Chp 15. Dendam Kesumat Pada PD-nim

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Aku melipat tangan ke dada.

Kesimpulan pertama yang dapat kutarik adalah, kami disuruh mempromosikan diri sendiri di Newtube agar Interstellar lebih mengenal peserta dan menarik perhatian para sponsor. Di sini, peserta akan memamerkan keahliannya selain bernyanyi dan menari untuk merebut atensi publik. Situasi dimana kau berkesempatan menambah fandom lewat kontenmu. Makanya, peserta rela melakukan apa saja bahkan jika itu memalukan agar dirinya diingatkan oleh massa.

Kesimpulan kedua yang kutarik. Singkatnya begini, sponsor lah yang mencari kita bukan kita yang mencari sponsor. Tampaknya pihak produksi menjaga harga dirinya ya sampai menggunakan kami sebagai mediator pengumpulan saham.

Perlahan namun pasti, mereka tidak lagi mengincar tinggi-rendah rating acara tetapi juga mulai menaikkan pendapatan diam-diam. Aku menyeringai. Betapa menariknya.

"Apa kalian memperhatikan layar di depan? Kami telah membuka 40 saluran dari channel global Scarlett sesuai jumlah peserta. Yang dinilai dari evaluasi individu putaran kedua ini ialah jumlah sponsor dan jumlah penayangan. Untuk mendapatkan nomor saluran, kami memberikan misi ringan pada para trainee."

'Ringan' di mata kalian beda definisi. Aku takkan termakan dengan omong kosongmu. Cukup sudah aku dibebani quest-quest dari sistem.

"Ada alasan mengapa kami mengumpulkan kalian di sini. Di asrama kalian, staf kami telah meletakkan sepasang seragam-sepatu olahraga. Kalian harus mengganti pakaian dan kembali ke lapangan secepat yang kalian bisa."

Bentar... aku kayaknya bisa menebak misinya.

"Misi ringan akan dimulai sekarang juga!"

Para peserta tancap gas meninggalkan halaman menuju asrama masing-masing di saat aku masih mencerna situasi. Otakku loading. Bukan duel nyanyi, dance, atau rap, tapi olahraga?

Ini kompetensi nyanyi atau kompetensi lari njir?! Memangnya ini perlombaan sekolah?!

Mau tak mau aku akhirnya ikut berlari juga. Pas aku tiba di lorong, sudah ada yang keluar dari kamar, menyelesaikan pertukaran baju sambil lari. Heboh seperti rebutan sembako.

"Cepat, Maehwa! Semakin tinggi nomor saluran yang kau dapatkan, waktu penayangan takkan dipotong!" seru Jiho saat aku baru sampai di kamar asrama dengan bahu naik-turun. "Aku duluan ya. Kau cepatlah ganti pakaian."

Bahkan Ahram pun sat set, ganti baju dengan kilat, lalu melenting keluar dari asrama.

Aku meraih kantong baju di atas ranjang tingkat, mengernyit. "Hei, apa ada yang punya seragam panjang? Aku mendapat seragam pendek—" Kamar itu sudah kosong. Semua roommate-ku sudah selesai ganti baju dan pergi.

Oh, tidak. Ini berbahaya.

Tenaga macam apa yang mereka punya? Tsk! Olahraga tidak cocok denganku. Di motel, kerjaku hanya makan, main game, rebahan, ngemil, main game lagi, dan tidur. Kebiasaan Im Rae tidak bisa dihilangkan begitu saja.

PD-nim sialan. Acara sialan. Sistem sialan.

Aku mengganti pakaian sambil mengabsen kebun binatang dalam hati karena ada kamera di sini.

Aku selesai ganti baju. Tapi karena ini baju berlengan pendek, aku merasa 'kosong' karena lenganku terekspos. Biasanya aku memakai sesuatu—jam tangan. "Hmm, buka shop."

Tidak ada peraturan dilarang memakai aksesoris, kan? Toh, ini cuman gelang karet.

~Idol Player~

"Saluran 40 jatuh pada Han Maehwa! Sayang sekali. Kau harus meningkatkan kemampuanmu lain kali, peserta Han Maehwa."

Aku membungkuk, namun dalam hati ingin sekali melempar batu bata ke kepalanya. Bisa-bisanya kau tersenyum lebar seperti itu di saat aku super kelelahan begini? Ayo pasang wajah tembok, pasang wajah datar, wajah ikhlas amithaba. Jangan sampai ketahuan oleh kamera mimik mukaku menunjukkan aku tengah mengumpat.

"Kau jarang olahraga?" Kyorim bertanya begitu aku bergabung ke barisan. "Jumlah keringatmu banyak sekali. Kau harus rajin olahraga ke depannya, Maehwa. Menari butuh stamina besar."

"Hmm," jawabku ala kadarnya. Jangan ajak aku bicara. Moodku sedang jelek. Ini seperti sepuluh kali lose streak karena pemain troll.

"Apa kau haus?" kata Ahram dan Jiho, berbarengan menyodorkan air padaku. Sekali lagi mereka saling beradu pandang tajam.

Haah. Aku mengembuskan napas panjang, menyentuh bahu Ahram dan Jiho, memasang muka papan triplek. "Kalian jangan begini. Aku suka wanita. Perhatikan juga penggemar kalian—"

Jiho dan Ahram melempar lakban ke mulutku. "K-kenapa kau selalu saja salah paham!!"

"Maehwa populer, ya..." gumam Geonwoo.

"Kau yakin itu termasuk konteks populer?"

PD mengetuk-ngetuk mic supaya kami memperhatikannya. "Karena kalian sudah mendapatkan nomor saluran, sekarang kita tiba di acara utama yaitu pembagian item! Kalian pasti sudah muak dengan bola nomor dan papan roulette. Makanya pihak produksi menyiapkan game perebutan yang ekstrim untuk mencegah terjadinya kesamaan konten antar trainee."

Tunggu, apa? Jangan bilang PD bedebah itu ingin menyuruh kami berlarian lagi?

"Kalian perhatikan anak gedung di samping kiri studio. Cukup besar dan luas, kan? Staf telah meletakkan 50 balon berisi item harta karun yang akan kalian tampilkan di konten kalian. Tapi, tidak mudah untuk menemukannya. Bagi 5 peserta yang berhasil kembali ke halaman dalam waktu cepat, dia akan mendapatkan hadiah misterius. Siapa cepat dia dapat."

Kan. Kan! Sudah kuduga, PD brengsek ini menginginkan para trainee berlari lagi. Yang benar saja. Aku sudah mencapai batasku.

Tenagaku bahkan belum pulih sepenuhnya. Masa aku harus lari-lari kayak mengejar diskon murmer di mal? Aku mengacak-acak rambut, mengerang jengkel dalam hati (tetap tak bisa melakukannya terang-terangan karena kamera).

"Ingat, waktu kalian hanya 20 menit. Kalau begitu..." Dia mengeluarkan pistol starter. "Pemburuan item konten live streaming dimulai dari sekarang!"

Begitu pistol ditembakkan, 39 pria di lapangan tergesa-gesa menuju gedung yang dimaksud oleh PD seperti nyamuk. Ya, 39. Aku bergeming di tempat, meratapi nasib yang malang.

Sistem, aku boleh menyerah jadi Idol tidak?

[Tidak. Cepatlah lari dan cari itemnya. Item itu akan menjadi topik dalam konten streamingmu.]

Tapi aku tidak terlalu jago dalam game mencari objek tersembunyi. Sialannn!!!!

~To be continued~


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro