16.

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sudah beberapa hari semenjak kejadian yang di toilet Celi tidak pernah masuk, lalu Sakusa? Selalu mengikuti [name] seperti mengekori induknya.

Hari ini [name] membuat janji dengan Izuna bertemu di sebuah kafe terdekat. Ada sesuatu yang ingin di tanya [name] kepada Izuna, karena itu diri nya sudah membuat janji dengan nya.

Setelah diri nya sudah terlihat rapih, kemudian [name] keluar diantar dengan supir nya, bibi nya marah jika [name] menyetir sendiri. Namun di perjalanan yang lumayan [name] telah sampai di kafe. Kemudian [name] memasuki kafe yang terdapat Izuna dan Celi, ngapain dia?

"[Name] silahkan duduk dulu". Izuna mempersilahkan [name] untuk duduk terlebih dahulu

"Aku tau kok pasti kamu bingung ya kenapa Celi disini?". Lanjut Izuna

[Name] mengangguk.

"Aku yang memaksa ke sini". Ucap Celi menunduk

"Hm? Kenapa?". [Name] sangat bingung

"Sebenarnya aku ingin minta maaf sebelum nya karena menjelekkan mu atau apapun itu kesalahan ku".

"Aku udah maafin kok".

"Besok aku akan ke luar negeri lagi aku hanya ingin minta maaf untuk semuanya".

"Lalu bukan nya kau menyukai Sakusa?". Bodoh nya [name] bertanya seperti itu

Tatapan Celi menjadi sendu. "Sakusa tidak menyukai ku tapi menyukaimu [name], aku seperti hanya terobsesi dengan nya? Mungkin".

"Aku pergi dulu, terimakasih [name]". Celi bangun dari tempat duduk nya lalu pergi keluar dari kafe

Bagaimana sekarang reaksi [name]? Dia sedang melongo tidak percaya dengan kata-kata nya Celi bahwa Sakusa menyukai diri nya bukan Celi? Membuat pipi [name] merah, Izuna pun menyadari [name] yang sedang bengong.

"Diminum [name]".

"Arigatou Izuna-kun".

Izuna merasakan aneh dalam dirinya begitu [name] memanggil tidak seperti biasa, jantung nya begitu berdebar-debar.

"Izuna-kun".

"Em ya, tadi kau ingin bilang sesuatu kepada ku?". Tanya Izuna

"Gak jadi deh Celi udah ke sini aku anggap kelar hehe". [Name] bangun dari tempat duduk nya lalu ingin keluar dari kafe tersebut. "Aku pergi dulu ya Izuna mau pergi ke suatu tempat".

Setelah keluar dari kafe ponsel [name] bergetar seperti ada yang menelfon, siapa yang menelfon dirinya? Ternyata di ponsel tertera nama Sakusa, data ponsel yang rusak sudah tersimpan di memori jadi tidak menghilang.

"Halo?".

"Kau dimana?".

"Em diluar kenapa Omi-kun?".

"Jangan panggil aku begitu".

"Yaudah kalo gak ada hal lain aku tutup dulu".

"Jangan".

"[Name] apa kau ingin ke suatu tempat?". Izuna menghampiri [name] yang sedang diluar kafe

"Aku akan pergi bersama nya". Sakusa datang dengan merangkul [name]

"L-loh bukan nya Sakusa-kun kau ada di telfon tadi nanya dimana?".

"Karena melihatmu aku ke sini".

"Kenapa kau ada disini Sakusa, aku udah duluan kau terlambat". Izuna menarik tangan [name]

"Dia akan pergi dengan diriku". Kali ini Sakusa yang menarik tangan [name]

"Eh eh udah udah, kenapa sih kalian? Aku akan pergi sendiri aja". [Name] menghempaskan tangan mereka berdua, Sakusa dan Izuna tetap mengikuti [name] berjalan.

___________

"Liat 2 cowo di samping cewe itu ganteng banget". Orang yang sedang berjalan pun mengakui mereka ganteng

"Emang yang satu dingin, satu baik". Batin [name]

"Dih tuh cewe sok cantik deket sama tuh cowo ganteng". Ucap orang lain

"Emang cantik, kenapa iri? Keep dreaming". Lanjut batin [name]

Selama berjalan telinga [name] sudah panas akibat yang menghina diri nya karena dekat dengan mereka berdua, capek juga ternyata jalan sama orang ganteng kanan kiri.

Mereka bertiga sampai di resto food, memesan makanan dan minuman yang mereka mau, lucu juga ternyata berjalan bertiga seperti ini bagi [name] tapi bagi Sakusa dan Izuna seperti sedang saingan mendapatkan hati [name].

"Sepertinya kita akan saingan ya".

"Saingan? Gak mungkin". Sakusa mengucapkan seperti itu karena [name] sudah pasti menyukai dirinya

Ketika ingin membayar ke kasir pun mereka hampir bertengkar karena rebutan bayar tetapi Sakusa membayar terlebih dahulu, mereka berdua bertengkar membuat [name] menggelengkan kepalanya melihat kelakuan 2 lelaki aneh.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro