Chp 45. Efek 'Popcorn Petir'!

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

*

Aku tergesa-gesa berlari ke toilet sambil menutupi kepalaku. Rambutku sungguh menggila! Para staf di lorong yang menyiapkan acara sempat menengok ke arahku, memasang wajah bingung, mengangkat bahu, dan lanjut bekerja.

Berapa kali aku terperdaya oleh kata-kata sistem selama ini? Berapa kali aku dibodohi olehnya? Tapi...! Aku tak kunjung sadar-sadar bahwa dia akan selalu mengarahkanku ke situasi pelik dan menjalankan perintahnya seolah sudah menjadi kebiasaan. Bukankah itu artinya aku yang terlalu polos? Kenapa aku menjadikannya kebiasaan?

Padahal pengumuman peringkat akan diselenggarakan. Tapi sebentar, aku harus mengurus sesuatu yang mendesak sebelum pergi ke auditorium.

Rambutku. Itulah sesuatu mendesaknya.

Aku tahu, merupakan kebodohan hakiki mempercayai omongan sistem yang membawaku naik-turun dari tebing laut. Ayolah, sistem sedang merajuk padaku. Bagaimana jika dia menurunkan quest yang tidak-tidak kalau kubiarkan dia begitu? Dan parahnya dia menurunkannya saat live nanti? Mau tak mau aku harus membujuknya untuk baikan.

Jadilah aku memakan item <Popcorn Petir> yang dia berikan cuma-cuma. Efeknya langsung muncul saat aku sampai di asrama untuk mengganti baju dengan seragam sekolah program The Star Peak.

Awalnya sehelai, beberapa helai, lalu beruntun. Perubahan itu tepat terjadi saat aku berpapasan dengan Ahram, Jiho, Geonwoo dan Kyorim. Mereka tersenyum menyapaku. Aku membalas sapaan mereka. Lalu mendadak Kyorim berseru,

"M-Maehwa! Astaga! R-rambutmu...!"

Aku mengernyit. Kenapa rambutku?

"Maehwa! Apa kau baru saja kesambar petir atau memegang stopkontak bertegangan tinggi?" tutur Jiho sama histerisnya dengan Kyorim.

"Pagi ini cuacanya cerah. Malam tadi langitnya juga cerah. Tidak ada tanda-tanda petir. Kau habis kesetrum, Maehwa? Kau tidak apa-apa?"

"K-kau baik-baik saja, M-Maehwa?"

Apa yang mereka bicarakan sih? Kapan aku kena setrum. Dengan perasaan jengkel, aku memegang rambutku, meraba-rabanya. Tuing! Tuing! Tuing! Seperti popcorn yang meletus-letus karena matang, helai per helai rambutku menjadi keriting.

Apa-apaan? Apa yang terjadi pada rambutku?! Jangan bilang... gara-gara item <Popcorn Petir>?

"M-Maehwa! Kau mau ke mana? Staf menyuruh kita berkumpul ke ruangan! Acaranya sudah mau dimulai."

"Kalian pergi saja dulu. Aku akan segera kembali!" seruku kepepet.

Dan di sinilah aku. Terjebak di kamar mandi dengan rambut keriting sempurna seperti sarang burung. Bahkan itu kembali bergelombang setelah kubilas dengan air kran. Karena inikah Charm-ku melenting ke level A? Tanganku terkepal.

"Sistem brengsek! Aku tidak pernah memintamu—"

[Sutt! Sistem menolak mendengarkan keluhan.]

"Sekarang kau bersikap semaunya?! Kau...! Kau benar-benar membuatku sangat frustasi! Arghh!!!!"

Aku bebas koar-koar karena aku sendirian di wc. Orang-orang disibukkan dengan siaran langsung. Kalaupun ada yang masuk, sistem pasti akan menyuruhku berhenti menghujaninya umpatan. Tapi, aku masih belum puas marah padanya.

Terdengar suara jentikan yang berdengung di dalam kepalaku. Seketika! Pakaianku sudah berubah menjadi seragam sekolah The Star Peak. Hah! Aku hampir kelepasan tertawa. Lihatlah ini, sistem sudah berani berbuat seenaknya padaku.

[Main-Quest: Pergi ke auditorium sekarang.]

Apanya Idol Player? Ini lebih ke Babu Player.

~Babu Player~

"Ya ampun! A-apa yang terjadi pada rambutmu, Maehwa? Bolehkah aku mengelusnya sekali?"

"Maehwa, rambutmu lucu sekali. Kau dapat rekomendasi salon dari siapa? Kasih tahu dong. Aku kan jadi pengen mewarnai rambut juga."

"Kau habis membentur tiang listrik?"

Aku terus mendengar komentar soal rambutku dari peserta-peserta yang kukenal. Tentu aku abaikan semua, mumpung kamera belum rolling. Ah, aku terlalu agul. Maksudku, aku hanya menganggukkan kepala sambil mencari kursi.

Aku duduk di kursi 17, di pertengahan. Ini lokasi strategis. Semoga aku tidak dapat sorotan kamera untuk menyembunyikan warna rambutku.

[Selamat! Anda telah menyelesaikan Hidden-Quest menerima pujian 'Gaya Rambutmu Lucu!'. Untuk sementara waktu, anda tidak dapat meningkatkan stat mana pun. Sebagai gantinya, pemberian koin emas dilipatgandakan dan skill-skill tier S dibuka.]

Sepertinya sistem menambahkan konsep 'kiyowo' pada Maehwa. Jujur, sekarang aku merasakan bahwa aku... sedikit lucu menggemaskan? Gaya rambut ini cocok banget untuk Maehwa.

Wah, sialan. Apa yang baru saja kupikirkan? Lucu? Sadarlah diriku. Malu-maluin imej Im Rae saja. Aku tidak boleh lupa umur sejatiku adalah 32 tahun.

"Tunggu, kau bilang apa barusan? Skill tier S? Apakah itu bagus?!!"

[Ya. Seperti <Pemunculan Komentar>.]

Aku terbelalak melihat layar pop-up komentar muncul di pandanganku seakan retinaku mendadak menjadi ponsel. Banyak yang sedang menunggu dimulainya live streaming pengumuman peringkat.

"Ini hebat sekali, Nona Sistem!" seruku senang, sedetik kemudian langsung pasang muka datar. Aku tak boleh lupa konsepku adalah kutub utara. Bisa terbongkar kalau aku orangnya sengklek.

Tapi gelagat idol sistem, mau bagaimanapun aku memikirkannya, dia aneh. Mungkinkah dia cemburu aku lebih menyukai Nona R daripadanya? Ohoho. Itu menjelaskan sikap anehnya dari pagi.

"M-Maehwa! Apa aku boleh duduk di sebelahmu?"

Kwon Ahram? Aku mengangguk. "Silakan." Anak ini semakin glowing saja. Apa dia melakukan... apa ya itu namanya? Yang sering dilakukan anak gadis sebelum tidur... Skincare. Nah, itu dia.

Acara akhirnya dimulai begitu PD utama The Star Peak, Nam Yihyun, menaiki panggung. Kamera demi kamera berputar ke arah Yihyun yang menebar senyuman manis ke penonton yang menonton di TV.

Aku mendengus. Sepertinya sampai program survival ini tamat, aku akan tetap membencinya. Karena aku malas memanggil namanya bahkan malas mengingatnya, jadi aku panggil PD-nim saja. Api dendam di dadaku takkan padam semudah itu.

"Selamat pagi, Interstellar terhormat! Di mana pun kalian berada, semoga dalam kondisi sehat selalu. Apa kalian sudah menantikan hari ini? Pengumuman pembaharuan peringkat sekaligus pengeliminasian peserta. Siapakah yang gugur di putaran kedua? Siapakah yang bertahan dalam persaingan memperebutkan kursi debut? Mari kita saksikan!"

Kulirik trainee-trainee di sekitarku. Wajah mereka pucat dan tegang, termasuk Ahram. Kecuali barisan paling di depan, barisan emas dan berlian. Ha Yoon, Kangsan, Jun-oh, Jinyong, ekspresi mereka serius. Haruskah aku senang tidak merasa gugup sama sekali berkat usia asli dan level mentalku?

"Sebelum masuk ke situ, mari kita bahas beberapa hal terlebih dahulu. Keseluruhan kalkulasi poin personal trainee dihitung berdasarkan evaluasi individu, evaluasi grup, bintang sponsor, sistem Clover Poin Increase, dan poin yang didapatkan dari babak pertama juga akan diakumulasikan."

Itulah masalah terbesarku. Aku mungkin unggul di berbagai aspek kualifikasi, tapi aku menolak sponsor sebesar 300.000 bintang. Berapa merosotnya poinku saat ini? Punggungku terasa berat seolah ada batu transparan menghantamku.

Uh, aku takkan tereliminasi, kan? Bolehkah aku merasa gugup sekarang? Duh, mana sementara aku tidak bisa meningkatkan stat-ku lagi. Apa Mental B+ bisa mengurangi kegugupanku?

Dan akhirnya... pengumuman ranking yang ditunggu-tunggu. Mereka memulainya dari urutan terbawah.

~To be continued~

Rajin like, rajin komen, rajin update.
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro