Chp 49. 'Give Me 5' by Wondrous Night

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

*

Banyak trainee yang gagal paham dengan deskripsi <Solo Perfomance: Idol Serba Bisa>. Berpikir keras. Aku sendiri butuh waktu untuk benar-benar mengerti. Apalagi aku bukan tipe komprehensif.

Simpel kok sebenarnya. Jangan terlalu serius memikirkannya, itu hanya membuat kepala sakit. Jadi, staf menyediakan 30 lagu dengan gaya yang berbeda. Entah itu lagu boygrup lah, trot, girlgrup, solois, entah mereka terkenal lah atau tidak. Dalam kotak itu, mereka juga menaruh kertas posisi yang menjadi elemen utama perfoma-solo para peserta.

Misal, aku dapat posisi Tunggal Vocal, maka aku hanya bernyanyi saja tanpa perlu menari. Atau aku dapat Kombinasi Vocal-Rap, maka aku bernyanyi sambil rap tanpa perlu menari.

Trainee diberi tenggat waktu 10 hari untuk latihan mengcover lagu yang terpilih lantas menyanyikannya di studio TSP1. Karena ini pertunjukan solo, trainee membawa lagunya hanya sampai bagian chorus. Masalahnya...

Kami disuruh menampilkannya secara live. The Star Peak mengeksploitasi Interstellar sekali lagi. Mereka tidak diberi spoiler, jadi mereka tidak tahu kapan biasnya tampil dan terpaksa ikut menonton dari awal sampai akhir.

Je Wool bilang evaluasi individu babak ketiga ini berlangsung selama lima hari. Sementara jumlah peserta ada 30 orang. Artinya... aku menghitung. Sehari 6 trainee yang tampil.

Apa tidak cukup menyedot uang mereka dari pementasan evaluasi grup? Lama-lama program ini berubah jadi Scarlett X How Rich Are You?. Keterlaluan kalian, budak uang!

Tanganku terkepal. Aku semakin terbebani, kasihan dengan penggemar Han Maehwa yang dompetnya terkuras demi menontonku. Aku akan membalasnya dengan perfoma sebaik yang kubisa! Hanya itu yang bisa kulakukan.

"Untuk mendapatkan urutan tampil, kami mengadakan mini-game lagi berupa 'Where Are You Joker?'. Pemenang bisa membooking nomor urutan, yang kalah nomor urutan diundi oleh tim produksi. Bagi trainee yang mau bermain, silakan maju ke dep—"

Aku mengangkat tangan sebelum Je Wool menyempurnakan kalimatnya. Gerakanku berbarengan dengan Jinyong.

Kami bersitatap. Apa aku kurang gercep? Jelas aku lebih dulu mengangkat tangan. Tapi aku tak yakin bocah ini mau mengalah.

"Peserta Han Maehwa dan peserta Doo Jinyong kompak memperlihatkan keambisiusan mereka! Bagaimana kalau kalian bermain batu-gunting-kertas untuk memutuskan siapa yang akan bermain pertama?"

Jinyong tersenyum, tertantang. "Saya tidak keberatan. Bagaimana denganmu, Maehwa?"

Kutarik napas dalam-dalam. "Kuterima."

~Idol Player~

Game 'Where Are You Joker' menggunakan kartu poker yang berisi 52 lembar. Dari ke-52 kartu ini, hanya ada satu joker berwarna. Peraturan mini-game ini sangat sederhana. Aku tinggal memilih yang mana kartu joker berwarna sebelum keduluan oleh lawanku. Ini murni permainan keberuntungan.

Ngomong-ngomong, aku yang menang. 5 V 0. Sejak kecil aku tidak pernah kalah suit (cosplay Lord Kazuma dulu).

Aku melirik Jinyong yang pundung di sudut, disemangati oleh teman-temannya.

"Aku kalah lagi oleh Kak Maehwa..."

"Dia tidak ada duanya kalau soal game."

Jujur, dia tidak payah. Cuma kurang teknik. Aku menang secara empiris dengan mengandalkan ekspresi lawan, psikologi, tatapan matanya. Semua kujadikan senjata untuk menerka pikirannya. Ah, kenapa aku harus membahas itu sekarang.

Mencegah perbuatan curang, mataku dan orang yang jadi sukarelawan ditutup saat dealer mengocok kartunya.

Terus terang, aku tidak begitu ahli dalam bermain kartu remi. Yang sering kumainkan itu kartu 'Precious Memories' terbitan Jepang dan tarot. Tapi, tidak ahli tidak akan membuatku kalah. Lagi pula inti game ini menebak dan serahkan sisanya pada keberuntungan.

Tentu aku punya satu dua trik untuk menang.

"Satu, dua, tiga... Yeah! Game dimulai! Peserta Han Maehwa, anda memiliki dua kesempatan untuk menarik kartu. Jika dua-duanya salah, maka anda dinyatakan kalah."

Baiklah. Aku menatap datar 52 kartu di meja yang dalam posisi terbalik. Jika aku langsung mengambil joker berwarna, dengan kamera yang on, tak pelak lagi ini akan disiarkan.

Telah terbayang makian yang akan kuterima: 'Pasti dia menyuap staf!' atau sejenisnya. Mereka takkan ingat kalau aku adalah non-trainee yang miskin. Selagi ada bahan untuk menjatuhkan Han Maehwa, bagi mereka kebenaran bukan hal penting.

Aku menarik kartu barisan 16. "Yah..."

"Sayang sekali, peserta Maehwa menarik kartu yang salah! Bagaimana dengan oponennya?"

Sekarang aku berharap probabilitas dia mendapatkan joker berwarna tidak lebih dari 10% kecuali jika dia mahir dalam permainan poker dan mengetahui posisi joker saat pak kartunya masih tersegel.

Dia mengambil kartu barisan 24.

"Lawan juga mendapatkan kartu zonk."

Samar, aku tersenyum miring. Terima kasih telah mengambil kartu jelek. Sebenarnya permainan ini tak membutuhkan penglihatan atau keberuntungan. Kartu joker memiliki desain tekstur yang berbeda dari kartu-kartu lainnya. Makanya sangat mudah menemukan kartu itu bahkan jika ada 100 kartu di sini.

Tapi, aku harus teliti melihatnya. Perbedaan bahan dan motif antara kartu joker biasa dan joker berwarna beda tipis.

Aku mengambil kartu di barisan 7. Ini ya?

"Keberuntungan memberkati peserta Han Maehwa! Dia mendapatkan joker berwarna! Dengan begini pemenangnya adalah Han Maehwa. Anda berhak memilih nomor urutan tampil."

Lumrahnya trainee akan memilih nomor satu jika mempertimbangkan jumlah penonton. Apakah ada orang menontonnya atau tidak, itu menjadi beban pikiran trainee saat ini.

Tapi, aku tidak peduli keramaiannya besar atau kecil. 'Han Maehwa' meninggalkan kesan mendalam karena selalu tampil terakhir. Aku yakin buah pikir itu sudah terpatri pada dogma Interstellar yang menggemari Maehwa.

"Saya pilih nomor 30."

Selesai memesan nomor panggung, kini aku berdiri di hadapan 30 kotak yang menjadi penentu apakah ia penyelamat atau pembunuh. Daripada bermain game, memilih 'kotak kematian' lebih membuatku gugup.

"Peserta Han Maehwa, apakah kau sudah membuat pilihan?" Je Wool bertanya.

Aku tidak punya waktu untuk berpikir lama. Masih banyak trainee menunggu antrian. Aku serahkan padamu, Wahai Tangan Dewa-ku!

"Kotak 2," jawabku singkat.

Angka 2 merupakan angka keberuntungan, rezeki, dan keselamatan bagi masyarakat Tiongkok. Hal ini dikarenakan kepercayaan mereka terhadap seseorang bernama Feng Shui. Aku percaya diri isinya Tunggal Vocal—

"Anda mendapatkan posisi kombinasi Vocal dan Dance dengan lagu Give Me 5 by Wondrous Night!"

Yes! Walau aku apes dapat item kombinasi, setidaknya aku dapat lagu dari boyband rendahan. Pasti koreonya tidak sulit diingat.

Tapi... ada satu yang ingin kutanyakan. Reaksi trainee, mengapa mereka kaget dan bising begitu? Aku menelan ludah. Ini bukan sesuatu yang patut dihebohkan. Aku tidak tahu siapa itu WN, berarti mereka tidak terkenal, kan?

Nona Sistem, tolong beri konfirmasi.

[W.N (Wondrous Night) merupakan boygrup yang debut tahun 2017 dan tenar sampai sekarang. Mereka seringkali membawa pulang penghargaan Music Award dan menjadi salah satu boygrup terkenal di Korea. Give Me 5 adalah lagu debut mereka. Anda tidak tahu tentang mereka karena terlalu asyik mengurung diri bersama game sialan itu. Rasain tuh.]

Aku dapat mendengar bunyi 'krak' dari dalam hatiku. Suara patahan semangat.

KOK AKU MALAH DAPAT YANG PALING TERKENAL SIH? MAMPUSLAH AKU!

~To be continued~

Ini draft yang terakhir ya. Ke depannya mulai update secara normal.
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro