BAB 37

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" Huawaaa !!! "

Pagi yang tenang telah diserikan dengan tangisan seseorang . Malah membuatkan semua penghuni di rumah banglo itu bergegas pergi ke ruang tamu .

Di ruang tamu , Nur Nasuha sudah meraung - raung . Tangisan dia pecah . Airmata laju menuruni pipinya .

" Adik kenapa ni ? " soal Datin Farah cemas .

Dia yang mahu mencuci pinggan terus terbantut . Malah dia berlari ke sini semata - mata mahu melihat anak kesayangan dia .

" Hik .. hik Tom .. " jari runcing dia menunjuk ke arah seekor kucing .

Kucing itu mengiau kuat . Badan dia ditindih oleh seseorang . Datin Farah melihat sosok badan orang itu dan ianya --

ADRIAN ADHAM !

Lelaki itu elok terlena . Sedangkan Tom hampir nazak . Badan dia tidak mampu menampung berat badan Adrian Adham .

" Mama Tom dah mati  .. huawaa " makin kuat tangisan Nur Nasuha .

" MasyaAllah abang ! Bangun ! " badan si anak dipukul kuat .

" Bangun lah abang ! " jerit Datin Farah . Bingit rumah itu dengan suara mereka .

Tetapi Adrian Adham masih tidak bangun . Sikit pun tak terkalih . Tom di bawah makin lemas . Suara kucing itu makin perlahan .

" Mama kenapa bising - bising ni ? "

Dato Farouk memandang isterinya . Dari luar rumah dia boleh dengar suara jeritan sang isteri .

Dia bersama Ryan Zafran baru pulang dari jogging . Alih - alih mereka dikejutkan dengan suara halilintar Datin Farah .

Dek kerana terkejut , mereka bergegas masuk ke dalam . Pertama , mereka nampak Nur Nasuha menangis . Kedua , Datin Farah yang sedang memukul Adrian Adham .

" Sayang kenapa menangis ni ? " Ryan Zafran mencangkung di sebelah isterinya .

Nur Nasuha tersebek - sebek memandang Ryan Zafran . Menagih simpati dari suaminya .

" Tom dah mati .. " katanya lirih . Bibir dicebikkan .

" Mati ? " Ryan Zafran kerutkan dahi . Dalam masa itu juga dia mendengar bunyi benda jatuh .

Pusing belakang , dia lihat Adrian Adham dah selamat di bawah kerusi . Masa itulah mata dia ternampak seekor kucing yang macam tidak bernyawa .

" Allah ! Apa kau buat ni Adrian ! Kucing pun kau nak bunuh ke ! " menyirap darah Dato Farouk .

Dada diusap perlahan . Tak sangka anaknya mahu membunuh kucing . Tak cukup lagi ke membunuh orang ? Kucing pun jadi .

" Kucing ? Bunuh ? " Adrian Adham menggaru kepalanya .

Bila masa pula dia bunuh kucing ?

Datin Farah sudah geram . Tom diambil dan diletakkan di atas ribaan Adrian Adham . Kucing itu tidak bergerak walau sikit pun .

" Kenapa dengan Tom mama ? Kenapa mama letak  sini ? " dia terpinga - pinga .

Nur Nasuha merempuh kuat tubuh si abang . Tom diambil dan didakap erat .

MEOW ~~

Kucing itu bersuara perlahan . Nur Nasuha menangis lagi .

" Arghh Tom ! Kau hidup lagi ! " kucing itu didakap erat .

" Meow ~~ " jawab Tom dan bergesel manja dengan tuan kesayangan dia .

" Hidup ? Habis selama ni Tom mati ke ? " Adrian Adham mengajukan soalan .

Datin Farah sudah berasap . Ada juga yang kena seligi nanti .

" Memang lah hidup ! Kalau tak dah mati si Tom tu sebab kau tindih dia ! Orang lain pun tidur juga tapi tak adalah sampai nak tindih si Tom tu " Datin Farah mula membebel .

" Err .. aku tindih Tom ke ? " dia menanya Ryan Zafran . Sengihan dipamerkan .

Ryan Zafran mengangguk . Pelik -pelik je abang ipar dia yang seorang ni . Ada je benda pelik nak dibuat olehnya .

" Jangan tanya soalan bodoh boleh tak ? " sinis Datin Farah .

" Alright mom , you win ! " awal - awal lagi Adrian Adham mengalah .

Bukan boleh menang kalau berlawan mulut dengan Datin Farah . Mulut mama dia fuhh -- macam kereta api . Non-stop bila membebel . Sakit telinga !

" Abang jahat ! Tak nak kawan ! " jerit Nur Nasuha tiba - tiba .

" Apasal pula ? Aku bukannya bunuh kucing kau tu pun " Adrian Adham bercekak pinggang .

Wajah si adik dipandang tak puas hati .

" Hmphh ! " dia memalingkan tubuhnya ke arah lain .

" Alaa adik aku bukan sengaja pun " pujuknya .

" Tak dengar .. " kepala digelengkan .

Ryan Zafran tersenyum . Adoii , macam - macam ragam wahai cik isteri . Menyebabkan rasa sayang dia makin bertambah .

" Siap lah kau dik ! " Adrian Adham menyimpul senyuman jahat .

Tanpa Nur Nasuha sedari , Adrian Adham perlahan - lahan mendekatinya . Tom dipegang sepantas kilat .

" Abang ! "

Dan bermulalah sesi kejar - mengejar dua beradik itu . Datin Farah menepuk dahi kuat .

" Ya Allah abang ! Saya tak tahu apa nak jadi dengan anak teruna awak tu ! Macam budak - budak ! " luah Datin Farah .

Diiringi gelak ketawa dari Dato Farouk dan Ryan Zafran . Hiburan di pagi hari .

♧♧♧

Radya Zafia melihat cermin pandang belakang . Dahi dia berkerut . Mata dia dikecilkan .

" Asal kereta ni asyik ikut aku je ? " dia mula rasa tidak sedap hati .

Pedal minyak ditekan lagi kuat . Dia mula memotong beberapa buah kereta . Namun kereta itu tetap mengikuti dia . Makin lama , jarak kereta mereka makin dekat .

" Ya Allah ! " menjerit Radya Zafia apabila keretanya hampir melanggar sebuah kereta di hadapan .

Brek ditekan kuat . Berdecit bunyi tayarnya yang bergeser di jalan tar . Jantung dia berdegup pantas .

Kereta tadi berhenti selang sebaris darinya . Sebuah kereta Myvi berwarna putih . Dia tidak mengecam pemandunya kerana bercermin gelap .

Apabila lampu isyarat bertukar hijau , dia segera menekan pedal minyak . Kereta Honda Civic itu bergerak laju dan memotong tanpa menghiraukan hon dari kenderaan lain .

Myvi putih itu tetap mengekorinya . Terketar - ketar tangan dia memandu . Peluh membasahi dahi .

" Allahu .. " ucapnya apabila bahagian belakang keretanya dihentem kuat .

Hampir saja dia terhantuk . Makin kuat dia menekan minyak . Kereta memecut laju meninggalkan kereta putih itu .

Sampai di hadapan pejabatnya , kereta dipakir di tempat kosong . Dari jauh dia sudah melihat kereta putih itu pakir tidak jauh dari keretanya .

Radya Zafia mengunci keretanya . Laju - laju dia melangkah masuk ke dalam pejabat guaman itu .

" Lailahaillaallah , Allahu akhbar .. " bibir dia mula mengalunkan zikir .

Cuba menenangkan hati dia . Telinga dia jelas menangkap derap langkah seseorang . Makin kuat badan dia menggigil .

" Arghhh !! " jeritnya dan serentak itu tangan diangkat tinggi .

Tumbukan dihayunkan kuat . Tapi ditahan dengan satu tangan kekar . Muka dia pucat tak berdarah .

" Hei , kenapa ni ? " Adrian Adham memandang pelik ke arah Radya Zafia .

Niat dia mahu mengejutkan gadis itu terus terbantut . Mujur saja dia sempat menahan tumbukan Radya Zafia .

Kalau tidak memang lebam muka kacak dia itu .

" A -- awak .. " tanpa kata badan tegap Adrian Adham didakap erat .

Dia tergamam . Dada dia terasa basah dan dia terdengar esak tangis gadis itu .

Adrian Adham pelik . Tangan dia naik mengusap belakang badan Radya Zafia .

Mata dia mula menangkap kelibat seseorang di balik dinding . Lelaki itu memakai topi dan mask putih . Menyukarkan dia untuk mengecam .

Yang membuatkan dia terkejut , di tangan lelaki itu memegang sepucuk pistol . Adrian Adham mula faham .

" Shh .. aku ada .. kau selamat dengan aku " bisiknya perlahan .

Tanpa sedar , dia mengucup dahi gadis itu . Mata dia tajam menikam mata lelaki tu .

Mata dia sempat menangkap gerak bibir lelaki itu . Yang membuatkan badan dia menegang .

" I will kill her .. soon "

Radya Zafia diam . Dia masih lagi takut . Muka disembamkan ke dada Adrian Adham .

Hanya Adrian Adham yang dia percaya pada waktu itu . Dia berasa selamat dalam dakapan lelaki itu .

Adrian Adham mengukir senyuman sinis . Mereka berbalas pandangan . Lelaki tu memandang Adrian Adham tidak puas hati .

Bibirnya diketap rapat . Mata dia sempat menangkap pergerakan di bibir Adrian Adham dan itu membuatkan dia terasa tercabar .

Kerana --

" You touch her , I will make you suffer -- "


HEH 😏

Tu baru permulaan 😙

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro