25. Into You (last pt)

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 25: Buka web Character Generator, klik generate satu kali. Lalu buat karya yang harus memasukkan karakter yang baru diciptakan itu sebagai tokoh sentral.

Warning:

BxB content! Don't like, don't read!

***

Aksa x Raga x Davi in Alternative Universe (AU). Office life

***

"Hei, Sa! Nih buat lo."

"Oh," Aksa mendapati sebotol kopi dingin disodorkan Raga kepadanya. "Thanks, Ga!"

"Anytime, Bro." Raga menepuk-nepuk bahunya. "Gue balik ke meja gue dulu."

Aksa mengangguk. Ditatapnya punggung Raga yang menjauh dengan wajah bersemu.

Perkenalkan. Aksa. 28 tahun. Menyukai teman sekantornya, Raga. Sudah sekitar tiga bulan ini.

Aksa sendiri baru bekerja di kantor ini sekitar enam bulan. Sementara, Raga sudah bekerja sekitar tiga tahun.

Awalnya, Aksa biasa saja terhadap Raga. Dia menganggap cowok itu layaknya teman kerja biasa. Namun, lama-lama, Aksa merasa getaran aneh.

Dia tidak suka kalau Raga juga baik kepada orang selain dirinya. Dia juga tidak suka kalau Raga berbagi tawa dengan orang lain selain dirinya.

Cemburu.

Yah, kata itu sepertinya tepat untuk menjelaskan Aksa.

Aksa menghela napas. Ditatapnya kopi dingin pemberian Raga dengan riang.

Baru dia ingin minum kopi itu, suara yang familier menghentikan gerakannya.

"Aksa!"

Itu Davi, bosnya.

Refleks, Aksa mengarahkan pandangan ke ruangan Davi. Begitu pula dengan teman-teman sekantornya.

"Ke ruangan saya, sekarang!" Setelah mengatakan itu, Davi kembali masuk dan menutup pintu.

Waduh! Aksa langsung panas dingin. Salah apa dia?

Buru-buru Aksa beranjak menuju ruangan Davi.

Diketuknya dua kali pintu ruang kerja Davi. Begitu sang bos mempersilakan, barulah Aksa masuk.

Di sana, Davi duduk dengan anteng. Ekspresinya kaku. Bosnya itu tengah memilah-milah berkas dan membacanya dengan cepat.

Tanpa sadar, Aksa menenggak ludah.

"Bapak manggil saya?" tanya Aksa, basa-basi.

"Laporan yang saya minta sudah selesai?" Davi merespons dengan pertanyaan balik.

Aksa mengangguk. "Ya, Pak. Sudah saya kirim via email."

"Oke."

Pendek banget responsnya, pikir Aksa. "Ada lagi, Pak?"

"Malam ini kamu ada acara?" tanya Davi tanpa mengalihkan perhatiannya dari pekerjaan.

Aksa berpikir sejenak, lalu menggeleng. "Enggak ada, Pak."

Alamat lembur ini, pikir Aksa lagi. Dalam hati dia sudah meringis.

"Bagus!" Davi mengangkat wajah dan menatap Aksa tepat di iris. "Saya mau ngajak kamu makan malam. Jam 7. Di rumah saya."

Untuk sesaat, keadaan sekitar menjadi sepi.

Aksa cengo mendadak sebelum berkata, "Ma-makan malam?" ulangnya.

"Ya."

"Oh, itu—" Aksa tidak tahu harus berkata apa. Sempat terkelebat untuk menolak ajakan itu, tapi Aksa tidak enak hati.

"Ada masalah?" tanya Davi lagi. Suaranya sarat akan ketidaksukaan kalau sampai ditolak.

"E-enggak, Pak. Iya. Malam ini saya bakal ke rumah Bapak." Aksa akhirnya tidak punya pilihan lain.

"Bagus." Davi mengangguk. "Kamu bisa pergi."

Aksa mengangguk dan permisi. Lekas-lekas dia keluar dan kembali ke mejanya.

Duh! Aksa meringis dalam hati.

Apa yang sebenarnya dipikirkan Davi? []

AUTHOR'S NOTE:

Ini bakal jadi last teaser Aksaraga, yes.

Oke, let's be honest. Aku ngerasa, kesalahan terbesarku adalah aku munculin Davi di antara Aksa dan Raga.

Karena ... kek,

GWELA, AKU OLENG KE DAVI DONG!

//terombang-ambing

Jadi, kayaknya Aksaraga ga bakal tayang dalam waktu dekat. Aku khawatir malah bias dan ga adil. Wakakaka.

Begitulah.

BTW, DWC tinggal tiga hari lagi, nih. Ga kerasa ya?

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro