Chapter 1 : Excess

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tahun ini adalah tahun 20XX. Sebuah benda asing jatuh dari suatu lubang hitam yang disebut Black Hole . Lubang hitam tersebut ternyata adalah Gerbang dimensi misterius yang melepaskan monster ke seluruh dunia. Kota demi kota dihancurkan tanpa sisa.

Tetapi pembukaan gerbang dimensi tidak hanya menyebabkan kerusakan dan kehancuran, kekuatan misterius yang terbangun juga memungkinkan sebagian kecil manusia untuk mendapatkan kekuatan yang luar biasa.

Dengan para pejuang kekuatan dimensi ini, pemerintah di seluruh dunia dapat mengubah gelombang perang. Setelah kehilangan yang cukup besar, orang-orang bumi akhirnya berhasil menutup gerbang misterius tersebut. Karena mereka telah menutup gerbang, kekuatan dimensi ini mulai disebut “Excess “, dan penyerangan monster tersebut bernama Excess War I.

Dengan kekuatan misterius ini, manusia belajar bahwa gerbang terbuka ketika ada sebuah fenomena-fenomena aneh seperti gelombang elektromagnetik yang kuat.

Excess yang selamat dari Excess war I menjadi bagian dari organisasi yang disebut Excess Departemen, bersama-sama mereka meneliti kekuatan Excess di seluruh dunia, bekerja untuk mencegah perang dimensi lain.

.
.
.

Tahun 20XX pinggiran kota Jakarta, Indonesia

Tap tap tap

Suara derap langkah mengema disepanjang jalan yang penuh dengan reruntuhan yang dulunya pernah menjadi kota besar. Terdapat beberapa mayat dan juga monster yang telah dimusnahkan.

Kelompok dengan anggota 5 orang tersebut mendatangi seseorang yang terlihat sedang duduk diruruntuhan sendirian.

Seorang gadis yang berumur sekitar 12tahun itu berambut putih panjang dengan syal merah yang melambai lambai terkena angin yang berhembus pelan. Dia sedang duduk diruruntuhan bangunan. Matanya yang tertutup seolah olah menikmati angin yang berhembus pelan. Disisi tempat gadis itu duduk terdapat sebuah senjata berbentuk pedang panjang dengan ujung berlubang untuk menembakkan peluru. Pedang tersebut disebut Gunblade.

Pic:  El

“Nona El saatnya kita kembali” ucap Salah seorang yang mendatangi gadis tersebut.

Gadis tersebut membuka matanya. Terlihat bola matanya yang berwarna Lapis Azuri yang sangat indah. Bila dilihat dengan dekat bola mata gadis tersebut seperti mata kucing dengan gradasi warna biru sedikit kuning.

Gadis tersebut menganggukan kepala pelan lalu mengambil Gunblade nya dan menaruhnya dipunggung yang telah terdapat sarung pedangnya.

Gadis tersebut dengan santai berjalan melewati kelompok orang-orang tersebut hingga sampai ketempat penjemputannya. Gadis tersebut  masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang sambil memainkan alat komunikasi yang berbentuk benda pipih dengan tombol huruf nya yang sering disebut handphone.

Kelompok orang-orang tersebut yang sudah terbiasa melihat tingkah laku gadis tersebut hanya bisa diam. ‘yang penting anak ini tidak berbuat macam-macam’ batin orang-orang tersebut.

Sepanjang jalan cukup tenang tanpa ada gangguan. Gadis itu pun terlihat sedang tertidur dibangku belakang.

Hingga sampai ketempat tujuan yaitu markas Excess di Jakarta Pusat. Gadis itu dengan cepat turun dan masuk kedalam.  Orang-orang didalam melihat gadis itu dengan tatapan kagum dan ada juga tatapan takut.

Gadis itu langsung masuk kedalam tempat penyimpanan senjata untuk menaruh Gunblade nya.  Lalu pergi ke lantai paling atas.

Sesampainya dilantai atas gadis itu memasuki ruang dengan tulisan ‘Pimpinan Excess' tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Terlihat seorang laki-laki berumur 20an sedang duduk dikursi kebesaran nya. Laki-laki itu tersenyum lembut kearah gadis itu dan dibalas oleh si gadis dengan tatapan datar.

“Gion ini adalah misi terakhir ku. Aku ingin keluar dari organisasi ini dan Kau berjanji untuk tidak mengurusi urusanku kan” ucap gadis itu the to point.

“tentu saja,  itu sudah kesepakatan kita bukan, El? Tapi apa kau serius ingin keluar dari sini” jawab laki-laki itu yang bernama Gion.

“iya aku akan keluar dari sini dan tak mau berhubungan dengan organisasi lagi.  Aku ingin kehidupan normal” terang si gadis dengan datar.

“baiklah kalo itu mau mu,  El” latar Gion menyetujui dengan terpaksa.

“Semoga bahagia dan sampai ketemu lagi,  El” kata Gion sambil memberikan tangannya. Gadis yang disebut El itu pun menjabat tangan Gion sebentar lalu pergi tanpa mengatakan apa-apa.

Tanpa gadis itu sadari beberapa tahun yang akan datang dia akan kembali lagi ketempat ini. Dan selama setahun banyak kejadian yang tidak bisa dibayangkan.

-bersambung-

.Author note.
Cerita ini terinspirasi dari berbagai game yang pernah aku mainkan.

Dan ini adalah project Seasons Challenge dari FLC Writers.

Selamat menikmati!  Jangan lupa vote dan comment kalian ya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro