Chp 91. Waktunya Untuk Tampil (2)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

|| Vote dan KOMEN gak lo-lo pada. Atau bismillah, gue pending nih cerita :> ||

Bagai bertarung argumen di balai desa, Yoonseo bersusah payah memenangkan Tim SOLDAT saat pembagian penempatan penata rias. Tidak dia sendiri yang ingin menjadi MUA (make-up artist) SOLDAT. Wanita semuda itu bertarung dengan wanita yang memiliki banyak pengalaman.

Tapi...! Dewi Keberuntungan memberkati. Sepertinya beliau mendukung Yoonseo untuk merias idolanya. Kapan lagi kesempatan emas ini datang.

Dan Yoonseo di sini! Di depan ruang tunggu Tim SOLDAT. Begitu pintunya dibuka, Yoonseo disambut dengan Jinyoung dan Jun-oh yang tersenyum ramah.

"Halo! Kami telah menunggu anda."

Wah... Yoonseo berdecak kagum. Walau tanpa make-up sekalipun, pada dasarnya mereka memang sudah tampan. Tetapi Yoonseo tidak tertarik dengan mereka. Matanya mulai bermain ke sekitar, melacak keberadaan Maehwa.

Di mana Maehwa? Apa dia lagi di toilet atau sedang mengganti baju? Rentetan pertanyaan mencurah di kepala Yoonseo.

Lamat-lamat terdengar dengkuran halus.

Yoonseo menoleh ke sumber suara. Sosok yang dicari sedang tertidur tanpa beban seolah dia sedang berada di rumahnya di pagi hari yang dingin. Enggan untuk beranjak dari kasur dan selimut hangat.

Sungguh? Tidur di tengah-tengah acara?

Yoonseo menemukan fakta terbaru tentang Maehwa: pria yang sulit serius. 

Jinyoung melompat ke depan Yoonseo yang kehilangan kata-kata, mengibaskan tangan. "J-jangan khawatir! Kami akan segera membangunkannya. Kak Maehwa tidak bisa tidur tadi malam. Dia pasti kelelahan, jadi biarkan dia istirahat. Takutnya Kak Maehwa tidak bisa tampil dengan semangat penuh."

"Baiklah. Siapa yang mau dirias dulu?"

***

Ternyata tidak mudah.

Tidak mudah untuk konsentrasi saat ada pria tampan tertidur di ruangan terlebih dia trainee favorit Yoonseo. Wanita itu sesekali melirik Maehwa yang tidur nyenyak, menggelengkan kepala. Ayo profesional! Dia bukan penata rias pemula!

"Hmm, ini? Atau yang ini?"

Yang sudah selesai didandani adalah Hong Jo dan Jun-oh. Mereka tengah memilih atribut panggung. Yoonseo menyarankan agar mereka memakai semacam aksesoris di kepala untuk menambah pesona.

Akan tetapi...! Hanya ada empat benda di situ! Headband putih dan merah, topi merah, dan scarf pendek motif vintage yang juga merah. Dengan kata lain, satu orang takkan memakai 'sesuatu' di kepala.

Jun-oh dan Hong Jo saling tatap. Kentara terlihat bahwa mereka mengincar topi.

"Aku center lho, Kak. Sudah sewajarnya topi ini milikku. Tolong pengertiannya." Hong Jo mengambil topi tersebut.

"Dengan segala hormat, Center Park Hong Jo, ini-itu tidak ada hubungannya. Posisi dan penampilan adalah dua kategori yang berbeda." Jun-oh tidak membiarkan Hong Jo, menahan tangan Hong Jo yang hendak memakaikan topi itu ke kepalanya.

Selagi mereka bergelut mengeluarkan arus listrik dari bola mata, di sisi lain, ada Jinyoung sibuk membangunkan Maehwa yang tidurnya seperti orang mati.

"Kak Maehwa! Ayolah, tinggal satu tim lagi dan berikutnya giliran kita!"

"Ukh... Berikan aku Pedang Surgawi..."

Hah? Apa yang dia igaukan? Game? Jinyoung menggoyangkan tubuh Maehwa lebih keras. "Bangun, Kak! Waktu kita sedikit! Kakak juga belum ganti baju!"

Akhirnya Maehwa tersadarkan dari mimpi buruk. Dia di-spam item sampah.

Melihat Maehwa bangun, Yoonseo langsung menegakkan punggung. Daejung mengernyit karena Yoonseo mendadak serius padahal seperkian detik lalu dia tampak bekerja dengan setengah hati.

"Jam berapa sekarang?" tanya Maehwa.

"Sudah hampir setengah tujuh." Jinyoung menyeret Maehwa yang malas bangun. "Cepat tukar baju kakak sana!" serunya mendorong Maehwa ke ruang ganti.

Jinyoung mengembuskan napas panjang, tersenyum. Daripada di tim sebelumnya, dia nyaman di sini. Andai Kangsan juga di SOLDAT, kegembiraannya akan bertambah.

"Kalau begitu supaya adil...!" Jun-oh menaruh topi yang dia perebutkan dengan Hong Jo ke Jinyoung, tersenyum lebar. "Ini cocok untuk Jinyoung. Lebih baik dia yang pakai daripada kita bertengkar."

"Oke. Aku ambil scarf slayer ini."

"Aku headband yang putih." Daejung tahu-tahu menyempil di antara mereka, memasang benda itu ke kening. "Jun-oh yang warna merah."

"Eh?" Jun-oh dan Hong Jo saling tatap. "Bagaimana dengan Maehwa? Dia leader, rasanya tidak pantas kalau penampilannya monoton daripada kita."

"Ah..." Daejung tersenyum getir. "Benar juga, ya. Aku hanya anggota biasa..."

"Kau boleh memakainya, Daejung," sela Maehwa keluar dari kamar ganti. Bahkan di hari kompetensi pun anak itu masih saja mencari-cari masalah.

"Lalu kakak mengenakan apa? Masa cuma hoodie polosan?" protes Jinyoung.

Memang benar. Dibanding outfit yang lain, Maehwa mendapatkan hoodie merah simpel dengan kata-kata 'ROYAL'. Sudah, itu saja. Tidak ada kesan menarik.

"Hem..." Maehwa memperhatikan sekitar, tersentak mendapati sebuah kemeja putih dengan dasar kain rayon berlengan pendek. "Inilah yang kubutuhkan."

Kemeja itu gombrang, tidak sesuai dengan ukuran tubuh Maehwa. Tapi itulah poinnya. Maehwa bergegas memakainya, memasang tiga kancing bagian bawah hingga kata-kata 'ROYAL' tak tertutup.

Maehwa mengangguk yakin. Dikira siapa yang menata karakter 'Han Maehwa' dalam game kalau bukan Im Rae? Tentu dia mengerti soal fashion dong.

"Wah... Kakak terlihat jadi memesona daripada beberapa detik lalu!"

Yoonseo sebenarnya sudah mau berteriak TAMPAN, namun dia berusaha menahan diri untuk bersikap profesional!

Yoonseo berdeham. "Maehwa-ssi, silakan duduk di kursi. Saya akan menata rambut anda." Yes! Akhirnya aku merias Maehwa!

Maehwa tersenyum simpul. "Nona Yoon, anda menepati janji waktu itu."

"Tentu saja." Aaaa!! Dia mengingatku!!!

Ketika mimik muka dan isi hati sangat kontras, ya beginilah kira-kira.

Seorang staf panggung mengetuk pintu. "Tim SOLDAT segera standby ke belakang panggung. Berikutnya giliran kalian."

***

Ruang mentor tampak semarak karena senang peserta pelatihan menampilkan performa yang bagus dan stabil.

"Sejauh ini, aku menyukai kerja sama tim Memoristy. Harmoni mereka saling isi-mengisi memicu emosional."

"Jangan lupakan tim LYNX. Kekompakan mereka juga sama bagusnya."

"Sekarang tersisa tim SOLDAT, ya?" kata Ados, menopang dagu. "Aku menantikan tim ini merujuk mereka membaik saat rehearsal. Semoga mereka makin tersinkronisasi di panggung yang asli."

Gallagher mendengus. "Belum tentu. Anak bernama Maehwa itu mungkin sudah melakukan yang terbaik, tapi dia bisa membuat timnya jatuh jika dia masih bersikap sama seperti terakhir kali."

Ise menatap Gallagher tidak suka. "Ada apa dengan Maehwa? Bukankah dia anak yang kalem dan pembelajar yang cepat?"

"Benar. Aku akui anak itu genius sehingga aku berpikir dia trainee paling berbahaya di sini daripada Ha-yoon. Dia payah dance, namun dalam beberapa hari gerakannya mantap seolah sudah menjadi dancer bertahun-tahun. Dia payah rap, namun dalam sekejap, dia menjadi ahli seakan telah melakukannya sejak lama. Vokalnya terdengar biasa saja, namun saban hari, nyanyiannya terus berkembang. Jarang aku melihat anak langka sepertinya.

"Tapi, aku tidak melihat semangat idol di sorot matanya. Dia tampak melakukan ini semua secara paksa membuatku curiga, dia tidak bersungguh-sungguh mengejar karier seorang idola. Jadi, mau sebagus apa keterampilannya, tidak ada gunanya jika dia tidak punya keinginan kuat."

Ados, Ise, dan Chan-Ri hanya diam. Mereka ingin menyanggah, tapi yang dikatakan Gallagher adalah faktual.

"Kau akan segera tahu." Ise memutuskan untuk percaya pada Maehwa.

Di sisi lain, di belakang panggung, tim SOLDAT sedang sibuk memasang in-ear monitor sambil menunggu tim TOYCAMP menyelesaikan performa mereka. Suasana di sini sangat bising daripada saat Maehwa di ruang rias. Telinganya tidak berdarah kalau lama-lama di situ, kan?

"Jangan patahkan mic-nya lagi, ya?" kata salah satu staf, tersenyum jengkel.

Maehwa mengulum bibir. Sepertinya itu reaksi terbaiknya saat bersalah.

"Ayo semuanya! Kita pasti bisa!" Jun-oh memimpin. "SOLDAT siap melindungi!"

Jinyoung, Hong Jo, dan Daejung mengikuti. Kecuali Maehwa yang mendumal dalam hati.

Yel-yelnya norak banget.

~To be continued~




Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro