Dengan Caramu

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng




Semilir angin membuat anak rambutmu bergerak halus, aroma manis yang legit dari dua gelas cokelat panas, juga kepulan asap sosis panggang dari atas mobil bak pedagang kaki lima yang kita kunjungi sekarang. Ruang terbuka tepi jalan bersama tenda sebagai kanopi membuat kita larut dalam suara deru kendaraan, percakapan orang-orang bersahutan. Di bawah langit malam nan pekat, kita memerhatikan mereka yang melangkah beriringan.

Satu pertanyaan akhirnya timbul dalam pikiran, membuat kedua mata ini melirik dirimu yang duduk di sampingku, tengah menikmati keadaan. Kau mungkin terlihat diam, tapi kutahu pikiranmu tidak pernah berhenti berputar, apa-apa kau pikirkan secara mendalam.

"Oppa," panggilku pelan, barangkali kau tidak mendengar, dan aku bisa menekan pertanyaan yang sekarang penuh sesak dalam dada.

"Mm?"

Ah, kau mendengar rupanya.

"Aku penasaran," kataku, menimbang untuk melanjutkan atau tidak, rasa cemas tiba-tiba membuatku goyah.

Hanya, aku memilih untuk meneruskan apa yang sudah kumulai pertama kali. "Apa kau pernah merindukan Yukaris, setidaknya sekali dalam dua puluh empat jammu?"

"Kau meragukanku?" Kau melempar tawa kecil sebentar, terlihat tidak tersinggung atas kalimatku yang-ehm-terlalu lancang.

"Aku memang jarang menyebut Yukaris di setiap kesempatan, atau mengatakan bahwa aku merindukan mereka secara terang-terangan." Menjeda kalimat sejenak, pandanganmu beralih pada gelas berisi cokelat milikmu yang kuyakin berangsur mendingin. "Tapi aku selalu memikirkan mereka, berdoa diam-diam agar mereka senantiasa sehat, dan dapat terus mendukungku. Bisa dibilang, aku merindu dan mencintai mereka dengan cara berbeda."

Usai dirimu menyelesaikan kalimat, kala itu pula rasa malu pada pertanyaan tidak masuk akalku barusan mencuat. Yah, kau memang kau, yang bukan orang lain. Tidak peduli bagaimana dirimu terlihat abai, kenyataannya sosok Kim Soo Hyun hampir selalu tidak pernah menutup telinga, tidak pernah menjadi buta untuk melihat keindahan, juga selalu memberi ruang supaya ketulusan bisa terus tumbuh dalam hati, dengan caramu, tentunya.

.
.
.

Selesai ~

C/A: Drabble halu dariku, wahaha. Pertama posting di laman Facebook, 24 Maret 2020. Ya udah kan ya, aku ke siniin, sekalian nyebar virus halu #ehe

Publish Wattpad; Bogor, 27 September 2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro