Chp 19. Safeeee!!!! (I)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

[Main-Quest: Dapatkan 20.000 penonton.]

- Hm? Perasaanku saja atau Maehwa tiba-tiba pucat seperti habis lihat hantu?

- Ekspresinya mendadak tegang.

- Maehwa, apa yang terjadi??

- Dia tidak pernah berekspresi seperti itu.

Kalau player toxic gagal membuatku terbakar amarah, ada sistem yang senang hati membuatku naik darah.

Bedebah. Bedebah. Bedebah. Sistem bedebah. Kenapa kau baru memberikan questnya di saat tiga menit terakhir, brengsek?! Kau ingin aku gagal dan muntah darah di live ini?! Arghh!!! Aku ingin menjambak rambut!

Tidak. Sadarlah, Im Rae! Bukan waktunya mencak-mencak. Aku harus memikirkan sesuatu! Waktu terus bergulir dan tersisa dua menit. Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan 200 penonton lagi?

- Maehwa, tolong buat love di pipi dong!

?! Ini dia! Aku bisa memanfaatkan ini. Bukankah hal lumrah seorang idol bersikap aegyo di depan penggemarnya? Walau aku masih calon idol, toh, ini bukan tubuh om-om usia 30 tahunan melainkan anak muda dengan paras imut menggemaskan.

"L-love di pipi?" Pertahankan karakter polos yang gemetaran membuat pose imut. Aku membuat love, namun tidak langsung menaruhnya ke pipi. Ke kepala dulu, lalu ke dada, lalu pura-pura bingung. "Begini, kan?"

Aku rela menanggung malu demi quest. Ayo, datanglah kalian ke saluranku!

- KYAA!!! MAEHWA IMUT SEKALI!

- Aku datang karena katanya ini konten mabar... OMG?! TIBA-TIBA AKU DISUGUHKAN PEMANDANGAN IMUT SEPERTI INI?!

19.876, 19.905, 19,945...

- Maehwa hyung, simpanlah ID-ku! Aku ingin mabar denganmu di lain kesempatan nanti.

- Dia adalah gamer berkedok idol.

- Aku penasaran pangkatnya apa.

19.987, 19.990... Waktu tersisa satu menit!

- Sudah pasti Legend lah! Dia bahkan tidak serius saat bermain dengan kita supaya kita tidak terlalu bergantung padanya.

- Dia punya jiwa pemimpin yang tinggi.

- Hyung, kapan-kapan gendong aku lagi ya! Aku akan membelikanmu suara :)))

19.997, 19.998, 19.999...

- Kalau dia debut, pasti posisinya Leader.

- Maehwa lebih cocok jadi Center.

- Semoga para sponsor meliriknya!

20.000! Safeeee!!! Aku lolos dari maut! Bertepatan dengan habisnya waktu. W-wow, sangat kritis. Aku nyaris muntah darah.

[Selamat. Reward 300 koin telah diberikan.]

"Lain kali jangan begitu lagi ya, sialan. Kau membuatku hampir terkena serangan jantung," bisikku jengkel, menarik napas dalam-dalam. Aku tak bercanda. Aku tak bisa bernapas karena situasinya genting.

[Anda harus dibegitukan dulu baru ambisius.]

Memang bangsat betul nih sistem. Dia tidak merasa berdosa sama sekali.

~Idol Player~

Website The Star Peak ramai sampai-sampai down tiga kali. Followernya naik tajam dan mendapatkan donasi berlimpah. Bahkan itu juga trending di real-time. Netizen tidak sabar menunggu episode dua tayang.

Tim produksi juga puas karena ada banyak sponsor dari dalam maupun luar negeri yang ingin menanam saham. Terima kasih kepada Ha Yoon yang mendapatkan 22 sponsor. Semuanya dari industri kesehatan, industri dakron, dan industri mainan.

Si Jinyong sih kebanyakan industri alat olahraga. Sung Kyorim yang setengah mandi pun mendapatkan 14 sponsor. Semuanya dari industri sabun, sampo, odol, dan sebagainya.

Dan jumlah sponsorku 12 buah.

Aku bisa menebak itu industri komputer, barang elektronik, dan industri game. Tapi kenapa ada industri perawatan kulit sih?!

- Apa rahasia keputihan dan kemulusan kulit anda? Mohon beri verifikasi, Pak Maehwa!

Tidak mungkin aku bilang aku yang merancangnya saat kustomisasi karakter, kan! Otakku terasa mau pecah.

Kemudian... Aku menoleh ke komputer, menelan ludah. Dari tadi notifikasi pesan di akun 'flowermaehwa' tidak mau berhenti berdentingan. Mereka mengajakku mabar. Aku benar-benar ceroboh pakai akun utama.

Tapi itu bukan salahku, kan? Servernya lag dan streamingku jadi tertunda. Terlebih waktu penayanganku dipangkas karena nomor saluranku terakhir. Aku tidak sempat memikirkan membuat akun baru karena panik waktu self promotion-ku berkurang.

Tapi aku bersyukur aku telah dikenal oleh 20.000 warganet dan meninggalkan kesan akrab. Secara tidak langsung, aku sepertinya juga sudah membereskan tuduhan oplas.

- Mulai sekarang, Maehwa dipanggil God-Maehwa! Dia adalah utusan Dewa Game!

- Aku stanmu mulai hari ini, Maehwa!!

- Apa dia jelmaan Dewa Game Im Rae?

Aku melotot, bangkit dari posisi leyeh-leyeh. Orang ini... komentarnya disukai sebanyak 522. Dia mengenal diriku yang sebelumnya? Kutekan balasan di komentar tersebut.

- Benar! Aku jadi merinding. Aku berani bertaruh, kalau duel mereka pasti seri.

- Huhuhu. Aku jadi kangen God Im-Rae. Dia menghilang begitu saja tanpa pengumuman hiatus. Apa dia pensiun jadi newtuber, ya?

- Tapi kalian rada aneh nggak sih? Maehwa agak mirip dengan Im Rae. Bukankah Im Rae selalu pakai kacamata setiap dia serius?

Ternyata... Im Rae belum dilupakan. Aku berbinar-binar. Mereka tidak melupakanku. Subscriber-ku masih mengingatku.

Yosh, aku jadi semangat nih. Kalau aku sukses debut, aku akan mengetahui misteri yang disembunyikan sistem. Aku akan berjuang. Im Rae masih tertanam di ingatan para gamer karena aku selalu menjadi nomor satu sebagai pemandu game terbaik.

"Tapi untuk sekarang..." Aku duduk di kursi, memakai headset. "Mari kita puaskan dulu anak-anak yang gatal ingin mabar denganku. Berkat mereka, aku selamat dari siksaan sistem. Akan kugendong kalian semua."

~Idol Player~

Dua hari kemudian, senin pagi.

Teng nong! Teng nong!

Ukh, suara berisik apa itu? Masa bodoh deh. Aku mengantuk. Aku begadang semalaman demi meladeni bocah-bocah penuh semangat itu. Memangnya aku kang joki apa.

"Aku yakin di sini alamatnya."

"Apa mungkin Maehwa lagi keluar?"

"Lho? Pintunya tidak terkunci. Dasar Maehwa. Bagaimana kalau ada yang masuk? Anak itu ceroboh banget."

Haah, serius deh. Aku beranjak bangun (aku ketiduran di depan komputer). "Ayolah, aku baru saja tidur. Siapa yang mengganggu—"

Tada! Tim Sunny ada di dalam kamarku!

"Wah-wah, apa kau habis mabar lagi dengan fansmu, Maehwa? Sampai ada bulatan mata panda di kantung matamu," simpul Yoon-il setelah menilai aku tidur di kursi, ada jejak keyboard di pipiku, dan komputer menyala. "Kau ini ya, benar-benar deh."

"Kau memang gamer sejati."

"K-kalian..." Aku mengucek mata. Ini bukan mimpi. "Kok kalian ada di sini?"

"Kau lupa hari ini episode dua tayang? Kita harus menontonnya sama-sama. Tapi karena kau tidak punya ponsel dan kami tak bisa menghubungimu, makanya kami ke tempat tinggalmu saja untuk nobar supaya kau tak ketinggalan berita." Hyunsung mengangkat ayam dan kola. "Aku bawa makanan nih."

"Dari mana kalian tahu aku tinggal di sini?"

"Profilmu. Motel Banana unit 09."

Ah, benar juga. Aku melepaskan headset. Padahal mereka tak perlu repot-repot. Tapi baguslah, Yoon-il, kim Dam, Hyunsung tidak lagi menaruh rasa benci ke Woo Geonwoo. Pendekatan semacam ini tidak buruk.

"Ayo cepat cuci muka dan gosok gigimu, Maehwa. Episode kedua mau tayang nih. Kau tak mungkin makan dengan bekas iler, kan?"

Aku menghela napas. "Baiklah."

Untuk pertama kalinya aku mendapat tamu  'teman' sebagai Han Maehwa.

~To be continued~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro