23

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Di jet pribadi milik keluarga Eldwers.

Walau tidak sebaik ketika dia masih bisa berbicara, Watson berusaha melaporkan seluruh analisisnya secara sistematis agar Aiden mengerti dalam sekali penjelasan. Mereka butuh rencana matang.

Seperti yang dia "bilang" sebelumnya, pelelangan akan dilakukan di Moufrobi tepatnya di auditorium bernama Edge of Destiny. Apol jelas meninggalkan petunjuk, tidak mungkin dia tidak mendapatkan apa-apa dari penyelidikan tunggalnya. Petunjuk itu dia letakkan di nama Fate. Watson membutuhkan waktu lima belas menit memecahkan sandi anagram yang ditinggalkan oleh Apol.

Fate berarti "Takdir". Itu hanya terjemah bahasa inggris umum. Masalahnya ada pada kata "Krista". Watson tidak tahu-menahu apa arti dari krista. Apa itu kata verba, kata pronomina, atau hanya kata comotan yang Apol ambil dari peramban.

Dinilai dari ilmu biologis, Krista adalah lipatan membran dalam mitokondria. Tapi itu tidak mencerminkan sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk. Ayolah, ini hanya permainan kalimat biasa. Apol tak mungkin membuat steganografi yang sulit.

Kehadiran Dinda memberikan ide pada Watson di sela-sela elaborasi. Gadis itu berasal dari Indonesia, kan? Maka Watson membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempelajarinya dalam waktu singkat dan berhasil menemukannya.

Dari kelas nomina, Krista memiliki arti tepi atau sisi. Dan jika ditranslate ke Inggris berarti "Edge". Dibanding kata lainnya, terjemahan "Edge" lebih sering muncul di dokumen publik.

Watson lantas menggabungkan dua kata tersebut dan mendapatkan sebuah kalimat: Edge of Destiny singkatnya EOD. Bukan ahli bius bom (Explosive Ordnance Disposal), kalian jangan sampai salah mengartikan.

Segera mencari alamatnya, ternyata EOD berada di kota terlantar jauh dari ibu kota alias Distrik Snowdrop. Fakta kecilnya, kota itu juga tempat panti asuhan Jeremy terletak. Panti Snowdown. Watson sempat berpikir bahwa ini kentara sekali bukan kebetulan semata.

Selesai satu pertanyaan.

"Kenapa Fate mau menjadi mata-mata Apol? Kenapa Apol menyerah tugaskan kasusnya pada kita? Apa yang sebenarnya terjadi antara Kepsek dan Wakepsek? Apa ada hubungannya dengan King? Lalu bagaimana dengan Kak Jerena?" Untuk seorang penyimpul di klub detektif, daftar pertanyaan Aiden cukup banyak sampai Watson gelagapan mendengarnya.

Tapi, baiklah, waktu mereka masih banyak sebelum sampai ke Moufrobi. Watson menghela napas. Dia tahu Aiden akan menanyakannya lambat laun, makanya Watson sudah menyiapkan amunisi.

Watson menyerahkan selembar kertas pada Aiden, menyuruhnya membaca isi kertas. Satu alis Aiden terangkat seketika. "Ini biodata Haruna? Eh, dia punya adik perempuan. Eh, Mirage Judidate?"

Sherlock pemurung itu mengangguk.

Mrs. Gweni dan Haruna Judidate bersahabat, lalu Haruna memiliki adik. Nah, adiknya inilah Fate Krista yang bernama asli Mirage Judidate. Selain kakaknya, Mrs. Gweni juga menjalin keakraban terhadap Mirage. Oleh karena itu Mirage mengganggap wakepsek adalah kakak keduanya.

Setelah mendapat kabar Haruna dijangkiti penyakit Whitmore ditambah komplikasi serius yang kian menghinggapi tubuh, Mirage tahu persentase hidup Haruna mencapai nol. Apalagi saat mendengar Mrs. Gweni diculik oleh Organisasi, dunia Mirage seakan runtuh. Dua kakaknya diambang kematian. Tentu dia tak mau berpangku tangan saja kan.

Nah, Apol yang sudah tahu tentang Haruna mendatangi Mirage, membicarakan kesepakatan menyelamatkan Mrs. Gweni. Mereka akan bekerjasama menolong wakepsek yang malang. Mirage menyetujuinya dan rela mengorbankan nyawanya untuk membantu kakak kedua.

Pertanyaan kedua selesai.

Watson menundukkan kepala. Dia tidak sedih, dia merasa kesal. Andai Deon datang lebih cepat kepadanya, andai dia lebih cepat mendiagnosa Haruna, andai dia lebih cepat menemui Fate, maka endingnya tidak akan begini. Sial! Selalu ada pengorbanan setiap adanya pertolongan.

Semoga kamu tenang di alam sana, Fate. Jangan khawatir, kami akan menyelamatkan kakak keduamu. Watson membatin khusyuk. Sunguh-sungguh menyesal atas keterlambatan waktu mengirim sinyal bantuan padanya. Tidak ada yang bisa disalahkan.

Mari kita lanjut ke soal selanjutnya.

Kenapa Apol melempar pekerjaannya pada klub detektif Madoka? Gampang saja. Hanya karena kita tidak tahu jawabannya, bukan berarti kita tidak bisa menebaknya dengan logika. Sesederhana itu.

Apol ketahuan oleh musuh tepat setelah dia tahu siapa yang akan ditargetkan. Antara beruntung atau memang jago kabur, dia berhasil lolos dari kejaran. Tapi, antek-antek Organisasi mengancamnya agar tidak memberitahu siapa pun karena mereka sempat melihat wajah Apol.

King dalam bahaya. Upah jasa akan dikurangi (bukan sekadar guyonan lagi si Apol mata duitan). Itulah alasan kalimat sentimen yang dikatakan Kepala Sekolah: jangan membebani diri. Beliau merasa bersalah melimpahkan tugas itu pada Apol yang sukses diperdaya oleh ancaman.

Mari lanjut ke hubungan kepsek dan wakepsek.

Watson sudah menjelaskannya tadi kalau-kalau kepsek berhubungan romansa dengan Mrs. Gweni yang tak diketahui oleh siapa-siapa, termasuk King sendiri. Anggap saja kepsek melakukan itu sebagai bentuk pelarian dari mendiang istri. Atau mungkin beliau ingin membuka lembaran baru.

Lama-kelamaan Mrs. Gweni terbebani, apalagi setiap melihat King yang tidak tahu apa pun. Mrs. Gweni merasa dirinya jahat, seolah sedang memeloroti duda beranak satu. Rumor-rumor jelek mulai timbul satu per satu. Sampai tiba puncaknya rumah yang dibelikan kepsek untuk ibunya membuat beliau bertekad bulat mengakhiri hubungan keduanya.

Nah! Mrs. Gweni mulai mencari uang otodidak dengan mengikuti kontes kecantikan soliter. Sebagian uang pemenang dia gunakan untuk kelangsungan hidup ibunya, sebagian lagi untuk Haruna yang masih terbaring di rumah sakit. Akan tetapi dia malah diculik Organisasi Penjualan Identitas. Semuanya keluar dari garis rencana.

Aiden manggut-manggut. "Jadi, tanda yang kamu lihat pada globe di ruangan Mrs. Gweni adalah pancingan untuk kita agar pergi ke Korea supaya mereka leluasa menyiapkan gedung pelelangan."

Watson mengangguk. Buku komunikasi penuh oleh penjabaran isi otaknya. Selalu melelahkan kala beranalisis.

"Lalu mengapa mereka tidak langsung menculik King selagi kita di Moufrobi? Kenapa Organisasi harus mengutus kamerad mereka ke Seoul demi mengawasi kita?" Aiden bertanya lagi.

Watson menulis di lembar terakhir. 'Karena selain King, mereka juga menargetkan Bari entah kenapa.'

Dan itulah yang Watson pikirkan semenjak pesawat lepas landas. Perhitungan mengapa Organisasi juga menginginkan Jeremy. Apa memang pelelangan natal tahun ini sebegitu meriahnya sehingga Bos Besar menangkap dua tokoh penting di Madoka? Atau terdapat konsumen yang mengincar nama Jeremy? Watson belum tahu jawabannya.

"Mereka juga menyandera Violet dan Dinda. Aduh, ini pelik." Aiden menggaruk kepalanya.

Watson menggeleng. Violet dan Dinda hanya jaminan agar King dan Jeremy mematuhi perintah. Mereka berdua tidak ada hubungannya selain dijadikan tawanan.

"Lalu bagaimana dengan Kak Jerena, Dan? Dia bakal baik-baik saja, kan?"

Baru saja Watson hendak menjawab, satu pesan yang sudah dia tunggu-tunggu sejak kemarin berdenting di ponselnya. Dia mengambil jarak dari Aiden, bahkan mengusir Aiden jauh-jauh. Tidak boleh melihat.

Aiden melotot. "Kamu punya informan rahasia lagi? Beritahu aku!"

Watson tidak menghiraukan, menghalau pandangan Aiden. Dia mendapatkan kepingan puzzle utama: Jerena Bari. Bingo! Itu rekaman ketika Jerena tertabrak. []




Selasa, 1 Maret 2022


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro