L i m a

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

_____

5. Nerima lagi?

____

"Regita?"

Rios yang baru saja meletakan belanjaannya, menatap ke arah gadis yang berdiri di depannya. "Rios? Sama siapa?" tanya gadis itu.

Rios tersenyum, "Sendiri. Lo sendiri juga?" tanya Rios.

Regita, gadis itu menganggukan kepalanya pelan.

Regita adalah mantan kekasih Rios saat SMP dulu. Mereka jadian, karna Rios cemburu dengan Beby yang dekat dengan Kakak kelasnya saat itu.

Rios membayar belanjaannya. "Mau bareng?" tanya Rios.

"Emang boleh?"

"Siapa bilang gak boleh?"

Regita mengulum senyumnya. Sikap Rios saat berpacaran jika dibandingkan dengan sekarang jelas sangat berbeda.

Cowok itu lebih banyak tersenyum pada Regita sekarang. Padahal, dulu Rios adalah cowok ketus.

Mereka putus karna Rios jujur pada Regita. Katanya, ia suka pada Beby. Mungkin, karna perasaan tidak enaknya yang membuat Rios tetap menjaga hubungannya dengan Regita sampai sekarang.

"Ayo." Rios mencengkal pergelangan tangan gadis itu kemudian membawanya keluar.

Keduanya berhenti di depan motor matic milik Rios. "Beby gak akan marah?" tanya Regita hati-hati.

"Gue marahin balik kalau dia marah."

Rios menaiki motornya. Kemudian, ia menyuruh Regita untuk ikut naik bersamanya.

Di perjalanan, Rios dan Regita mengobrol layaknya orang yang sudah sangat lama mengenal.

"Lo udah punya pacar?" tanya Rios melirik ke arah kaca spion.

Regita mengigit bibir bawahnya, "Belum."

"Lo sama Beby gimana?" tanya Regita.

"Baik. Pacaran serasa musuh sekaligus temen, kadang gue ngerasa kita yang dulu sama yang sekarang gak ada bedanya," ungkap Rios.

Rios menghela napasnya, meraih sebelah tangan Regita kemudian di genggamnya di atas paha Rios. "Gue dulu nyakitin lo ya, Re?" tanya Rios.

"Yos, jangan kaya gini." Regita hendak menarik tangannya. Namun, Rios semakin mengeratkannya.

"Lo masih sayang sama gue?" tanya Rios.

Regita mematung. Gadis itu menunduk, bodoh, tentu saja Regita masih menyayangi Rios. Rios adalah cinta pertama sekaligus orang pertama yang menyakiti Regita.

"Re …."

"Kalau misalkan gue bilang gue baru sadar gue lebih nyaman sama lo, lo mau terima gue lagi?" tanya Rios.

***

Rios masuk ke dalam rumahnya. Saat memasuki dapur, ia terkejut dengan kehadiran Beby yang tengah terlelap di meja makan dengan beberapa makanan.

Ia tebak, pasti Beby yang memasak. Menyimpan belanjaannya, Rios duduk di samping Beby kemudian merapikan rambut gadis itu.

"Beby," panggil Rios pelan.

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Di hari Minggu, biasanya Beby menghabiskan waktunya bersama Rios untuk sekedar bermain PS bersama.

Namun, ia melupakannya. Bahkan, Rios pergi belanja sekitar jam 10 pagi dan baru kembali ke rumah sekarang.

Rios menyentuh sayuran yang berada di sana. Sudah dingin, itu artinya Beby sudah lama berada di sini.

"Bego, ngapain lo nungguin gue," gumam Rios.

Cowok itu beranjak kemudian memanaskan masakan Beby.

Selang beberapa menit, ia selesai dan kembali duduk di samping Beby. "Cantik," ujarnya.

"Yos, udah pulang?" Beby membuka matanya.

Gadis itu mengucek pelan, dan menegakan tubuhnya. "Gue udah masak, kayanya udah dingin deh. Gue panasin---"

"Udah gue panasin," jawab Rios cepat.

"Oh, bagus deh."

"Lo ke mana aja?" tanya Beby.

Rios membuka kreseknya, kemudian memberikan makanan ringan pada Beby. "Dari rumah Bimo," jawabnya.

Beby mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Membuka makanan ringan itu kemudian memakan isinya.

Rios memilih mengambil piring kemudian memakan masakan Beby.

"Enak gak? Kemarin gue ke Restorannya Papa waktu malem, terus gue nyoba bantuin koki di sana."

"Enak," jawab Rios.

Beby memasang tampang sombongnya, "Gue gituloh," ujarnya.

Rios menatap makanannya tanpa minat. Mengunyah dengan sangat pelan tanpa selera.

Bayangan dirinya dengan Regita tadi membuat ia kepikiran. Bagaimana jika Beby tahu? Bagaimana jika Beby memutuskan untuk pergi nantinya? Apa ia akan kehilangan semuanya?

"By," panggil Rios.

"Hm."

"Gue sayang lo."

Cowok itu meletakan sendoknya. Kemudian, ia beralih menggenggam tangan Beby. "Jangan ninggalin gue," ujarnya lagi.

"Lo kenapa? Kesambet?" tanya Beby.

Rios melepaskan tangannya. "Nggak, apaan? Baper kan lo?" kata Rios sewot.

"Kok ngegas sih?"

"Suka-suka gue lah," jawabnya.

Beby mencebikan bibirnya kesal. Ia hendak meraih ponsel milik Rios di saku jaket cowok itu.

Namun, Rios menahannya. "Ngapain?" tanya Rios nge-gas.

"Pinjem HP."

"Batrenya low."

Rios menyentak tangan Beby agar segera menjauh. Gadis itu menghela napasnya pelan. "Dasar pelit."

"Suka-suka gue."

"Lo tau gak kak Bentar? Mantan gue waktu SMP ituloh, dia kemarin ada ke Restorannya Papa. Terus katanya dia mau pindah ke SMK kita, mau ambil jurusan TKR katanya," ujar Beby.

Rios merubah raut wajahnya. Cowok itu menatap Beby tajam, "Dan lo seneng?"

"Senenglah, mantan gue ganteng kok," jawab Beby.

"Menurut lo gue gak ganteng?"

Beby menggeleng, "Lo itu keteknya Justin Biber," jawab Beby.

Rios meletakan sendoknya kasar. Ia beranjak, kemudian berjalan masuk ke dalam kamarnya mengabaikan Beby.

Beby tertawa pelan melihatnya. Beranjak, kemudian menyusul Rios.

Gadis itu menarik tangan Rios agar kembali ke dapur. Gadis itu menatap Rios yang jauh lebih tinggi darinya. "Ambekan lo, darah tinggi sejak dini tau rasa," kata Beby.

"Emang."

"Emang apa?"

"Emang gue pikirin?"

Beby mencubit perut Rios dengan kesal. Rios dengan gemas menangkup pipi gadis itu dan meremasnya. "Ini pipi atau apaan? Bulet amat kaya tekad," gemas Rios.

"Sakit ih." Beby menepis tangan Rios.

Rios tertawa. Tangannya terulur menarik Beby ke dalam pelukannya. "Kedengeran gak?" tanya Rios.

Beby melingkarkan tangannya pada pinggang cowok yang tengah memeluknya saat ini. "Kedengeran."

"Lo kentut ya?" sambung Beby.

Rios mencubit hidung Beby dengan gemas. "Enak aja, kalau kata Raffa, gengsi dong masa orang ganteng kentut depan ceweknya."

"Suka deh liat lo lembut gini."

Rios tersenyum mengecup puncak kepala gadis itu beberapa kali. "Udah ah, rambut lo bau bangke." Rios melepas pelukannya.

"Mulut lo tuh kedeketan sama hidung makannya bau bangke."

"By."

"Apaan?"

"Lo putus sama Ben karna apa?"

Beby mengedikan bahunya tidak acuh, "Karna dia selingkuh sama mantannya."

TBC

Ada yang nunggu?

Gimana? Kesel gak sama Rios?

Ada yang ingin di sampaikan untuk Beby

Rios

Regita

See you gyus!<3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro