BAB 18

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

      Entah kenapa langit nyaris selalu mendung setiap Ryu mau menemui Chica, hanya kebetulan karena memang ini adalah bulannya hujan berdatangan secara bergantian, atau memang sebuah pertanda, apapun itu. Ryu menanti jam berdetak tepat pukul dua. Hari ini waktu terasa lambar berjalan baginya.

      "Ke rumah Raka? Kali aja ada video baru di sana," pesan itu masuk di grup WhatsApp-nya. Sepertinya kedua temannya telah kecanduan dunia bawah tanah itu, entahlah apa sebutan lainnya untuk dunia mengerikan macam deepweb. 

      Ryu menengadah dan menggelengkan kepala. Dia tidak mau membalas pesan itu. Sejak tadi dia coba membunuh waktu dengan menonton serial anime Boruto dan dia sudah nyaman dengan tampilan layar HP-nya, dia tidak mau mengalihkan hanya untuk sebuah pesan tidak penting.

      10 menit lagi. Selama itu dia akan bermain petak umpet dengan guru yang sedang mengajar demi menonton anak dari Naruto, karakter kesukaannya. Tidak akan ada yang curiga bila dia sedang tidak memperhatikan penjelasan guru, HPnya diletakkan ke dalam tempat pensil dan tangannya terus menulis seakan dia memang menyimak. Ini dipelajarinya dari film Death Note.

      "Gua tahu lu lagi nonton, matiin. 2 menit lagi pulang, si Bapak bakal curiga kalau lu nulis terus."

      Pesan yang tiba-tiba turun dari atas layar bersumber dari Raka. Benar juga, dia harus mulai merapikan barang-barangnya dan mengosongkan meja, seperti yang dilakukannya setiap hari, akan sangat mencurigakan bila dia mendadak rajin.

      "Gua mau nemuin Chica dulu baru ke rumah lu," balasnya.

_OoO_

      "Aku udah di taman. Tempat biasa."

      Untunglah Chica segera memberi kabar, Ryu sudah berada beberapa langkah lagi menuju taman, dia memang berencana ingin menjemput Chica seperti biasa. 
     
      Ryu menyapa gadis yang duduk menaburkan pelet ke arah kolam, di sampingnya sudah ada dua minuman yang biasa mereka beli.

      "Maaf lama,"

      "Nggak masalah, yang penting nggak bolos."

      Gadis itu menyerahkan thai tea pada Ryu. Ryu menerima dengan sungkan, dia tidak biasa dibelikan apapun oleh seorang perempuan yang telah berhasil merebut semestanya. Suasana menjadi canggung bagi Ryu, karena kedatangannya kali ini bukan hanya untuk melepas rindu yang entah mengapa selalu hadir, tapi juga untuk menanyakan perihal masa lalu gadis itu.

      Dia tidak berharap banyak, bagaimanapun, membicarakan masa lalu bukan perkara mudah.

      "Ada yang mau ditanyain?" Ryu merasa tertembak oleh pertanyaan gadis itu.

      "Eng... ini soal masa lalu kamu,"

      "Kenapa bisa berhenti sekolah dan milih homeschooling?" Ryu mengangguk ragu. "Kamu kayak orang ketakutan buat nanya masalah itu doang, tinggal tanya."

      "Bukan gitu, cuma nggak enak aja,"

      Chica menyunggingkan senyum. "Aku homeschooling karena kasus pelecehan. Sampe sini cukup, kan?"

      Ya, sebaiknya memang tidak bertanya lebih lanjut, apapun yang menyangkut pelecehan, adalah memori terberat bagi seorang perempuan. Ryu mengusap kepala gadis itu penuh kasih sayang dan sedikit rasa kasihan.

      "Maaf udah nanya soal ini, gimana kalo kita beli sostang? Laper, nih!" Gadis itu mengangguk semangat. Membuang begitu saja pelet-pelet yang tersisa setengah dan berlari menyusul Ryu yang tanpa sadar berjalan lebih dulu.

      Ryu tidak ingin hanya mendapat satu jawaban saja, selalu ada mengapa dan bagaimana dari suatu peristiwa. Tapi melihat reaksi gadis tadi, bertanya lebih lanjut akan membawa sebuah masalah besar. Saat ini Ryu sedang tidak ingin bermasalah dengan perempuan, mood-nya sedang bagus untuk memecahkan teka-teki pembunuhan di gang itu, dia tidak ingin hanya karena bertengkar dengan Chica, kepingan-kepingan berbayang yang mulai disatukannya menghilang dan sekejap mata.

      "Kamu yakin mau tahu ceritanya?" Gadis itu tidak berada di sebelahnya, melainkan di belakang. Ryu tersadar dia meninggal gadis itu. "Kalau kamu sanggup dengerin kisah nyata yang nggak pernah bisa kamu bayangin, datang aja ke rumahku nanti malam."

_OoO_


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro