-[15] : Kata Pa Taeyong

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

• From Home •

•~~•

Never say goodbye

00Line Dream 'Edisi Kangen Payong'—

•~~•

—Warning : Flashback On—

"ANJAY ADA APA GERANGAN MATAHARI TERIK BANGET DI LUAR"

"BERASA DAPET CAHAYA HIDAYAH NIH GUA"

"GUE KIRA SI RENJUN HABIS MAKAN RUMPUT—"

"NAON SIH CHAN! GUE MULU!"

Di antara aksi baku hantam Renjun dan Haechan, ada Jeno yang cuman bisa senyum dan Jaemin yang dengan segenap hati melanjutkan perkataan Haechan yang sempat tertunda.

"—EH TERNYATA PA TAEYONG POTONG RAMBUT"

Taeyong hanya berdecak frustasi, kemarin mereka habis bersorak gembira selama 30 menit hanya karena Taeyong melepas piercing pada telinganya, sekarang bola mata keempat anak itu bersinar seolah baru saja menemukan sesuatu hal mengejutkan yang menggemparkan dunia persilatan sebab Taeyong mencukur rapih rambutnya.

"Berisik.!!!!"

"HUWAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!"

Prinsip nomor satu buat Haechan : semakin di larang, semakin di langgar

Berujung dengan Haechan di gebuk pake bantal leher berkarakter doraemon yang baru saja Taeyong lepaskan secara refleks ketika Haechan berteriak.

"Jadi kalian milih buat gak ikut?"

"Ikut"

"Tapi beli es krim dulu ya pa" Renjun menyengir seraya mengedipkan matanya beberapa kali.

"Masih pagi, gak ada jajan es! Kalau mau nyemil nanti kita cari yang anget-anget"

"Kita udah gede pa!"

"Emang orang gede gak bisa sakit?!"

"Santai atuh Payong, ehehehe marah-marah wae ih"

"Batagor mau?"

"Es krim"

"Gak"

"Aaaaaaaa~" Haechan berteriak manja.

"Geli banget"

"Kita pengen es krim!"

"Liat jam!"

"Jam 9!"

"Jam 9 itu masih pagi!"

"Pokoknya kita pengen es krim atau kita gak akan ikut sama Payong"

"Yaudah gak usah ikut"

"Atuh Payong!!!"

"GAK!"

"Janji deh nurut sama Payong"

"Hari ini kalian udah ngomong gitu sampai 5 kali!—ah 6 sama barusan"

"Serius pa kita nurut deh!"

"Mencurigakan"

"15 menit"

"Ok"

"LAH SERIUS?!"

"Masuk mobil"

"Ehehehehe Payong lopyuh"

"Gue yang duduk depan hari ini" Renjun mengangkat tangannya tinggi yang langsung dibalas dengan pelototan tajam dari ketiga anak lainnya.

"Paan?! Gue!"

"Gak!!! Dari awal kan gue yang duduk di samping Payong!"

"Gantian lah Jen, Lo udah sering!"

"Udah Lo pada duduk belakang dah biar geludnya enak, gue mau masuk" Jaemin yang awalnya melenggang santai terpaksa di tarik begitu saja ke belakang oleh Jeno.

"WOE!!! WAH!!! APAAN NIH?!"

"KAGA!!! KAGA!!! KAGA!!!!"

"GUE!!! AWAS YA LO PADA DUDUK DEPAN GUE DO'AIN PANTAT LO KEBELAH!!"

"BODO AMAT GE! PANTAT GUE UDAH BELAH!"

"PAYONG!!!!" Haechan mengadu dengan dramatis.

"RIBUT! AYO RIBUT! SAYA JEDUGIN KEPALA KALIAN KE ASPAL!!"

•~~•

"Nih buat kalian" Taeyong menjulurkan beberapa tas belanja ke arah bocah-bocah laknat yang sedang dugem-dugem galau dengerin lagunya Tulus versi jedag-jedug.

"Apaan?"

"Baju"

"Cieeee sebegitu sayangnya Payong sama kita"

"Gak usah kegeeran gitu!, Kemarin saya beli baju—kekecilan, buat kalian aja"

"Hedon juga guru kita kalau belanja"

Taeyong hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

"Pa"

Taeyong berdeham untuk menanggapi panggilan Jaemin.

"Beli Es Krimnya di McD ya?"

"Nggak"

"Pengen yang McD!!!"

"McD jauh!"

"Tapi kita pengennya es krim McD pa!"

"Gak!!!!"

"Pa!!!"

"Saya bilang nggak!!!"

"Kita ngambek!"

"Ngambek aja"

"Payonggg!!!!"

"Apa?! Bersyukur! Ini udah saya ladenin buat jajan es krim! Lagian kenapa kalian ini banyak minta hah?! Ini kan duit saya!"

Haechan, Jaemin, Renjun sama Jeno cuman bisa manyun.

Taeyong kembali fokus menatap ke arah jalanan yang kian ramai, tanpa memperdulikan keempat anak itu yang sekarang hanya dapat terdiam dengan raut wajah yang tertekuk.

Selama beberapa lama, keempat anak itu tak kunjung ada yang berbicara, membuat Taeyong menghela nafasnya panjang, laki-laki itu berdecak sebelum akhirnya memutar arah mobilnya ke arah yang berlawanan.

"Kalian gak mau nanya gitu kalian mau saya bawa kemana?"

"Gak, kita ngambek"

"Iya—Kita ke McD"

"Gak usah!"

"Kalian bukan bocah! Ngapain ngambek!"

Keempat anak itu tidak kunjung menjawab membuat Taeyong mati-matian menelan emosinya sebisa mungkin, laki-laki itu mengusak rambutnya beberapa kali sebelum menatap tajam ke arah spion.

"Fine, saya minta maaf—kita jajan es krim ke McD sekalian kalian pesen nasi"

"Beneran?"

Emang mujaer! Gampang banget di pancingnya!

"Yaudah gak jadi"

"Jadi-jadi!!!!!!!"

"Sayang banget sama Payong!" Haechan kembali bersemangat lengannya terbuka lebar untuk mendekap Taeyong dengan posisi yang membingungkan.

"Gak usah deket-deket!!! Saya lagi nyetir!!"

•~~•

"Payong"

"Kunyah dulu"

"Pa—Ohok!"

"Kan! Dibilangin" Taeyong mengetuk jidat Renjun pelan menggunakan sendok yang sedang ia genggam.

"Payong"

"Hmm"

"Kalau saya deketin Ka Yeeun gimana?"

Jeno hampir di geplak sama Taeyong "Ampun!!"

"Ya terserah, lagian seleranya Yeeun cukup tinggi buat bisa suka sama modelan kadal air kaya kamu"

"Ehehehehe...gak apa-apa asal saya bisa tinggal deketan sama Payong saya ikhlas"

"Saya yang gak mau tinggal deketan sama kamu"

"Kalau sama saya?" Haechan berbicara setelah menghabiskan es krim vanilanya.

"Sama kalian"

"Padahal kan kita bisa berbakti gitu sama Payong"

"Kalian nurut aja sama saya sekarang udah cukup"

"Maaf pa jiwa muda kita terlalu membara"

"Itu bukan jiwa muda, itu gak tau diri namanya"

"Sarkas sekali kawand"

"Gak selamanya saya bisa terus-terusan sama kalian, makanya kalian harus belajar mandiri"

"Naon sih Payong ngomongnya begitu" Jaemin sedikit tertawa kikuk.

"Ada beberapa masa yang harus kalian mengerti—gimana kalau sewaktu-waktu saya udah gak mampu buat berdiri bersama kalian?, ada kalanya nanti dimana justru keadaan itu sendiri lah yang bakalan membuat kalian berjalan lebih jauh lagi—saya punya batasan, belum tentu bisa seperti ini untuk kemudian hari—Jadi saya harap kalian sudah bisa mengerti dengan apa itu pilihan dan mengetahui kinerja dunia seperti apa yang akan hadir, keberanian yang hari ini tenggelam, rasa takut yang selama ini membelenggu kalian, saya harap secara bertahap bisa kalian atasi, jangan terlalu nyaman berada di zona yang kalian anggap nyaman, kalian gak akan pernah maju—Suppor system' kalian berada di kalian sendiri"

"..."

"Udah, makannya habisin, saya tunggu"

•~~•

• From Home •

•~~•

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro