Gara-gara salah paham(bagian 12)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sore itu Agra keluar rumah untuk mencari makanan, di sebrang jalan ia melihat warung soto.

"Soto di sebrang jalan kaya nya enak tuh,buat ibu" ucapnya sambil berjalan ke jalan raya.

Karena kurang memperhatikan kondisi jalan Agra tak melihat jika ada mobil dari arah yang berlawanan dengan kecepatan tinggi.

Di waktu yang sama Sita melihat Agra yang sedang menyebrang hendak di tabrak mobil.

"Agra awas!" teriak Sita berlari ke arah Agra untuk menyelamatkan agra.

Brakk!!
Sita tertabrak mobil sedangkan Agra terlempar di tepi jalan kepalanya mengenai trotoar dan ia tak sadarkan diri.

"Ada tabrak lari!"teriak salah seorang.
Mobil yang menabrak mereka berdua  langsung melarikan diri begitu saja.

Seketika orang-orang mengerumuni tempat kecelakaan tersebut mereka miris dengan keadaan di sekitar kejadian tersebut.

"Di bawa ke rumah sakit,bukannya dilihatin, nyawa taruhannya!" teriak salah seorang.

Akhirnya mereka membawa keduanya ke rumah sakit terdekat.

"Sus,cepetan sus...gawat darurat ini," ucap salah seorang yang membawa keduanya setelah sampai rumah sakit.

Suster tersebut membawa Agra ke ruang UGD dengan gledekan yang disediakan rumah sakit.

"Maaf, Pak,korban yang satu lagi tidak bisa di berikan perawatan disini, alat di rumah sakit ini tidak memadai," ucap salah satu suster.

"Terus gimana?harus di bawa ke rumah sakit mana?"

"Rumah Sakit Permata Bunda saja, Pak."

Akhirnya mereka membawa Sita ke Rumah sakit Permata Bunda yang berada di sebrang jalan menggunakan mobil pick up.

"Mohon maaf Pak,apa anda keluarga korban?"tanya dokter tersebut.

"Bukan dok,saya cuma mengantar korban kecelakaan."

"Baik Pak,lebih baik menghubungi keluarga korban saja"

"Apa parah dok keadaannya?"

"Iya bisa di bilang seperti itu,pasien kehilangan banyak darah," lanjut dokter tersebut.

"Astagfirullah,baik dok saya segera menghubungi keluarganya..lakukan yang terbaik dok..masalah biaya saya yang tanggung."

Akhirnya bapak tersebut menghubungi keluarga Sita dari ponsel yang ditemukannya tak jauh dari tempat kecelakaan.

"Maaf, Bu apa benar ini dengan rumah saudari Sita Maharani?"

"Iya betul, ini dengan siapa ya?"

"Saya pak Tio,saya cuma mau mengabarkan kalo anak ibu kecelakaan," ucapnya dalam telepon.

"Apa pak?? Anak saya kecelakaan? Gimana sekarang kondisi nya? Di rumah sakit mana pak?"

"Sedang ditangani dokter bu,di Rumah Sakit Permata Bunda."

"Baik, Pak,saya segera kesana.'

Bergelinang air mata lah ibu sita mendengar anaknya kecelakaan
"Ya Allah Sita," tangis ibu Sita mulai menjatuhi pipinya.

Ibu Sita bergegas menuju rumah sakit ,saat ia hendak ke rumah sakit ia bertemu dengan ibu Agra.

"Anakku kecelakaan jeng," tangis itu pun pecah lagi.

"Sita juga kecelakaan jeng? Agra juga jeng."

"Iya jeng."

"Di rumah sakit mana jeng Agra?"

"Sakti Husada"

"Beda rumah sakitnya jeng,aku ke rumah sakit dulu jeng."

"Iya jeng,nanti kasih tau ya jeng kondisi Sita gimana."

"Iya jeng."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro