Chp 174. Akhirnya Juara Satu!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Selamat malam, peserta pelatihan! Maaf membuat kalian menunggu lama. Misi Produsi selesai dengan sangat memuaskan begitu saja. Aku sangat bangga dengan kalian semua yang telah berjuang."

Maehwa menatap trainee yang mengusap hidung kedat, mengusap kepala sendiri, mengusap mata yang merah. Mereka benar-benar mendramatisir pernyataan emosional Yihyun. Apa karena hari sudah malam ditambah habis hujan mereka jadi sensitif?

"Baiklah, tanpa berlama-lama lagi aku akan menyampaikan tim terbaik dalam evaluasi ini."

Dalam sekejap, gumaman tertahan yang penuh harap memenuhi ruangan itu. Masing-masing mereka berdoa nama tim mereka yang dipanggil.

Apakah Maehwa menginginkan posisi pertama? Tentu saja. Siapa yang mau menolak hadiah benefit. Tapi berdasarkan pengalaman di babak sebelumnya, Maehwa tidak mau patah hati karena kalah. Jadi lebih baik dia tidak mengharapkan apa pun.

Bercanda deh. Maehwa sangat ingin menang! Ayolah, ini sudah di paruh akhir acara. Masa dia yang seorang mantan progamer tidak pernah sekalipun berhasil membawa partynya mencapai kemenangan? Dia kan juga ingin mencicipi sensasi kemenangan manis bersama party yang bekerja keras dengannya.

"Interstellar sangat menyukai tim ini. 60% suara penonton diberikan kepada mereka."

Trainee menelan ludah, menahan napas tegang. Termasuk Maehwa yang menutup telinga, tidak mau mendengarnya. Apakah dia juga akan kalah kali ini? Sekali saja... Maehwa ingin menang sekali saja!

"Tunjukkan siapa pemenangnya pada kami!"

Layar besar di belakang Yihyun menyala saat dia berseru antusias. Ejaan 'PRAY' terpampang dengan jelas di depan mata para trainee. Yang menempati posisi kedua ialah tim Repute, ketiga Melon Honey, keempat tim Champions, dan terakhir tim Bubble.

Bukan nama tim yang membuat Maehwa mematung, melainkan jumlah votenya. 497 suara. Itu sangat banyak. Interstellar sepertinya jatuh hati dengan pesona mereka yang tampil polos dan suci.

"Selamat kepada tim Pray!"

Sesaat Maehwa mendapatkan kembali kesadarannya, tubuhnya sudah terangkat ke udara beriringan dengan teriakan gembira rekan satu timnya. Tidak bisa menahan perasaan puas yang luar biasa.

"Kita menang!" seru Dowoo dan Lantern saling berpegangan tangan, berbinar-binar. "Ini semua berkat Kak Maeh. Kita menang karenanya." Mereka berdua menatap Maehwa yang gelagapan dengan tatapan penuh terima kasih mendalam.

Maehwa tidak terlalu menggubris mereka karena sudah sibuk di sini. "T-turunkan aku, Kyo Rim! Kau membuatku malu! Semua orang melihat kita!"

Peduli amat. Kyo Rim tahu betapa banyaknya kontribusi yang Maehwa lakukan pada tim mereka. Saat kerja keras membuahkan hasil yang manis, euforia akan bertambah tiga kali lipat.

Sebenarnya ketika Maehwa membongkar rencana picik Kyo Rim, dia bahkan tidak memikirkan apa mereka bisa menang atau tidak. Punya lagu dan bisa tampil saja sudah syukur. Dowoo dan Lantern benar. Kemenangan ini takkan bisa didapatkan tanpa Maehwa.

Haedal memeluk dua maknae yang malah menangis di momen bahagia ini, melakukan tos. Tim lain tidak iri sedikitpun, malah ikut memberi tepuk tangan. Tim Pray pantas mendapatkannya. Pertunjukan yang mereka berikan berbekas di hati semua orang.

Haah, ini memalukan. Seumur-umur dia tidak pernah digendong. Tapi Maehwa tidak bisa menghentikan mereka yang bersuka cita. Ya sudahlah, biarkan saja. Maehwa juga capek berdiri dari tadi.

Maehwa menatap layar yang berkedip-kedip masih menampilkan nama tim Pray. Dia jadi teringat momen susah payah melawan musuh di game yang build-nya telah terbentuk dan mati-matian bertahan melindungi markas sambil menunggu teman hidup kembali. Semakin berat perjuangan yang dilakukan, maka semakin memuaskan kemenangannya.

Maehwa mengulum senyum. Dia menyembunyikan wajahnya menggunakan tudung selendang agar tidak ada yang tahu moodnya sangat bagus.

"Tahan sebentar, trainee. Pengumumannya belum berakhir sampai di sana. Sekarang aku akan mengumumkan trainee yang menang di grupnya."

Akhirnya Kyo Rim menurunkan Maehwa yang masih menutup kepalanya. Dia harus berterima kasih banyak pada Dahlia dengan mentraktir sesuatu. Berkat selendang itu, dia mendapatkan ide brilian.

Suasana tegang kembali menyeruak. Kalimat Yihyun barusan membawa keheningan di antara trainee. Waktunya mengetahui pemenang individu. Mereka semua serempak menatap layar besar yang berkedip menampilkan daftar pemenang individual.

1. Tim Kontemporer R&B - Do Jinyoung
2. Tim Futures Funk - Go Ha-yoon
3. Tim Baltimore Club - Im Eugeum
4. Tim Sentimental Ballad - Han Maehwa
5. Tim Bubblegum Pop - Park Gwangha

Entah berapa kali sorakan keras terjadi di ruangan itu, tidak ada yang menghitungnya. Mereka segera meluncur memeluk masing-masing ace di tim mereka dengan sepenuh hati tiada iri dan dengki.

Rekan setim Maehwa mengendap ingin melempar pria itu ke udara untuk kedua kalinya, namun niat mereka dibatalkan karena Maehwa mengeluarkan aura berbahaya. Jika dia disentuh, mereka akan mati.

Begitu banyak hal yang Maehwa pikirkan saat ini. Setelah sebelumnya dia menang sendirian, tapi kali ini dia menang bersama anggota partynya. Tidak ada yang lebih baik dari kemenangan bersama.

Mantap cuy! Mari mabuk sampai pingsan! batin Maehwa diam-diam mengepal tangan senang.

Jun-oh menepuk lengan Maehwa yang menatap nyalang anggota timnya. "Kau menang dua kali malam ini, Maeh! Kau layak mendapatkannya."

Dowoo mengangguk-angguk setuju. "Tentu saja! Kak Maeh 80% bekerja keras dalam keberhasilan tim. Jika ada yang nomor satu di tim kami, maka Kak Maeh lah yang pantas menerimanya."

Maehwa bergantian menatap rekan timnya yang tersenyum tulus padanya, bahkan anggota dari tim lain ikut curi-curi pandang. Maehwa dengan veil terlihat seperti bayi polos yang ingin mereka elus.

Dukungan tulus jelas menghangatkan hati Maehwa, tapi dia merasa terbebani dengan perhatian mereka. Apa mereka tidak bisa bersikap biasa saja? Kenapa pada lebay begitu? Kan Maehwa jadi geli.

Sisa percakapan berlangsung cepat. Yihyun bilang karena tim Pray mendapatkan suara tertinggi di Misi Produksi, mereka berhak mengunggah lagunya ke Strawberry Music. Satu dua trainee dari tim lain menyembunyikan ekspresi senang mereka. Jika lagu indah itu diunggah ke platform musik, mereka bisa mendengarkannya kapan dan di mana saja.

"Nah, selanjutnya kita tiba di pembahasan serius. Hanya 20 kontestan teratas yang akan lolos ke babak final. Kalian semua sudah tahu, kan? Maka akan ada lima peserta yang pulang malam ini."

Trainee menganggukkan kepala. Gugup.

"Kami akan mematikan saluran pemungutan suara minggu ini. Jadi takkan ada eliminasi berikutnya. Keuntungan pemenang individu akan diungkap sekarang." Yihyun membaca deretan kalimat yang tertulis di kartu isyarat, mengernyit tak nyaman.

Sebentar... Maehwa menelan ludah, mulai menangkap maksud Yihyun. Jika tidak diadakan pemungutan suara atau eliminasi, bagaimana mereka bisa tahu 20 kontestan yang bertahan di audisi?

"Untuk lima peserta pelatihan yang menang..."

Yihyun menatap Jinyoung yang pucat pasi, menatap Ha-yoon yang diam saja, menatap Eugeum yang menggigit bibir, menatap Gwangha yang berkeringat. Terakhir menatap Maehwa yang mematung.

"Kalian bisa menyingkirkan salah satu anggota tim kalian yang sekarang dari acara Star Peak."

Kan. Firasat burukku selalu benar.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro