Chp 50. Teman Roommate yang Baru

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

*

'Dear Penggemar Han Maehwa.

Aku... sudah berjuang sekeras mungkin untuk memenuhi harapan kalian. Aku melawan sepak terjang The Star Peak. Juga, trainee-trainee yang merebutkan takhta debut. Aku benar-benar berusaha.

Akan tetapi, maaf, aku harus mundur di putaran ketiga ini. Jika kalian bertanya alasannya, simpel. Aku mendapatkan lagu Give Me 5 by W. N. yang merupakan grup idol global yang mendunia. Aku kehilangan kepercayaan diriku. Salah-salah aku bisa dibandingkan dengan mereka. Salah-salah aku bisa didamprat oleh fans mereka...'

"Maehwa, kau sedang apa?" cetus Ahram.

"Menulis wasiat," jawabku lurus. Soalnya aku benar-benar akan mati kali ini.

Tangan Dewa apanya? Tangan Ampas yang benar. Sudah dapat item kombinasi, aku dapat lagu debut grup super lagi. Agaknya Dewi Fortuna sangat membenciku.

Aku sangat ingin menghindari grup-grup besar. Mengesampingkan koreo atau lagunya, yang kukhawatirkan itu adalah tingkat popularitasnya. W.N. Bagaimana reaksi publik aku membawakan lagu grup terkenal seperti mereka? Arghh!!!!

"O-oh, benar. Maehwa akan mengcover lagunya senior Wondrous Night kan, ya? K-kudengar itu lagu debut mereka. Ah..." Ahram seketika diam, sekarang paham arti kemurunganku. "S-semangat!"

Percuma dia menyemangatiku kalau aku sudah patah semangat duluan... Tapi ngomong-ngomong, Ahram dapat apa ya? Kok dia terlihat tenang-tenang saja?

"A-aku beruntung. Aku dapat Tunggal Dance," ucap Ahram begitu kutanya.

Apa ini. Aku terasa dikhianati oleh Dewi Fortuna. Apa Dewi Keberuntungan lebih suka dengan anak modelan Ahram?

"Grupnya?" Aku bertanya mengalihkan hatiku yang iri dan dengki pada Ahram.

"Ah, i-itu... senior BOS. Best of Stars."

Bintang terbaik, heh? Wow! Keren betul namanya (walau aku tidak tahu siapa mereka). Benar kata sistem aku terlalu lama mengurung diri sampai lupa touch grass. Tapi-tapi aku dapat merasakan kesan kuat bahkan dari nama grupnya.

"A-aku sudah menonton video klipnya... Koreo mereka sangat bertenaga dan sulit. Aku b-beruntung hanya perlu menari. Kalau sampai aku membawakan lagunya sambil bernyanyi, napasku takkan cukup."

"Ya. Kau beruntung," kataku iri.

"Tapi, meski begitu... Aku akan tetap berlatih untuk menarikannya sambil b-bernyanyi walau tidak disuruh. Jika aku sudah ngos-ngosan di level segini, apa yang terjadi k-kalau aku debut nantinya?"

Si Ahram ini... ternyata diam-diam dia punya jiwa kompetitif juga. Masa aku kalah dari anak pemalu macam dia?

Tapi 'Give Me 5' tetap saja sulit untukku!

~Idol Player~

Ruang latihan terlalu berisik oleh trainee yang sibuk berlatih. Mana keempat studio sudah 'penuh' lagi. Puh! Sepertinya aku latihannya malam saja deh. Aku tidak bisa konsentrasi kalau dihantam kebisingan.

Jadilah aku pergi ke asrama, berdiri di depan kamarku yang baru. Tidak ada daftar nama trainee di ruangan itu tertempel di pintu. Mungkin tim produksi hendak membuat kejutan atau apalah.

Kalau keberuntunganku soal teman sekamar juga jelek, sudah jelas aku dikutuk. Dan aku tidak akan tinggal diam dengan ketidakberuntungan ini.

Aku membuka pintu. Orang-orang yang saling mengoceh di dalam, sontak diam.

"Ah, sudah kuduga! Yang terakhir Maehwa! Selamat datang, Maehwa~!"

"Wah, kita sekamar, Kak Maehwa. Apa kakak mau main kartu denganku? Aku ingin membalas kekalahanku."

"Jangan libatkan perasaan pribadi, Jinyong. Kau yang terlalu noob."

"K-kita sekamar lagi, M-Maehwa. K-kalau aku tahu kita se-roommate, a-aku pasti mengajakmu ke asrama bareng."

"Ternyata Maehwa toh. Kuy, mabar."

Sung Kyorim. Doo Jinyong. Choi Kangsan. Moon Jun-oh. Dan, Kwon Ahram...

Sat! Kenapa aku sama para monster ini sih?! Sujud syukur tidak ada Ha Yoon, tapi ada dua dari Big Three di sini. Terlebih Kyorim si cerewet. Kenapa pembagian roommate seperti ini?! Sat! Sat! Bangsat!

"Maehwa!" Aku tersentak karena Jun-oh merangkul bahuku. "Mau main game? Ayolah, kita mabar. Btw! Kau dapat senior Wondrous Night, kan? Hahaha! Fighting, ya. Aku juga dapat kombinasi lho. Dance dan Rap. Lagu Sinner's Sacrifice by senior O.L.O.C (One Life One Chance)."

"Kalau aku?" Kyorim bergaya, berharap Jun-oh juga menyemangatinya.

Jun-oh menatap Kyorim yang kedip-kedip manja seperti sakit mata. "Kau dapat Tunggal Dance kayak Ahram, kan? Menarik dilihat nih. Nomor panggungmu berapa?"

Aku melepaskan rangkulan Jun-oh selagi dia asyik berbincang-bincang dengan Kyorim, memilih ranjang yang tersisa: di atas Ahram lagi. Lihat anak itu, tersenyum seperti matahari. Betapa bocahnya.

Sudah kuduga, tipe extrovert seperti  Kyorim mudah bergaul dengan anak-anak berbakat macam mereka. Si Ahram kalau aku tidak ada di sini, pasti nyalinya ciut. Kecuali kalau Kyorim mengajaknya bicara lebih dulu. Toh, hubungan keduanya juga tidak begitu canggung seingatku merujuk mereka pernah satu tim di ronde satu.

[Sub-Quest diperbaharui!]
[Bernyanyilah lagu Inggris random.]

Heee!!! Sekarang? Tiba-tiba? Kau ingin aku pamer di depan anak-anak monster? Tidak mau ah! Aku menggeleng. Beri aku quest yang kondusif sedikit, Nona Sistem. Kau tidak lihat kamera lagi on?

[Waktu pengerjaan misi: 5 menit lagi.]

Jadi seriusan nih? Argh! Menyebalkan.

[Waktu pengerjaan misi: 4 menit lagi.]

Tunggu, sialan! Biarkan aku berpikir elah. Lagu Inggris yang mana dulu? Vibes sedih? Aku hanya terpikirkan Rewrite the Star, Cars Outside, Somewhere Only We Know...

Sebentar, ada satu lagu kesukaanku.

Tapi, masa sih aku bernyanyi begitu saja? Mereka pasti akan langsung berpikir aku sedang pamer. Paling tidak aku harus beraktivitas sambil bersenandung supaya mereka berpikir itu adalah kebiasaanku.

Ekhem! Aku membuka tasku.

"I know that you're wrong for me ♪

"Gonna wish we never met on the day I leave ♩♪♫♬

"I brought you down to your knees ♫

"Cause they say that misery loves company♩♪♫♬"

Mereka pun berhenti bercakap-cakap, menoleh kepadaku yang pura-pura berkemas sambil terus bernyanyi. Ahhh, aku malu banget! Dasar quest kampret! Aku pengen tenggelam ke Sungai Han.

"It's not your fault I ruin everything ♪♫♬

"And it's not your fault I can't be what you need ♩♪♫♬

"Baby~ Angels like you can't fly down hell with me. Ooh~ ♩♪♫♬"

Oke, i'm done with this. Akan kupukul kau, Sistem, kalau mereka menertawakanku atau semacamnya. 'Hah? Kenapa kau tiba-tiba bernyanyi, Maehwa? Apa kau mau adu kemampuan'? Ukh! Kepalaku tak bisa berhenti memikirkan hal-hal buruk.

Jika ini disiarkan, sekali lagi aku akan menjadi target netizen. Mereka pasti meledekku pamer di tempat yang salah.

Tidak. Sejak kapan aku takut dengan tayangan TV? Hajar aku! Dapat duit aku!

"Wah, Maehwa... Apa kau biasa nyanyi lagu Barat?" Jun-oh pertama berkomentar. "Suaramu cocok dengan lagu Inggris."

"Ya?" Aku mengerjap. Seorang Jun-oh yang ambisius mengincarku di mini game memuji orang yang membunuhnya?

"Kupikir hanya aku yang berpikir begitu," celetuk Jinyong mengiyakan. "Suara basic Kak Maehwa itu deep, makanya cocok untuk semua lagu bernuansa ballad."

Kukira untuk apa sistem dakjal memintaku bernyanyi, ternyata untuk meminta feedback dari ahli seperti mereka. Tapi kenapa Jinyong memanggilku 'kak? Apa mungkin dia lebih muda dari Ha Yoon?

"Tapi Give Me 5 itu lagu dengan instrumen yang menyegarkan. Nada ceria. Apa Kak Maehwa baik-baik saja dengan itu?"

~To be continued~

Rajin like, rajin komen, rajin update.
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro