Chp 132. Sepenggal Cerita Jun-oh

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jun-oh memandangi Maehwa yang tidur.

Tidak mungkin.

Itu pasti bohongan, kan? Mana ada sesuatu seperti alien. Ngapain pula alien di bumi. Seharusnya mereka diam di tempatnya saja. Itu pun kalau mereka betulan nyata.

Tapi, keberadaan Maehwa memang sedikit mencurigakan. Latar belakangnya tidak jelas, profilnya juga tidak lengkap. Dan dinilai dari ucapannya barusan...

Jun-oh menelan ludah. Maehwa bukan pasien skizofrenia, kan? Siapa itu Danyi? Teman khayalannya? Atau jangan-jangan anak ini dapat melihat roh halus lagi. Atau malahan Maehwa-nya lagi yang hantu.

Jun-oh takut-takut menarik pipi Maehwa.

"Lho, t-tidak tembus? Apa caraku salah?"

Rasanya Jun-oh ingin menertawakan dirinya yang bodoh mempercayai perkataan Dong-Moon. Kali saja Maehwa sedang latihan akting atau sedang menelepon seseorang. Kenapa Jun-oh membiarkan dirinya terpengaruh? Alien itu tidak ada!

"Tidur ah. Besok harus pulang."

Jun-oh menghela napas panjang, bersiap naik ke ranjangnya di sebelah Maehwa. Tidak sebelum ekor matanya menangkap sesuatu bercahaya dari dada atas Maehwa, berkerlap-kerlip seperti kunang-kunang.

"Apa itu? Apa aku salah lihat?"

Jun-oh mengucek matanya. Dia tidak salah lihat! Cahaya itu masih ada di sana!

"T-tidak mungkin Maehwa meletakkan ponselnya yang menyala di balik kausnya, kan? Untuk apa dia melakukan itu."

Dengan tangan gemetaran, Jun-oh pun mencoba melihat sumber cahaya itu dan...

... terlihatlah olehnya. Tato Idol Player.

Jun-oh tidak bodoh. Itu bukan tato biasa. Tidak ada tato yang bisa bersinar dalam kegelapan, mati-hidup seperti yang dia lihat saat ini. Lantas tato apa itu sebenarnya?!

Monster... Dia benar-benar monster...!

Jadi selama ini Jun-oh mencoba mengajak seorang monster untuk berteman?!

***

Besok paginya.

Maehwa kangen dengan motel tercintanya. Dia ingin main game lima puluh ronde tanpa ada insan yang mengganggu. Untuk meraih win streak, dia butuh ketenangan luar biasa. Seperti bertapa di goa pedalaman.

Episode sepuluh baru tayang tiga hari lagi. Syuting berikutnya lima hari lagi. Dia punya banyak waktu luang bermain-main.

"Kyaa~ Sudah lama aku tidak gaming~ Begitu sampai di motel, langsung login ah."

Ng? Maehwa menatap ke depan. Tampak Jun-oh berdiri menunggu seseorang sambil melirik jam tangan. Menyeringai, Maehwa pun berinisiatif untuk mengejutkan pria itu.

"Hei, Jun-oh! Sedang nunggu siapa—"

PLAKK! Jun-oh menepis keras tangan Maehwa membuat Maehwa tersentak. Tapi yang paling membuatnya kaget adalah...

"JANGAN SENTUH AKU!"

Ini adalah kedua kalinya Jun-oh meninggikan suaranya pada Maehwa dalam konteks marah. Apa yang terjadi? Kenapa dia tiba-tiba emosi begitu?

"Jun-oh, ternyata kau sudah duluan di sini. Lho? Ada Maehwa juga?"

Ternyata yang ditunggu Jun-oh adalah Eugeum. Maehwa baru tahu mereka dekat.

"Ayo kita ke halte bareng, Maehwa—"

"Tidak!" sela Jun-oh sedikit membentak. "Aku tidak mengundangnya pulang bersama. Aku hanya mengajakmu. Ayo!"

Jun-oh dan Eugeum pun meninggalkan asrama, meniggalkan Maehwa yang bingung. Eugeum juga bingung. Bukankah tim APONA harmonis dan solid? Kenapa mendadak terjadi perang saraf antara Maehwa dan Jun-oh? Mengherankan.

Maehwa mengelus dagu. "Apa aku bikin kesalahan padanya? Padahal aku tidur nggak ngorok. Atau dia lagi puber?"

[Si brengsek itu...! Bisa-bisanya melukai tubuh yang kami ciptakan dengan mahal?! Maehwa, tanganmu baik-baik saja?]

"Ah, cuman merah sedikit. Aman."

[Anda membutuhkan ramuan penyembuh!]

Maehwa mulai jengkel. "Eh, sialan, kenapa kau super berlebihan dengan luka sekecil ini?? Ke mana saja kau saat aku ditikam sama Daejung? Shopping? Ketiduran maksudmu? Atau internetmu ngelag?"

Jun-oh menatap Maehwa dari kejauhan, merinding ngeri melihat pria itu lagi-lagi berbicara dengan udara kosong.

Jun-oh takkan mau lagi berdekatan dengan monster menyeramkan itu!

.

.

Setibanya di rumah, yang menyambut kedatangan Jun-oh adalah suara pecahan gelas dan vas bunga. Jun-oh mendesah, sudah hafal dengan rutinitas ini.

"Oh, masih ingat rumah kamu? Pergi! Tidak ada yang mengharapkanmu pulang! Kamu sudah bukan bagian dari keluarga ini."

Jun-oh menatap ibunya yang menatapnya dengan sorot mata kebencian.

Saat Jun-oh bilang ingin menjadi idol, ibunya sangat menentang keras hal itu. Bayangkan saja, nyawa putrinya melayang karena acara survival idol. Kini putranya juga mencelupkan diri ke jurang yang sama.

"Lho, Jun-oh? Kau sudah pulang? Kenapa tidak menelepon?" Ayahnya muncul dari lantai dua, mengernyit melihat ruang tamu sudah berantakan oleh tindakan istrinya. Dia selalu seperti itu tiap Jun-oh pulang. "Bagaimana kompetensinya?"

Jun-oh cengengesan. "Aku tidak mau ngerepotin Ayah. Kan harus jaga Ibu. Soal kompetensi sih... tenang, Yah, aku sudah melakukan bagianku dengan baik."

Ibunya kambuh lagi. Dia melempar apa saja benda yang terlihat oleh matanya dan menghujaninya ke Jun-oh.

"Pergi! Pergi! Aku tidak menginginkan anak pembangkang sepertimu! Pergiii!!!"

Ayah Jun-oh berusaha menenangkan istrinya, menatap Jun-oh yang menunduk. "Kau pergilah ke kamarmu."

Jun-oh hanya mengangguk, naik ke lantai dua. Ekspresinya berubah serius.

Apa pun yang terjadi, tak peduli harus diacuhkan oleh ibu sendiri, dia akan melanjutkan impian adiknya, Moon Jun-ah. Yaitu menjadi top superstar!

Maka dari itu Jun-oh membutuhkan rekan tim yang bisa dia bawa ke kapalnya.

Dan Maehwa salah satunya.

Tapi... tapi... kejadian hari ini membuat Jun-oh harus menghapus Maehwa dari kandidat awak kapal impiannya. Jun-oh tidak mau setim dengan seseorang yang bukan manusia. Bisa-bisa dia dimakan atau diserahkan ke teman sesama monsternya.

Tunggu... Jun-oh beranjak bangun. Kalau Maehwa alien atau monster, kenapa saat ditikam Daejung darahnya warna merah? Terlebih tingkah lakunya mirip manusia banget. Tidak terlihat monster sama sekali.

"Sial! Aku tahu ini bodoh, tapi aku penasaran dengan identitas anak itu!"

Jun-oh searching di laptopnya.

APAKAH ALIEN ITU NYATA? JIKA NYATA, APA MEREKA KAWAN ATAU LAWAN?

BERHATI-HATILAH! ADA ALIEN DI SEKITAR KITA! DIA MENYAMAR SEPERTI MANUSIA!

ALIEN DAPAT MENIRU MANUSIA SECARA SEMPURNA! SIAPA TAHU, SOSOK TERDEKAT ANDA ADALAH ALIEN.

Semuanya hanya karangan semata! Tidak ada penjelasan yang masuk di akal! Betapa konyolnya Jun-oh mencari dan membaca artikel fantasi beginian di umur segitu.

"Wow. Seleramu unik ya, Jun-oh."

Astaga! Jun-oh terlonjak kaget menyadari keberadaan sepupunya. "Kau! Sejak kapan kau ada di kamarku??"

"Aku menagih utang. Kau janji akan memberiku tanda tangan Do Jinyoung."

"Tak ada tanda tangan. Kami tidak setim."

Gadis itu cemberut, memukul kepala Jun-oh. "Kau kan sudah janji minggu kemarin! Lagi pula kalian pasti sering berpapasan di asrama. Bilang saja pelit."

"Nah, tuh tahu. Sana pergi. Aku sibuk."

Sepupunya itu makin cemberut, menatap ponsel Jun-oh. "Kalau gitu aku pinjam hapemu sebentar! Kau kontakan dengan Jinyoung, kan? Hehehe, trainee favoritku~"

Jun-oh diam saja, tapi tidak melarang.

Selagi sibuk mengscroll, gadis itu mendapatkan suatu video rekaman. Itu video Dong-Moon yang Jun-oh rekam kemarin! Jun-oh tidak menghapusnya.

Dia diam-diam menonton video tersebut di luar sepengetahuan Jun-oh yang masih berkutat dengan studi mempelajari alien. Rad alien punya kemampuan super yaitu mengubah dirinya menyerupai manusia. Pria itu sudah disesatkan oleh artikel.

Bibirnya melukiskan senyuman lebar.

"Wah, menarik nih dibuat jadi konten."

Sebuah langkah yang akan membahayakan Maehwa nantinya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro