GBS | 47

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Satu baldi yang telah dipenuhi dengan air di angkat tinggi . Air yang sejuk dan suam-suam kuku itu di jirus ke atas badan seorang gadis . Membuatkan badan gadis itu terus menggigil kesejukan .

Dia senyum sinis . Batang rokok dikepit di celahan jarinya . Baldi itu di baling ke dinding lalu pecah . Membuatkan gadis itu ketakutan . Memandang dengan mata yang kabur , dibasuhi dengan airmata .

Gadis itu ke belakang . Merapatkan diri ke arah dinding . Memeluk rapat dua lutut miliknya . Dia tidak tahu apa yang terjadi . Otak dia kosong . Tempat itu gelap dan hanya mempunyai dinding yang sudah pudar warnanya .

Haena memeluk lututnya rapat . Sungguh dia takut dengan kegelapan . Kerana dirinya tidak pernah berada dalam gelap . Lelaki itu senyum sinis . Suka melihat gadis itu dalam ketakutan .

Sekali petik , cahaya malap terhasil melalui mentol di atas . Roman menarik kerusi dan meja kayu . Sebuah laptop dihadapkan ke arah gadis itu .

" I think you will miss your dad " ejeknya dengan sinis sekali .

Haena menahan esakan . Dia tidak kenal lelaki itu . Bahkan jauh sekali ingin berdekatan dengan lelaki itu . Haena hilang arah . Dia faham apa dikatakan lelaki itu .

Roman menyedut asap rokok dengan mata terpejam rapat . Menunggu panggilan video dari Justin . Permainan akan bermula tidak lama lagi .

PAP ! Dia tersenyum sinis . Terpapar suasana meriah sebuah club terkemuka di negara Korea itu . Cahaya gelap itu masih mampu lagi memperlihat dengan jelas wajah serius milik ketua Blue's clan itu .

" Mr Kim , nice to meet you . Glad to see you " kata Roman lalu membongkok sedikit badannya .

Mr Kim kelihatan mengetap gigi . Justin pula menahan tawa . Suka melihat Mr Kim dalam keadaan yang marah .

" Tertanya mana anak kau menghilang ? " Roman senyum jahat .

Mr Kim menghentam kuat meja kaca itu . Wajah dia sungguh bengis . " Where's my daughter ?! Kau jangan sakitkan dia ! " marahnya .

Roman tergelak kecil . Dia berdecit perlahan . " No , aku tak kejam lagi nak sentuh anak kau . Melainkan - " dia meleretkan nada suaranya .

Memandang Haena yang merapatkan ke dinding . Pandangan mata mereka beradu lama . Roman menjilat bibirnya .

" Your daughter , mesti virgin lagi kan ? " Roman berkata dengan senyuman nakal .

" Go to the hell ! Don't touch my daughter ! " jerit Mr Kin kuat .

Justin diam . Memerhati saja perbualan dua manusia itu . Dari belakang Roman , kelihatan dua figura manusia yang baru melangkah masuk . Justin senyum sinis .

Permainan akan lebih seronok .

" Mr Kim " suara seseorang kedengaran di sebalik skrin komputer riba itu .

Mr Kim makin bengang . Dia cukup cam dengan nada suara itu . Tidak keras tidak kasar . Malah lelaki itulah punca kejatuhan kumpulannya .

" Still remember me ? "

Kini wajah tenang milik Farhan Adham penuh di screen itu . Menatap tajam ke arah Mr Kim . Seolah-olah mereka berdua saling berhadapan .

" Of course . You one of my enemies . The one who's destroy my reputation ! " kata Mr Kim berbaur dendam .

Kedua rahang dia bergerak-gerak . Cuma menahan sabar . Kerana disekeliling dia , mempunyai anak buah Farhan Adham . Dia hanya 3 orang . Dan sudah semestinya , bila-bila saja dia akan mati di tangan anak buah Farhan Adham .

Kerana Justin sudah pandai mengatur strategi . Mr Kim sudah hilang punca . Bibirnya diketap rapat dan kedengaran geseran antara gigi itu . Betapa dia bengang dengan lelaki yang telah menculik anak perempuan tunggalnya itu .

" Tell how much do you want ? " suara Mr Kim kedengaran serius .

Matanya tepat merenung mata milik Farhan Adham . Lelaki kelihatan santai duduk di tepi meja sambil memeluk tubuh .

" Not your money . But want to crash your clan's . It's clear ? " tenang dia bersuara .

Tersenyum sinis . Roman pula menjungkit kening . Seperti membuat tawaran pula . Zara Melina tidak mengerti dengan situasi sekarang ini . Tapi dia yakin , pasti ada kena mengenakan dengan kumpulan mafia mereka .

" SON.OF.BITCH ! FUCK OFF ! " jerit Mr Kim lantang sebelum skrin laptop itu bertukar gelap .

Mr Kim bengang . Justin berdiri sambil memegang beg laptop miliknya . Dia menunduk hormat kepada lelaki itu .

" As my boss order . I'm just doing my job . So goodbye old man " sinis Justin dan beredar sambil bersiul-siul kecil .

" I will kill all of you ! " meja di bulat itu ditendang kuat dek kerana terlampau geram .

Mr Kim makin buntu . Dia sudah hilang segala-galanya . Malah dia turut risaukan sesuatu . Mengenai anak perempuannya .

Ada sesuatu diletakkan pada gadis itu .

+++

" Done ? " dia menyoal sambil mengikat kemas simpulan rambutnya .

Hanya beberapa helaian anak rambut yang dibiarkan bebas . Zara Melina memandang dua manusia bergelar lelaki itu . Menantikan penjelasan .

" Anyone ? " dia mengetuk jarinya di atas meja dengan muka garang .

Roman dan Farhan Adham diam . Tidak bersuara . Malah mereka buat-buat tidak dengar . Asyik berbincang mengenai perkara lain . Itu yang membuatkan Zara Melina makin bengang .

Zara Melina berjalan melintasi meja perbincangan dua lelaki itu . Dia berdiri betul-betul di hadapan gadis Korea itu . Menilik gadis itu dari atas ke bawah berulang kali .

Membuatkan Haena berasa tidak selesa . Dirinya makin mengecil rapat ke dinding . Takut .

" Hey , jangan takut aku bukan nak apa-apa kan kau " tegah Zara Melina apabila melihat gadis itu makin mengengsot ke dinding .

Kasihan . Itu yang dia rasakan . Wajah gadis itu sudah kotor dek debu dalam bilik itu .

" Nugu ? " soal gadis perlahan . Anak matanya kelihatan bergerak-gerak tidak tentu arah . Seakan berwaspada .

Zara Melina menggaru keningnya . " Kau cakap apa budak ! Aku tak faham lah " bisiknya sendiri .

Adeh . Zara Melina bukan fasih sepenuhnya . Hanya beberapa bahasa asing saja dia mahir itu makan masa berbulan-bulan untuknya fasih betul-betul .

" Kau bawa budak ni naik bilik . Baju semua dah disediakan . Kunci dan sampai masanya kau bebaskan budak tu " arah Farhan Adham secara tiba-tiba .

Roman angguk . Badan kecil Haena ditarik kasar lalu diangkat ke bahunya . Haena menjerit kuat dan memukul-mukul belakang badan Roman .

Lelaki itu tetap teguh berdiri . Berjalan gagah tanpa menghiraukan badan yang sakit akibat tumbukan dari tangan kecil milik gadis itu .

" Kau nak apa hah dengan budak tu ? " dia mengecilkan mata . Memandang wajah si suami yang nampak tenang itu .

Farhan Adham tidak menjawab . Sebaliknya mendekatkan jarak wajah mereka . Membuatkan Zara Melina terus kebelakang .

" Kau rasa ? " soalan dibalas soalan . Lelaki itu sengaja menjilat bibir bawahnya dengan riak menggoda .

" Malas aku layan kau " bengang Zara Melina . Badan suaminya ditolak dan dia terus berjalan pergi .

" Eii .. dasar jantan miang ! Kalau tak menggatal tak sah gamaknya ! Bodoh ! " bebel dia sendiri .

Farhan Adham melepaskan tawa kecil . Terasa kelakar pula apabila dapat mengusik isterinya itu . Comel saja wanita itu membebel tanpa sedar setiap patah perkataan yang keluar itu , dapat didengari jelas olehnya .
















Makin boring . Makin mengarut . Makin membosankan . Hmm x larat dh nk update . Nk perah otak . 😪

Otak ni nk guna byk . Lagi2 skrg ni makin memerlukan pemikiran yg meluas . Bukan ? 🤔 so ni je mampu . Entah apa aku melalut kt dlm ni .

Yg penting , cite nk aku akn tamatkan jugak 😂 . Tetiba keluar watak Haena yg aku xtau dia tu wujud utk apa ? Ya mmg sbgai tebusan but err - dunno laa 😂

Im done ☺

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro