Tujuh

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Raihan tidak pernah menyangka kalau pada akhirnya ia akan menerima tantangan dari Anggie. Padahal semula ia hanya ingin mencoba mengenal Anggie saja tanpa maksud apapun, tapi ternyata ia sendiri yang penasaran tentang siapa Anggie sebenarnya.

Setelah lima atau enam kali bolak-balik dari toilet akibat makan cabe, akhirnya Raihan bisa duduk dengan tenang di kamarnya, karena sepertinya tidak ada lagi yang bisa dikeluarkan oleh saluran cernanya.

Benar-benar nekat, dan kamu masih mau melakukan lima tantangan lagi?

Tapi, mendengar Kenanga menyebutkan "mas", rasanya sangat menyenangkan. Apalagi jika dia sudah menjadi istri.

Dia pasti sudah gila tersenyum-senyum sendiri seperti ini.

Raihan kemudian menggunakan fitur pencari pada ponselnya untuk mencari tahu tentang Anggie. Dari wawancara di koran yang ia baca tadi, ia hapal akun pribadi gadis itu, sehingga tidak susah mencarinya lagi.

Saat layar yang menunjukkan akun instagram milik Anggie terbuka, matanya terbelalak. Seorang pegawai negeri seperti Anggie memiliki hampir lima ratus ribu pengikut, dan sebagian besar dari mereka mengomentari bahkan memberi tanda suka untuk setiap postingan yang di update oleh gadis itu.

Foto terakhir mengundang paling banyak komentar, dan Raihan bahkan tersenyum menyadari bahwa foto tersebut adalah foto yang diambil saat Anggie terluka.

8700 likes
View 806 comments
Jamilah01234 Kakak cantik kenapa bisa luka?
Inneanne09  Ya ampun kaka, darah semua itu?
MinceuLambemu ih, yey bisa luka, jeng? Kenapose? Kebanyakan mamam batako, yess?
Pembesarpayudara cek ig kakak
Penyembuhluka cek ig kita kakak, ada obat luka yang ampuh
Tomiganteng01 Anggie my love, kenapa luka?
EsihMama sarap lu Nggie😑😑😑
EdoPahlev1 Bocah kurang kerjaan..😒
MaizaHarya Anggie sayang kenapa?😱

Masih banyak lagi komen yang tidak terbaca oleh Raihan yang masih takjub dengan ramainya akun instagram Anggie. Bahkan beberapa akun tanpa malu-malu memproklamirkan diri sebagai pengagum Anggie.

Kemudian pandangan Raihan tertuju pada biodata Anggie yang tertera di bawah foto profilnya, ada link yang menuju ke channel youtube, yang membuat Raihan tanpa ragu-ragu mengklik tautan tersebut.

Saat akun youtube Anggie terbuka, ia kembali terkejut. Gadis itu juga terkenal di sana, dengan empat ratus ribu lebih pelanggan salurannya yang selalu update setiap tiga hari sekali, bahkan view setiap videonya mencapai satu juta lebih tayangan pervideo.

Wow

Tidak heran, setiap orang yang mereka temui menyapa gadis itu dengan ramah.

Dia sedang mendekati seorang selebgram, vlogger yang lumayan terkenal.

Dan super cantik, tentu saja.

Membayangkan hal yang terakhir membuat Raihan tidak berhenti tersenyum. Ia bohong kalau tidak tergoda pada Anggie dalam kali pertama pertemuan mereka karena wajahnya, namun sikap gadis itu juga selalu mengundang rasa penasarannya. Ia kagum karena Anggie tidak merasa risih di dekati banyak orang, tidak merasa jijik harus tidur beralas tikar, bahkan makan di warung tenda sekalipun.

Ia kembali pada beberapa video klip review tempat makan yang diulas oleh Anggie. Beberapa diantaranya terkenal dengan menu cabe, dan salah satunya restoran mie abang adek yang mereka datangi tadi. Raihan mencoba memutar tayangan video tersebut dan terperangah saat menyaksikan Anggie tengah adu cepat memakan dua piring mie level pedas mampus melawan beberapa orang laki-laki, satu diantaranya ia tahu sebagai Mail, bocah tanggung yang tadi menyapa Anggie di depan rumahnya.

"Pedaaas.. hah..haa..h.." kata Mail dengan wajah putus asa. Air matanya sudah bercucuran, sementara Anggie sudah hampir menyelesaikan piring pertamanya.

Seorang pria lain, malah tidak berhenti menyumpah saat suapan pertama cabe masuk ke dalam mulutnya.

Raihan tertawa melihat penderitaan mereka, padahal beberapa jam yang lalu ia berada di posisi yang sama dengan mereka.

Tidak butuh waktu lama bagi Anggie untuk menyelesaikan tantangannya, dua piring mie dan total dua ratus cabe ia habiskan dalam waktu singkat. Itu pun ia masih sempat bergoyang, sementara Raihan yang hanya menonton, mengusap perutnya membayangkan penderitaan yang ia dapat seusai menghabiskan satu porsi mie pedas mampus itu.

Beberapa video lain yang di scroll secara asal menunjukkan pembahasan tentang alat make up, cara berdandan dan review kosmetik, membuatnya hanya melirik secara sekilas, sampai matanya tertuju pada sebuah video berjudul "A day with Anggie" menarik perhatiannya.

Ia memutar video tersebut, dan menemukan Anggie menyapa di depan layar.

"Hai semua, karena banyak yang rikues pingin tahu keseharian Anggie, jadinya hari ini gue bikin vlog khusus buat kalian yang penasaran gimana sih Anggie itu dalam satu harinya. "

Raihan menahan napasnya, hanya menonton Anggie lewat saluran youtube saja hatinya kembali berdebar debar.

"Jadi, pagi ini gue lagi siap-siap ke kantor."Kata gadis itu sambil memamerkan seragamnya, pakaian dinas yang pernah Raihan lihat, Anggie menyorot tubuhnya dengan kamera dari atas sampai bawah, dan ia tertawa mendapati gadis itu memakai sendal jepit, berwarna pink.

"Ini gue pakai sendal jepit, sepatu gue taruh di kantor, susah kalau injek gas pake hak tinggi."
Anggie kemudian memakai helm dan jaketnya.

"Gue siap-siap naik motor dulu, kalian nggak usah lihat ya, nggak lucu nanti kita distopin sama pak polisi gara-gara go pro gue nangkring di atas motor. Kecuali kalo pak polisinya ganteng. Mau deh ditangkap, dibawa ke KUA." Anggie terkekeh.

Kemudian tayangan beralih ke halaman parkir gedung dinas pertanian dimana Anggie sudah melepaskan atribut mengemudinya.

"Liat ni, rambutnya jadi lepek gara-gara pake helm. Masih cantik kan, tapi?" Dia tersenyum. Lalu kamera menyorot beberapa orang pegawai negeri yang juga baru tiba pagi itu, dan mereka melambai pada Anggie.

"Hai." Balasnya ramah.

Anggie kemudian masuk ke kantornya, menuju bagian penyuluh peternakan, dimana sudah ada beberapa orang di sana, salah satunya Raihan kenal sebagai orang yang mengantar Anggie ke rumah sakit.

"Bang Edo, sudah makan belom?" Tanya Anggie sambil melambai ke arahnya.

"Belom, dek. Makan yuk bareng abang." Katanya.

Anggie melirik jam di tangannya lalu bicara lagi ke kamera.

"Guys, gue udah makan sebenernya, tapi habis ini kita ada sosialisasi ke kecamatan, lumayan jauh juga, jadi gue makan dulu kali ya."

"Mau, bang. Anggie ikut." Kata gadis itu kemudian.

Tidak lama, latar berganti dan menampilkan suasana kantin yang cukup ramai. Anggie sepertinya mendapatkan tempat yang cukup luas sehingga ia bisa meletakkan kameranya dengan leluasa.

Pesanannya kemudian datang, Raihan bisa melihat kalau Anggie memesan lontong sayur, sementara Edo yang duduk di sebelahnya memesan nasi uduk. Saat hendak makan, dua orang muncul di kamera, seorang wanita yang di sapa Anggie dengan nama Esih, dan seorang pria yang di sambut manja oleh Anggie dengan panggilan " Bang Maizanya Anggie.."

Perut Raihan langsung terasa melilit yang tidak ada hubungannya dengan kamar mandi.

Anggie kemudian melanjutkan makannya, namun dua orang tadi mengganggunya, sehingga Anggie menawari mereka untuk mencicipi lontong sayurnya.

Kepada Maiza, Anggie menyuapkan satu sendok lontong ke dalam mulutnya, yang dua detik kemudian membuat pria itu langsung batuk-batuk. Sementara Esih yang tadinya sudah siap dengan sendoknya mendadak mundur.

Pada adegan itu, Raihan juga merasa sesuatu mengganggunya. Ia tidak suka Anggie menyuapkan sesuatu pada laki-laki lain, terutama jika sendok yang dipakainya juga dipakai untuk menyuapi orang itu.

Dia cemburu?

Lanjutan tayangan video itu terpaksa ia hentikan, karena tidak sanggup menonton lebih lanjut adegan Anggie bersama beberapa orang lelaki lain, walau hanya makan bersama. Ingatannya tentang Jasmine kembali berkelebat, andai saja Raihan lebih cepat bergerak, mungkin saja mereka sekarang sudah menjadi sepasang kekasih.

Tanpa sadar tanganya terarah pada aplikasi galeri di ponselnya. Dua gambar gadis itu sebelum mereka berpisah sempat ia abadikan, dan masih tersimpan hingga saat ini.

Aku rindu kamu, Jasmine.

***

Hari minggu, kawasan Car Free Day di sepanjang kawasan Sudirman dan Thamrin dipadati pejalan kaki yang ingin merasakan nikmatnya jalan-jalan di ibu kota tanpa terganggu kemacetan. Disamping kegiatan jalan santai, beberapa stan bazar ternyata juga ada selain lapak jualan yang ikut meramaikan suasana bebas kendaraan pada hari itu.

Tidak ketinggalan, RSUD tempat Raihan berdinas juga mengadakan bakti sosial, termasuk donor darah, cek kesehatan gratis yang di dalamnya termasuk pemeriksaan kadar kolesterol, gula darah dan asam urat. Para pejalan kaki, yang tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk memeriksakan kesehatan mereka. Selama hampir dua jam nonstop, mereka harus melayani banyak pengunjung stan yang rata-rata sudah berusia tua.

Untunglah para dokter muda tersebut tidak menunjukkan kelelahan sama sekali, termasuk diantaranya adalah Raihan yang bertugas membantu mengawasi para juniornya dalam memberikan bimbingan kesehatan pada masyarakat.

Sedang sibuk memberikan pesan dan layanan kesehatan, mereka kemudian dikejutkan oleh alunan suara speaker super besar yang menghentak-hentak, membuat siapa saja yang berada di sana langsung menoleh pada sumber suara.

"Gila, bidadari lagi joget di atas panggung."

Sebuah suara mengalihkan perhatian Raihan yang saat itu hampir selesai menunjukkan menu yang harus dihindari oleh penderita asam urat di depannya. Ia harus menyelesaikan tugasnya selama beberapa menit, lalu memutuskan untuk menoleh ke arah sumber suara.

"Cewek itu lumayan terkenal, lho. Narinya bagus ih." Kali ini suara seorang perempuan muda yang sibuk menunjuk ke arah panggung. Mau tidak mau Raihan bergegas melirik ke arah panggung, dan ia nyaris terbelalak ketika mendapati sosok Anggie tengah menjadi instruktur senam jantung sehat pada pagi itu.

"Kiri...kanan.. ayo bapak ibu, yang semangat. Kita pemanasan dulu, ya." Katanya.

"Wow, gue mau jadi pacarnya mbak instruktur. Bodinya yahud." Kata seorang pria muda yang berdiri di sebelah Raihan, yang sedang mengobrol dengan temannya.

Bahkan beberapa dokter muda tidak berkedip melihat penampilan Anggie yang menggoda banyak lelaki pada pagi itu, termasuk Raihan yang terang -terangan membenci semua lelaki yang memandangi Anggienya dengan penuh nafsu.

Anggienya

Anggienya  yang memberikan lima kali tantangan yang harus ia lewati agar ia bisa sepenuhnya memiliki gadis itu.

Dia harus bisa memenangkan semua tantangan itu, dan tidak boleh gagal sama sekali.

Karena Anggie yang satu ini, akan dia miliki walau harus dengan penuh perjuangan.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro