6

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Es balok, " kata Yasha dalam mobil.
"Apa? " jawab Bryan dingin.
"Kau kenal anak yang tadi? "
"Hmm... Begitulah,"
"Kenapa kau berteman dengan anak jahat seperti itu? "
"Hmm.. "

Dasar Es balok,

"Sudah sampai, kau bisa turun, " kata Bryan dingin.
"Mmm... " kata Yasha sambil menunjukkan pupy eyes nya.
"Apa? "
"Sakit.. "
"Cih, dasar manja, " kata Bryan jengah sambil membukakan pintu.
"Mmmm... " kata Yasha belum mau keluar dari mobil.
"Apa lagi? "
"Sabuk pengaman... "
"Hhhh.... Kau anak manja pergilah, " kata Bryan sambil melepaskan sabuk pengaman dengan kesal.
"Terimakasih Es balok, "
"Ciriwit, pergi sono, "
"Huh, " Yasha pun pergi dengan kesal, kakaknya selalu bergaya mengusir.

"Oy kebo, " kata Bryan di ambang pintu kamar adiknya.
"Apa? "
"Duduk, "
"?"
"Mana tanganmu, "
"..." Yasha meluruskan tangannya.
Bryan mulai mengompres tangan adiknya dengan air hangat, tanpa bicara.
"Mama mana? " tanya adiknya.
"Kamar, "
"Papa? "
"Kerja, "
"Tante? "
"Hhh.... " Bryan hanya menatapnya seram.
"Mm.. Hehe.... " Yasha hanya nyengir kuda dengan suasana yang awkward saat ini.
Bryan pun bodo amat dan terus melanjutkan mengompres.
"Sudah, jangan banyak digerakan, " kata Bryan sambil meninggalkan kamar adiknya.

"Huh... Padahal baru saja dia bersikap hangat, " kata Yasha setelah kakaknya pergi.
"Apa dia benar benar sayang padaku? "
"Apa dia akan mengusirku suatu hari nanti? " katanya sendu.

"Kerbau pemalas, apa kau tidak makan," kata Bryan sekitar jam 6 sore.
"Mm, aku akan turun, "

"Mama, papa, " kata Yasha polos.
"Kenapa Yasha? "
"Kalian tidak khawatir padaku? " kata anak itu dengan bibir mengerucut.
"Kakakmu sudah ahli menangani tangan keseleo, " kata mama melihat anaknya manyun.
"Ketos memang keren, " puji papanya. "Terimakasih ayah, "
"Duduklah Yasha, " kata mamanya.
"Buka mulutmu, " kata Bryan dingin.
"Aa, "
"Eh? " anak itu terkejut dengan apa yang dilakukan kakaknya.
"Kau mau puding kan? Itu pudingmu, "

Nii chan..........

"Apa masih sakit? " kata Bryan khawatir melihat mata adiknya berkaca kaca seperti ingin menangis.
"Mm, " katanya menggeleng, "tambah lagi, "

-,-  --> ekspresi Bryan

"Oh ya Yasha, besok ada..... "
"Papa, " kata Bryan mencegah.
"Oh, baiklah, "
"Kenapa? " tanya Yasha yang kebingungan.
"Tidak, kamu akan tau besok, "
"Ayolah...... " katanya memohon .
"Lanjutkan saja makanmu, " kata Bryan dingin.

Mmm... Apaan sih? Rahasia rahasiaan segala

"Nii chan, " kata anak itu di depan kamar kakaknya.
"Masuklah, " kata Bryan yang tak beralih dari laptopnya.
"Kenapa? " katanya dingin.
"Mmm... "
"Tutup pintunya, "
"Oh, baik, " kata Yasha yang terkejut.

Dia kenapa.....??  Kata Bryan dalam hati.

A few moments later........

Bryan masih sibuk dengan laptopnya,sementara Yasha masih duduk diam di samping tempat tidurnya.

"Jika tidak ada yang kau bicarakan kau bisa keluar, " katanya dingin.
"......"
"Apa kau perlu digendong untuk keluar? Kukira tanganmu yang sakit, " kata Bryan menoleh dan mendapati adiknya duduk menahan ingin menangis.
"Kau kenapa lagi? " katanya gugup tapi dingin.
"Waaaa... Nii chan jahat..... " akhirnya dia menangis.
"Eh? Aku kan tidak melakukan apapun padamu ?"katanya canggung.
"Haaaa.....Jangan cari adik baru nii chan..... " katanya sambil memeluk kakaknya.
"Lhoh? Kau ini kenapa Yasha? " kata Bryan ingin ketawa.
"Nii chan....... " adiknya itu malah semakin kencang menangis.
"Yaa.. Ya... Baiklah... Jadi kenapa? " kata Bryan sambil menyingkirkan laptopnya.
"Nii chan tidak suka padaku kan karena aku adik tirimu... Tapi aku sayang nii chan....... Kenapa nii chan selalu bersikap dingin padaku aku sayang nii chan kenapa kau membenciku.. huaaaa...... " katanya menangis sesenggukan sementara mama papanya tertawa cekikikan di balik pintu.
"Oh.....Pfft.... "
"Nii chan kenapa.... "
"Siapa bilang aku ingin mencari adik baru?  Pfft... "
"Tapi di laptopmu.... "
"Aku hanya membantu temanku yang ingin punya adik angkat, jadi kucari di panti asuhan, "
"Huwaaa... Nii chan bohong..... " katanya malah menangis.
"Hmmm... Kemarilah, " kata Bryan menahan tawa.
"Huaaaa.... "
"Jangan menangis eh, kau ini kenapa? " Bryan malah cengegsan sendiri.
"Hmmm... Nii chan..... "
"Apa karena aku sudah besar jadi nii chan sudah tidak sayang lagi padaku.... Haaaa..."
"Aaa.. Kemarilah... " kata Bryan sambil mendudukkan Yasha di pangkuannya.
"Hiks...Hiks... Nii chan.... "
Bryan pun membisikkan sesuatu di telinga adiknya.
"Jangan menagis **** chan, "
"Eh? " anak itu terkejut.
"Kau bukan adik tiriku, kau adikku, " kata Bryan sambil menaruh dagunya di kepala adiknya.
"Baby chan sayang, "
Anak itu terdiam, itu kata kata yang selalu diucapkan kakaknya saat dia kecil.
"...." anak itu hanya memeluk kakaknya tanpa bersuara.
"Fluffy chan sayang... " kata Bryan sekali lagi.
"Eh? "
"Apa kau lebih suka itu Fluffy? " kata Bryan menggoda adiknya.

Blush...

"Mmm... Aku tidak tau, " kata adiknya dengan wajah memerah yang membuat Bryan tertawa.
"Hah... Sudahlah.... " kata Bryan sambil memeluk adiknya itu.
"Nii chan... "
"Mm? "
"Nii chan jangan dekat dekat anak itu lagi nanti dia jahatin Nii chan..... "
"Dia tidak jahat Fluffy chan... "
"Fluffy apa,"
"Fluffy... " kata kakaknya dengan wajah bahagia.
"Mmm.... " -_-
"Besok juga kau tau, "
"....."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro