung perusahaan IdolStory Company ricuh malam itu. Mereka menerima telepon keluhan dari berbagai pemain "komunitas". Laporannya mengatakan ada semacam bug dalam game Make Your Idol Shine.

Kenapa? Karena tokoh pelatih trainee "Si Tanpa Nama" tiba-tiba menghilang. Mereka berpikir ada semacam glitch saat update versi terbaru.

Hal yang sama juga terjadi di dunia kultivasi.

Danyi sudah menyiapkan popcorn dan soda, posisinya juga sudah nyaman, bersiap menonton penampilan kontraktornya. Tidak sebelum seseorang mendatanginya dengan wajah panik.

"Peringatan darurat! Peringatan darurat!"

Danyi menoleh kesal. "Ck, ngapa? Aku sibuk nih!"

"Kau punya waktu bersantai di situasi pelik begini?! Kau harus segera menanggulanginya!"

"Hah? Apa yang kau bicarakan sih?" Danyi yakin wajahnya kebingungan saat ini. Jarang-jarang alarm dibunyikan. Kecuali terjadi penyusupan.

"Dia menghilang, Danyi! Hilang! Lenyap! Raib!"

Danyi mengernyit. "Siapa yang menghilang?"

"Jiwa asli karakter game Han Maehwa!"

.

.

Irama synthesizer yang tenang menghanyutkan membuat seisi studio bergemuruh oleh teriakan. Apalagi lampu stage merah menyorot kelima tim APONA, merayu pandangan mereka semua.

Begitu intro selesai berkumandang, bahu mereka bergoyang membuat gelombang sensual lantas berbalik dramatis sebelum menyebar sesuai formasi. Kamera menyorot Haru yang pindah ke tengah dengan putaran yang mulus.

"Di pagi yang menyilaukan, di siang terik yang membara, di malam yang sunyi, aku terus mengejar jejak langkahmu♫

"Kau hanya menorehkan kehadiran, tapi sukses membuatku jatuh cinta♫

Geonwoo dan Haru bertransisi dengan presisi mengagumkan sembari terus menari dalam tempo lamban mengikuti ritme musik (penonton berteriak). Yang lainnya juga bertahan dengan sinkronisasi sempurna. Goyangan lambat itu memperlihatkan setiap inci lekuk tubuh mereka (teriakan semakin kencang).

"Kau terlihat jauh, jauh, sangat jauh... ♪

"Punggungmu semakin kecil seolah bisa hilang dari pandanganku kapan saja ♪

"Tapi aku tidak berani mengikis jarak itu ♪

Kiyoung menyatu di formasi Geonwoo dan Haru.

"Kenapa aku tidak dapat mengatakan aku sedang jatuh cinta? Padahal aku sangat ingin meneriakkannya dari atap rumah♫

"Aku takut kau takut padaku ♪"

"Dan tanpa sadar bertingkah jadi pengecut ♫"

Jantung penonton di studio mendadak berdebar keras saat musik masuk ke bagian pre-chorus. Begitu pula dengan para mentor. Mereka bertanya-tanya mengapa Maehwa masih belum unjuk gaya. Karena waktunya tidak sempat untuk mengadakan evaluasi, mereka tidak tahu-menahu tentang role dan part Maehwa.

Tapi satu yang pasti, lagi-lagi Maehwa melakukan hal luar biasa. Memangnya sejak kapan tariannya berkembang sepesat itu? Memangnya sejak kapan dia bisa menari dengan koreografi seksi begitu? Ini sebuah plot twist.

Ise menjerit dalam hati, menggigit bibir. Dia terus memantapkan hari agar tidak terpana, mengulang-ulang fakta dia sudah menikah seakan mantra itu bisa menyadarkannya dari kesurupan, tapi gagal. Maehwa terlihat berbeda malam ini.

Heegam? Oh tentu wanita itu menyeringai puas. Seringaiannya semakin lebar melihat Dong-Moon mengernyit jengkel. Dia sudah mendepak Maehwa ke tim yang akan hancur, tapi kenapa dia bisa membawakannya dengan baik?!

Jun-oh punya cara sendiri untuk meningkatkan eksistensinya. Dia tidak butuh apa pun, hanya melangkah sambil melakukan head wave. Gerakan tangannya sangat lentik dan lentur.

"Kau sangat menakjubkan ♫

"Aku ingin mendekatimu malam ini  ♫

"Tapi aku takut kau takut. Sejauh mana aku haus menahan diri? Sejauh mana aku haus menekan cinta yang terus membuncah?♫

"Yang terpenting ialah kau di genggamanku ♫"

Para penonton berteriak-teriak.

"Jun-oh sialan, dia tidak pernah kehilangan poin. Kenapa dia terlihat liar malam ini?!"

Dan akhirnya refrain pun pecah. Jun-oh berganti posisi dengan Maehwa. Sudah sewajarnya center berdiri di tengah saat di bagian ini.

Lampu padam dengan anggota tim APONA berbaris membentuk tanda panah ke bawah. Lalu seperti disko, lampu stage menyala dengan cepat begitu pula intensitas musiknya.

"Jika itu dirimu, aku siap menjadi pemujamu.

"Jika itu dirimu, aku siap menjadi korban.

"Kan kulakukan sesuai permintaanmu, Majikan! ♫

Penonton menjerit histeris ketika tim APONA melakukan body wave mematikan. Tubuh mereka melengkung mulus dari kepala sampai kaki.

Maehwa menyentuh lehernya, lantas tangan itu merangkak dengan perlahan ke bawah menuju perut, tak sengaja menyinggung kalung yang terjuntai. Benda itu menangkap cahaya lampu hingga berkilau membuat makna tersendiri. Tidak hanya itu, sela jari-jari Maehwa sedikit membawa kemeja bagian atas yang tidak dikancingkan dan mengekspos dadanya.

Penonton kesurupan kolektif. Yeosu tidak ingin dirinya pingsan dan melewatkan momen ini. Matanya terbuka lebar, memelototi Maehwa.

Tapi terlalu cepat untuk berteriak-teriak seperti di zaman primitif. Karena ini belum selesai. Jun-oh, Geonwoo, Kiyoung, dan Haru serempak menggeser posisi, membiarkan Maehwa lewat.

Ini dia. Ini giliran Maehwa. Killing part.

Tunggu, apa? Dia jadi rapper utama?!

Maehwa melangkah ke tengah, mengusap bibir merahnya, melantunkan lirik rapnya.

"Aku ingin menunjukkan fantasiku tentangmu♫

"Begitu gelap, begitu panas, namun manis di saat bersamaan. Dan kau diam-diam menikmatinya♫

"Membayangkan suara merdu yang manis itu memanggil namaku, membuatku ingin menjadikanmu milikku malam ini ♫"

Pekikan di studio mengalun tiap detik. Para mentor terpukau dengan nyanyian rap Maehwa. Astaga, sejak kapan rap pria ini jadi sebaik itu?

Kaki mereka menari mengikuti irama musik, masing-masing memegang sabuk pinggang lalu menggoyangkan pinggul dengan tempo yang lagi-lagi lamban menciptakan pesona ketagihan, menambah volume teriakan penonton.

Terutama Maehwa. Dia gunakan tangannya lagi untuk menyentuh pahanya, terus turun ke lantai sampai posisi lututnya mencium lantai, kemudian menyentuh lantai panggung, membentuk garis.

Selagi Maehwa membungkuk, Jun-oh bernyanyi.

"Aku tidak ingin lagi menyembunyikan keinginan untuk mendapatkanmu ♫

Haru menyambung liriknya.

"Tapi aku takut kau takut. Aku tidak ingin kau membenciku. Aku seorang pecundang ♫

"Lantas membiarkanmu pergi menjadi mitos ♫

Sudah waktunya untuk bagian bridge.

Mereka berpindah ke formasi selanjutnya dengan Maehwa berdiri di sebelah Geonwoo dan Kiyoung. Sementara Haru masih menyanyikan bagiannya di depan Jun-oh yang menunduk.

"Kan kulakukan sesuai permintaanmu, Oh Majikan. Sebagai gantinya, berikan aku dirimu ♪"

Maehwa melangkah ke tempat Jun-oh berdiri. Dua jari tangan kirinya berjalan di lengan Jun-oh menuju leher membuat Jun-oh terbelalak. Tunggu, ini tidak ada di koreografi. Mungkinkah ini improvisasi yang disebut Maehwa tadi?

Bahkan Heegam dan Cross di ruang mentor menonton tertarik adegan penambahan itu.

Ina dan Verdandi terus meremas kedua tangan Narae yang dingin sambil berseru tertahan, menunjuk-nunjuk panggung. Kalau saja Narae tidak fokus menonton Maehwa, dia pasti sudah kelepasan menjitak kedua perempuan itu.

Dengan gerakan super halus, Maehwa melepaskan pita merah pemberian Yoonseo dan menutup mata Jun-oh. Sungguh sial sekali nasib Jun-oh jadi boneka peraga Maehwa. Seharusnya dia tidak pernah mengiyakan ajakan sesat itu.

Maehwa kembali bernyanyi, tersenyum miring.

"Aku ingin tubuhmu, aku ingin sentuhanmu yang membuat napasku berhenti, membuatku terbakar dan semakin terbakar ♪"

Hanya sebentar Maehwa menghalangi penglihatan Jun-oh. Begitu dia sudah tiba di belakang sebelah kanan Jun-oh, dia menarik dengan lembut pita tersebut supaya tidak menyakiti mata Jun-oh kemudian apa?

Maehwa mengalungi pita merah itu ke leher sambil mengetuk bibirnya. "Give me your love, give me your kiss, Oh My Employer♪"

Sialan kau, Maehwa! Siapa yang mengajari bayi ini gerakan cabul dan erotis itu?! pekik Jun-oh dalam hati, susah payah menjaga fokus.

Maehwa tidak tahu apa yang terjadi, siapa yang mengusulkan ide laknat itu seolah tubuhnya di luar kendali. Tapi dia tidak apa-apa karena...

Ini terasa menyenangkan!

***TBC***

Ini kan yang kalian mau?



Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro