Chp 55. Evaluasi Individu Terakhir (II)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Lim Da-Kota.

Idol streamer dengan 422 ribu subscriber, dari grup CLASSIC di bawah naungan Constela Entertainment.

Maehwa KENAL banget dengan gadis itu karena mereka pernah berkolaborasi di tubuh lamanya. Hanya tiga kali dan ketiganya berakhir buruk. Sampai-sampai manajer Da-Kota menyuap Maehwa supaya tidak mengungkap aibnya.

Ya. Dia aslinya super toxic!

"Dia pernah sandbagging? Bukan hanya sekali, tapi berkali-kali. Itu tidak dibenarkan dalam pertandingan rank. Kita harus mengeliminasi pemain ini."

"Lho? Itu lebih baik daripada memakai program hack ilegal kan, Paman Im Rae?"

Da-Kota adalah tipe mendukung orang yang popularitasnya tinggi daripada orang tak dikenal namun skill-nya terjamin.

"Bagaimana kalau si newbie ini skill issue?"

"Dia baru main 20 game. Tapi K/D ratenya di atas rata-rata. Aku akan memasukkan pemain ini ke dalam tim."

"Tim yang kita dukung bisa kalah! Paman Im Rae betulan seorang gamer? Kita mesti mencoretnya dari kandidat ranked."

Dia juga tipe tidak mau kalah. Egois. Maehwa masih ingat betapa sabarnya dia meladeni Da-Kota yang bersikeras dengan gagasannya karena mereka lagi live streaming. Rasanya kurang etis jika dia membentak seorang idol resmi.

"Healer-Dealer itu sangat dibutuhkan, Paman Im Rae! Ia bisa menjadi support terbaik untuk tim karena ia bisa memberi heal sekaligus damage pada musuh."

"Healer-Dealer kurang efektif dan tidak diuntungkan dalam map berarea luas, Nona Da-Kota, karena skillnya bergantung pada bidikannya yang pendek. Terutama di map konstruksi. Merujuk dia support, damage yang diterima lawan sangat kecil."

"Hah, brengsek. Jangan sok hebat deh. Mentang-mentang subscriber-mu lebih banyak dariku. Kau pikir kau Dewa Game yang tahu segalanya soal game? Harusnya kau bersyukur idol cantik sepertiku mau kolaborasi dengan paman tua sepertimu."

Di situlah sifat jeleknya keluar karena pendapatnya selalu disanggah oleh Maehwa. Dia mengumpat terang-terangan, membuat ekspresi jelek di acara live.

Agensinya menghubungi Maehwa secepat mungkin, memohon untuk menarik video tersebut bahkan rela membayar. Reputasi Da-Kota bisa anjlok jika video itu dilihat oleh netizen, bukan sebatas gamer lagi.

Maehwa tidak ingin video Da-Kota yang mengumpat mengotori TL newtubenya. Dia pun setuju menghapusnya dan menerima uang kompensasi. Da-Kota lantas berhenti menjadi streamer.

Maehwa mengepalkan tangan. Sial! Dia jadi juri? Yang benar saja! Apa yang dipikirkan tim produksi? Mereka sudah gila. Anak itu pasti akan mengomentari trainee sepuas hatinya. Bagaimana nasib Geonwoo?

IDOL PLAYER

"A-ada apa, Maehwa?" Ahram bertanya. "E-ekspresimu tidak bagus..."

Maehwa menggeleng. "Ah, tidak ada."

Setelah Da-Kota melambaikan tangan ke penonton dan ke kamera, dia duduk di bangku yang telah disediakan. Juri kedua pun menyusul. Anak-anak trainee di ruang tunggu refleks berseru. Dia adalah Seong Mee! Seorang artis yang telah memainkan belasan drama! Dia bahkan mendapatkan penghargaan kategori 'Best Rookie Artist'. Tapi akhir-akhir ini dia bekerja sampingan menjadi seorang komposer. 

"Astaga! Aku penggemarnya," seru trainee takjub, termasuk Kyorim. Dia menatap layar dengan pandangan berbinar.

Siapa? Maehwa tidak mengenalinya.

Juri terakhir naik ke panggung. Maehwa juga tidak kenal pria itu, berbeda dengan trainee di ruang tunggu yang berseru kagum sekali lagi. Astaga! Apa mereka google berjalan? Kok mereka tahu sih??

"Wah, aku tidak menyangka mereka juga mengundang Baek Siwan di season ini." Jun-oh berkata. "Dia penyanyi solo dengan penjualan album terlaris kedua di Korea. Selalu sold out tak cukup seminggu. Di season ketiga, dia mentor dance lho."

Nice! Terima kasih informasinya, Jun-oh. 

"Terima kasih atas partisipasi ketiga juri yang meluangkan waktunya untuk menilai trainee-trainee The Star Peak!"

Seluruh studio memberikan mereka tepuk tangan, termasuk para trainee yang menonton. Maehwa mulai jengah dengan basa-basi busuk ini. Apa tidak bisa langsung dimulai saja? Peserta yang tidak tampil tidak boleh meninggalkan ruang tunggu sampai jadwal hari ini selesai. Kan Maehwa mau melanjutkan latihannya.

Itu belum terlalu sempurna.

Tapi, dia tak bisa mengabaikan kehadiran Da-Kota. Jika tidak mau dipermalukan olehnya di hadapan penggemar, Maehwa harus merencanakan sesuatu. Dia butuh tindakan telak untuk mengalahkannya.

"Nah! Sebelum kita memanggil trainee yang akan tampil pertama, saya ingin memberitahu satu hal kepada Interstellar. Anda sekalian sudah paham mekanisme evaluasi individu putaran ketiga, kan? Seperti biasa, kalian akan memberi vote suara kepada trainee. Akan tetapi, karena tema evaluasi ini adalah Solo Perfomance, jika Interstellar tidak atau kurang suka dengan penampilan peserta, kalian diperbolehkan tidak memberikan vote. Sebagai gantinya, kalian bisa memberikan double vote ke peserta favorit kalian."

Maehwa bersedekap. Sistem favoritisme lagi nih? Betapa memuakkannya.

"Lihatlah layar di depan, Interstellar!"

Skala kehebohan di studio bertambah lima kali lipat. Di ruang tunggu, trainee seketika membeku di tempat tak terkecuali Maehwa yang kehilangan ketenangannya.

Nam Yihyun brengsek! Maehwa yakin, Yihyun adalah manusia terlaknat yang dia kenal. Pria itu memberikan spoiler sesuai nama grup yang dibawa peserta.

"GILA! ADA W.N.?! DAN ITU TERAKHIR?? AKU HARUS MENONTONNYA, TIDAK PEDULI SIAPA YANG MENYANYIKAN LAGUNYA!"

"KAU SERIUS?? WONDROUS NIGHT?!"

"NOMOR TAMPIL B.O.S JAUH SEKALI!"

"KYAAA!! MEREKA JUGA MENAMBAHKAN LAGU O.L.O.C! AKU AKAN MENONTONMU!"

"ADA FANTASIZE LAGI! DAN JUGA POPPY!!!"

"SEBARKAN INFORMASI TENTANG W.N. KE NAVEN CEPAT! FANS MEREKA HARUS TAHU!"

Jangan disebar goblok! Aku nanti tambah menderita! Maehwa menggerutu dalam hati. Pengen mukul dinding, tapi harus jaga imej di depan kamera. Suasana di ruangan itu benar-benar berubah suram.

"B-bagaimana ini? Aku lupa semua yang kulatih..." gumam Geonwoo.

"Aku tidak bisa melakukan ini," kata trainee-trainee yang akan tampil hari ini.

Tidak ada yang menghiburnya karena Jiho, Kyorim, Ahram, Jun-oh dan lainnya juga syok. Kena mental. Mereka hanya bisa menghibur diri sendiri saat ini.

[BPM jantung anda melewati batas.]

Maehwa tahu itu. Makanya dia berusaha menghilangkan kegugupannya.

"Peserta Woo Geonwoo, silakan bersiap."

Maehwa memperhatikan Geonwoo yang melangkah seperti robot rusak ke pintu. Apa dia akan baik-baik saja? Tidak boleh begini. Maehwa harus menyemangatinya. Paling tidak beberapa patah kata!

"Woo Geonwoo!"

Pemilik nama menoleh sebelum keluar.

"Semangat. Kau pasti bisa."

Geonwoo tersenyum. "Terima kasih!"

Triing! Papan quest muncul begitu Geonwoo meninggalkan ruang standby.

[Selamat! Ketulusan anda berhasil memicu gelar <I'm The Center>! Anda menerima skill Ethereal Glow. Dengan skill ini—]

Maehwa mengenyahkan layar pop-up itu dari hadapannya. "Center kepala bapak kau. Nggak ada center-center! Aku hanya mau jadi member biasa," bisiknya datar.

[Anda harus menjadi Center!]

"Tidak mau! Kau harus membunuhku—"

[Sistem akan memberikan lima skin dari game kesukaan anda secara ajaib.]

'ARGHHH!!! JANGAN SUAP AKU LAGI! HATIKU LEMAH SOAL GAME!' jeritnya dalam hati.

"Woahh! A-apa Geonwoo memang sebagus itu? Padahal tadi dia terlihat tidak meyakinkan. Tapi lihatlah sekarang."

Seruan para trainee membuat Maehwa kembali ke realita. Dia berhenti debat dengan sistemnya yang merupakan sanak saudara iblis. Maehwa menatap layar.

Anak itu tampak berbeda begitu naik ke panggung. Dia seperti idol sungguhan. Pengalaman itu kentara nyata, ya. Dia mendapatkan kombinasi: Dance-Vocal.

"Woo Geonwoo-ssi, tarian anda... lumayan. Kepekaan anda pada koreonya akurat. Tidak ada gerakan yang tegang."

"Untuk suara anda, itu cukup jernih walau saya mendengar sedikit keanehan pada vibrato anda. Sepertinya anda kesulitan dalam chorus yang menggunakan nada tinggi. Seringlah olahraga perut."

Geonwoo membungkuk. "Terima kasih!"

Da-Kota mengambil mic. Gilirannya berkomentar. Firasat Maehwa buruk ini.

Dan benar saja firasat buruknya.

"Lagu yang anda bawakan, Bad Existence, pada dasarnya memiliki koreo bertenaga. Saya tidak suka cara anda menurunkan kekuatan pada koreonya hanya untuk menyeimbangkan nada suara."

Walau dia toxic, dia genius berkomentar.

~To be continued~

Karena rame, aku double up
♩✧♪●♩○♬☆


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro