Chp 78. Jangan Tukar Lagunya

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

***IDOL PLAYER***

Park Hong Jo, peringkat 30.

Aku tidak pernah dengar tentang Hong Jo sebelumnya. Atau mungkin pernah saat pengumuman peringkat. Tapi aku sibuk sendiri dengan masalah hidupku, dengan sistem kejam, dengan GM yang awalnya kupikir baik nyatanya iblis, dan tidak menotis batang hidungnya.

Hem, aku tidak berniat meroasting atau meledek anak ini ya. Melihat rankingnya ranking terakhir, itu berarti kemampuannya tidak begitu bagus, kan? Aku khawatir dia datang ke Rap-Dance dengan berbekal nekat saja.

Menantang diri itu boleh, tapi jangan sampai merepotkan teman setim. Entah kenapa aku yakin sekali Hong Jo datang ke sini karena posisinya sedang terancam bahaya dan keluar zona aman untuk mendapatkan suara benefit.

Tidak. Ini bukan waktunya mengurus orang lain sementara masa depanku sendiri belum pasti.

"Danyi, apakah tidak bisa menambahkan stat rap ke statistikku?" gumamku. "Atau membeli item tukar stat dan menukar kemampuan vokal-ku jadi rap. Aku bisa tamat kalau terus begini."

[Maaf, itu dikunci oleh otoritas GM. Kalau begitu saya akan coba berbicara dengannya.]

[Admin meninggalkan protokol.]

Yes! Aku mengepalkan tangan senang. Walau jahat dan kadang memberi quest laknat tidak berotak, Danyi masih bisa diandalkan.

Mentor Chan-Ri dan Mentor Ados bergabung ke auditorium beberapa menit kemudian. Kukira hanya Yihyun dan Mentor Ise yang memberi pengarahan, ternyata mereka menunggu di bagian akhir. Tembok keempat, kesempatan untuk menukar lagu.

Begitu spanduk yang merekat pada empat tembok tersebut dibuka, seketika seruan para trainee menusuk gendang telingaku. Terutama anak-anak dari posisi vokal dan dance. Astaga! Sudah kubilang, bisa santai sedikit tidak sih?

Jinyoung menatap dua daftar lagu cadangan Rap-Dance, mengelus dagu. "Aku tahu sih lagu ADRENALINE. Itu lagu berbasis Electro-Tecno dengan koreo yang cukup ribet mengutamakan gerakan kaki. Singkatnya downrock. Tapi... aku tidak tahu lagu di bawahnya."

"Mafia Steps," kata Hong Jo. "Dia juga termasuk ke dalam musik EDM, Kak. Bagian intronya melakukan lompatan akrobatik dan ada bagian solo dance-nya juga. Windwill dance."

Jinyoung tersentak. "K-kenapa panggil aku 'kak'? Hong Jo, kau dan aku seumuran."

"Benarkah? A-aku tidak tahu... Maaf, aku gugup karena tim ini diisi oleh anak berperingkat tinggi. Aku janji aku takkan membebani kalian."

Jun-oh mengangguk-angguk mendengarkan. "Aku suka ADRENALINE. Yang kedua aku tidak percaya diri mampu melakukannya."

"Anu..." Daejung mengangkat tangan hati-hati. "Bagaimana kalau kita berkompromi dulu? Seperti kata Yihyun-nim, kita bisa menukar lagu lewat kesepakatan bersama. Tapi Maehwa sama sekali tidak menyimak dari tadi."

Mereka menoleh kepadaku yang tersentak.

Ah, cerobohnya aku! Aku terlalu fokus dengan lagu cadangan yang diterima tim vokal sampai lupa aku berada di Rap-Dance. Aku sekarang mengerti makna seruan mereka tadi karena aku sendiri juga gatal ingin menyanyikannya.

'Memories of Nobody', musik tipe blues yang generasi milenial sepertiku saja tahu lagu itu. Refrainnya bikin kecanduan. Aku sering menyenandungkan lagu itu kala push-rank karena cocok untuk orang-orang kesepian, depresi, atau galau lagi putus cinta.

"Maehwa, apa alasanmu berada di sini?" ucap Daejung, bersedekap. "Kau memilih Rap-Dance, tapi matamu melirik ke arah lain. Sebenarnya kau sangat ingin pergi ke vokal, kan?"

Hong Jo dan Jun-oh memandangku skeptis.

Kacau. Daejung mendapatkan momen untuk mengecamku karena kelengahanku. Seharusnya aku bersikap profesional selagi berenang di antara hiu. Ini murni kesalahanku.

"Kau tidak di sini untuk mengincar suara benefit semata, kan? Menurutku, kau aman untuk saat ini karena kau peringkat 7. Yang paling berbahaya dan berpotensi dieliminasi di tim ini adalah Hong Jo, aku tidak mau itu terjadi. Tolong, bisakah kau serius dengan pilihanmu?"

Hong Jo mengepalkan tangan, melangkah ke depanku. "Tolong bantu aku, Kak. Aku tidak mau dieliminasi. Aku ingin bertahan sampai akhir. Aku ingin debut. Meski aku tidak juara pertama di tim, jika tim kita menang, kita bisa mendapat 100.000 vote suara. Bekerja samalah. Jika tidak mau di sini, kenapa kakak memilih Rap-Dance? Kenapa tidak memilih vokal sejak awal?"

Bagus, Daejung. Kau mendapatkan 'teman'.

Aku menggaruk kepala, mendesah pelan. Jujur, aku sangat ingin pindah ke vokal. Untuk pertama kalinya aku inisiatif ingin bernyanyi. Tapi, aku tidak bisa. Quest posisi yang diberikan berbeda.

Apa peduliku dengan kalian mau dieliminasi atau bertahan? Kalian bisa mengulang kapan saja, tapi aku tidak. Andai mereka bisa melihat pedang raksasa tengah berputar-putar di atas kepalaku, apa mereka akan beralih mengasihaniku?

Mereka pikir ini program kasih sayang? Sadar, ini tuh industri hiburan. Kemalanganmu adalah rating di mata tim editor. Kenapa dia seenaknya memintaku bersimpati. Anak ini, apa dia tidak tahu betapa mengerikannya dunia showbiz?

"Aku tidak pernah bercanda," kataku dingin, duduk di lantai mengambil alat mp3 player. Mereka koar-koar dengan lagu cadangan. Apakah mereka sudah mendengar lagu utama?

Jinyoung tersenyum, ikut duduk. "Apa kakak mau coba menikmati lagu pertama dulu? Aku sudah dengar lho dan lumayan enak."

Aku menekan tombol play. Mulai mendengar.

Em? Tunggu dulu, ini musik beatdrop? Aku bisa mendengar sentuhan instrumen synthesizer dan workstation audio digital. Bahkan bagian initial-nya diisi oleh nada yang dihasilkan drum machine. Penggunaan kreatif teknologi musik!

"... Tidak usah."

Jinyoung mengangkat kepala. "Ya?"

"Lagu kita, tidak usah ditukar. Yang ini saja. Aku suka musiknya," kataku lebih jelas.

"Sudah kuduga!" Jun-oh menepuk tangan. "Aku yakin Maehwa tidak menukar lagu. Tubuhmu sontak menari begitu mendengar initial (intro atau awal). Aku melihatnya lho, tanganmu samar-samar bergerak-gerak mengikuti musik. Hayoo, kau pasti sangat menyukai iramanya."

Brengsek! Matanya cangkok mata elang, ya? Padahal aku sudah menyembunyikannya di antara paha (karena aku duduk bersila). Sudah dua kali aku dipermalukan hari ini.

Tapi yang Jun-oh katakan benar. Lagu ini...

Tidak seburuk yang kupikirkan.

♩✧♪●♩○♬☆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro