Princess's Ship

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Prompr; 85% bagian bumi terendam air setelah seluruh es di kutub mencair, dan mereka adalah pemilik kapal-kapal perampas--bajak laut terbaik di abad ini.

Genre: Sci-Fi

***

Aku adalah Ayesha Vasmov, putri mahkota kedua dalam sejarah kekaisaran Vasmov. Ya, tentunya setelah nenekku yakni Castella Diane da Vasmov. Aku tidak seperti dia.

Hidup di bawah tekanan tanpa ada nasib baik pun yang diceritakan tentangnya. Aku akan menentukan takdirku sendiri tanpa harus berdiri di atas tahtaku. Walaupun aku seorang wanita aku mengikuti berbagai kegiatan yang biasanya dilakukan oleh Kesatria.

Seperti berpedang, berkuda, berburu dan berlaut. Hal favoritku adalah berlaut! Karena aku belajar dari buku sejarah yang kuingat bahwa Loctanus-Benua dalam Plasums Vieta-telah sepenuhnya tenggelam dalam laut ketika menginjak abad ke 12 Viets-Perhitungan tahun oleh ahli bintang Inscapitrum-dikarenakan cairnya benua es besar dibagian utara dan selatan.

Katanya hal inilah yang membuat bagian kutub menjadi sangat misterius, dikarenakan hilangnya tanah mereka maka tanah pun murka dan akan menarik apapun yang melintasinya. Tapi, itu hanya konspirasi!

Jadi, dapat disimpulkan bahwa Loctanus adalah satu-satunya benua di tengah-tengah lautan biru nan dalam yang terhampar luas. "Bagaimana dengan arah angin dan ombaknya, apakah aman untuk layarku?"

"Aman tuan putri! Kita akan siap berlayar pulang." Yash, senangnya aku mendengar kru kapal berkata seperti itu. Aku sedang berada di atas kapalku beserta para kru untuk melakukan penjelajahan ke samudra Ocnequ-samudra bagian barat lautnya Loctanus.

Selain itu untuk mengunjungi pulau dongeng atau
A

grocus-pulau yang dihuni oleh kaum Hirye-kami menemukan banyak hal. Seperti mermaid atau makhluk manusia setengah ikan yang sangat amat mahir dalam menyanyi, peri hutan, elf, vampire dan banyak lagi!

Mereka semua saling berdampingan dan sangat bahu membahu dalam hidup, kuharap Loctanus bisa seperti itu di masa yang akan datang. "Kapten, terlihat kapal lain di arah jam 11!" Atensiku langsung teralih pada arah yang dituju.

Netraku mendapati kapal yang cukup bagus dan kuat, terlihat dari polesannya itu. "Layar itu, lambang itu! Perompak telah datang!" Salah satu kru berteriak panik.

Suasana pun semakin menjadi tak kondusif ketika bendera merah berkibar dari kapal perompak yang berarti dia siap untuk meraih segala apapun yang ada di kapal kami, diikuti dengan salah satu meriam yang melesat dan melubangi bagian tengah kapal.

"Tenanglah! Cepat siapkan sekoci dan meriam untuk melakukan serangan balik, tahan mereka agar tidak mendekat dan lakukan posisi serang-bertahan!!!"

.
.
.

"Kenapa, sih kita harus melakukan ini? Melelahkan saja," keluhku pada Cia yang terlihat antusias pada acara penyambutan putri mahkota di dermaga. "Kau tahu aku sangat amat mengidolakannya, selain pintar dia juga sangat berani!"

Aku memutar bola mataku jengah, selang beberapa saat terlihat dari ujung laut sana sebuah kapal berwarna coklat dengan sedikit oranye berlayar. Tampak dari jauh amat samar, namun seiring waktu semakin jelas wujudnya.

Kapal itu tidak terlihat baik-baik saja kupikir, lihat saja! "Hey, bukankah penopang layarnya itu patah? Serta kaca-kaca di kapalnya terlihat pecah ...." kataku memberitahu Cia.

Cia yang mendengarnya langsung menatap kapal itu dengan intens, "Tidak ada yang kulihat pun." Aku kembali berpikir, pasalnya ia menjawab itu dengan kedua tangan yang terangkat.

Siapa yang kupegang tangannya? Aku langsung menoleh dan mendapati Delan dengan mata memutih dan wangi lavender mendera hidungku dan aku dapat melihat dengan jelas bahwa aku berada di atas kapal.

Kapal ini berbeda dari kapal yang pernah kulihat, segala perabotannya terlihat lebih berkelas dan canggih, bahkan banyak tombol serta kiat yang tidak aku mengerti bagaimana cara menggunakannya.

Aku penasaran pada setir kapal yang berada di depanku, benda ini seperti roda yang bergergigi. Sangat lucu untuk dipegang rasanya, sesaat sebelum memegangnya aku dicegah oleh Delan dengan warna matanya semula, abu-abu.

"Hentikan, kita berada di dalam kapal milik perompak!" serunya dengan napas tertahan dan setengah berbisik.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro