Masakan Untuk Keluarga

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Benjo bersenandung sambil memasak. Walaupun laki-laki, dia senang memasak. Selain itu, dia selalu bersenandung saat memasak supaya makanannya enak. Kan dari hati, turun ke wajan. Alias hati yang senang akan membuat masakan lezat.

Setelah hidangannya siap, Benjo mulai menata makanan di atas piring. Menu malam ini sate spesial. Benjo mencicipi sate tersebut lalu menatap dapur yang sangat berantakan.

"Ah, biarkan saja. Biar Sanah yang mengurusnya," gumam Benjo.

Di meja makan, dia mengelus tangan istrinya. Membujuknya untuk makan. Istrinya hanya bungkam, sehingga lama kelamaan Benjo kesal. Dia mengamuk sejadi-jadinya. Ruangan pun tambah berantakan.

Suara gedoran pintu membuat Benjo terdiam. Tak lama, pintu pun didobrak. Orang-orang berseru kaget sambil mengamankan Benjo dengan susah payah karena dia terus mengamuk.

Di ruang makan, mayat Sanah, istri Benjo sudah kaku dengan lumuran darah di kepala. Sementara di dapur, mayat Keno, anak Benjo dan Sanah sudah termutilasi. Sebagian daging Keno dijadikan sate. Ceceran darah ada di dinding, lantai, kursi, di mana-mana.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro