BAB 47

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" Sayang .. "

Dia memeluk belakang  Nur Nasuha . Wanita itu terlalu ralit melihat pemandangan malam di luar balkoni bilik .

Ryan Zafran merapatkan badannya . Terasa lekukan badan isterinya kerana kedudukan mereka yang merapat itu .

" Cantikkan malam ni .. " bisik Nur Nasuha lembut . Membuai jiwa si suami .

" Cantik , cantik umpama bulan yang menyinar . Macam orang depan abang ni "

Mata dia memandang tepat wajah cantik isterinya itu . Walaupun isterinya tidak memahami , tetapi wajah cantik itu selalu menyinari hidupnya .

" Hmm .. " kepala dilentokkan ke dada Ryan Zafran .

" Ermm .. abang -- " dia mengelus tangan suaminya yang memaut dia erat dari belakang .

" Ya sayang .. "

" Suha rasa nak -- " bibir dia diketap rapat .

Badan dipusingkan menghadap Ryan Zafran . Tepat memandang mata helang suaminya itu .

" Nak apa ? Cuba cakap pada abang " tuturnya lembut .

Nur Nasuha serba salah . Perut dia yang memboyot itu menyukarkan dia untuk bergerak . Jarak antara mereka terhalang dek kerana perut besarnya itu .

" Suha nak makan kek coklat " mata dikelipkan beberapa kali .

Ryan Zafran tercengang . Serius lah , kek coklat ! Memalam macam ni . Jam pula sudah pukul 11.34 malam .  Kedai kek pun dah tutup .

" Boleh lah abang .. "

Lengan kekar Ryan Zafran digoyang kuat . Bibir sudah dicebikkan . Menagih simpati dari lelaki itu .

Ryan Zafran menghela nafas . Kening digaru dengan wajah kasihan .

" Look sayang , bukan abang tak nak beli tapi dah malam . Kedai pun dah tutup " 

" Tak kira ! Nak juga ! " jerit Nur Nasuha . Muka bukan main garang lagi .

Dia berpeluk tubuh . Jelingan tajam menikam . Ryan Zafran sudah hilang akal . Sudah -- tak pasal - pasal dia kena pujuk isteri kesayangan .

" Sayang -- "

" Abang memang tak sayang baby ! Hmphh -- " dia berjalan menuju ke katil .

Tidak mempedulikan suaminya . Katil dipanjat lalu tubuh montelnya dibaringkan . Selimut ditarik hingga menutup seluruh dirinya .

Ryan Zafran tersenyum . Kenapa lah comel sangat ?! Buatkan dia tak tertahan ! Rasa macam nak gomol je ibu mengandung tu .

" Abang sayang baby , sayang mama dia juga " dia memujuk lembut .

" Habis tu , kenapa tak belikan kek coklat ? Orang nak lah ! Nak makan ! " jerit Nur Nasuha .

Dia mula memberontak . Ryan Zafran menahan gelak . Perangai , menjadi - jadi sejak akhir ini .

Kek coklat tengah malam macam ni , dalam keadaan mengandung . Adoi , mental dia sekejap . Tapi sebab sayang , layan kan aje .

" Kedai tutup . Macam mana nak beli ? " alasan logik diguna pakai .

" Abang buat lah " laju Nur Nasuha membalas .

Tapi tidak bagi Ryan Zafran . Mulut dia sudah terlopong luas . Bagi dia permintaan isterinya agak sukar untuk dia turuti .

Buat kek ?

Masuk dapur pun tak pernah apatah lagi membuat kek . Mahu jadi kek berenang dalam air . Sebab terlampau lembik ! Tidak gebu !

Kalau pegang senjata api , pisau semua tu memang dia pandai . Terlebih pandai ! Kerana itu adalah kerja dia .

" Boleh kan abang ? " kali ini dia sudah bersila di atas katil .

Memandang Ryan Zafran dengan penuh berharap . Nafas dihembus kasar . Nak tak nak dia ikutkan saja .

" Fine ! " rambut diraup kasar .

Nur Nasuha tersenyum girang . Wajah dia tak payah cakap , bercahaya macam menang loteri saja .

♧♧♧

Ryan Zafran memerhati saja Nur Nasuha yang asyik melahap kek coklat itu . Sikit pun tak mempelawa suaminya di sebelah . Terlalu asyik .

" Seronok betul dapat makan ? " tegur Datin Farah .

Rambut panjang Nur Nasuha diusap lembut . Senang melihat wajah ceria si anak . Kemudian mata dia jatuh pada wajah kacak , Ryan Zafran .

" Hmm sampai suami kat sebelah dilupakan " suara dibuat berjauh hati .

Datin Farah tertawa kecil .

" Suha memang macam ni . Kalau dapat makanan favourite dia , semua dia lupakan " tutur Datin Farah .

" Thanks ma , sebab tolong Zaf " dia memandang wajah ibu mentuanya itu .

" Tak adalah . Lagi pun kebetulan mama teringin juga nak makan kek tu . Jadi dah ada yang meminta mama buat je "

" Tapi menyusahkan mama pula . Dah lewat malam terpaksa pula buat kek untuk Suha . Sepatutnya mama tidur " Ryan Zafran menjadi serba salah .

Datin Farah hanya senyum . Tidak menyusahkan untuknya jika berkaitan dengan anak istimewa seperti Nur Nasuha itu .

" Mama tak kisah . Lagi pun mama buat untuk semua makan . Bukan untuk membazir "

Ryan Zafran senyum . Bagi dia Datin Farah memang seorang yang lemah lembut dan penyayang . Jarang bersuara tinggi . Bibir sentiasa mengukir senyuman .

ERK !

Mereka berpandangan . Nur Nasuha mengesat mulutnya dengan kasar . Mata dia bersinar .

Ryan Zafran dan Datin Farah menghamburkan tawa . Tergelak mendengar sedawa kuat dari Nur Nasuha .

" Dah kenyang .. thanks abang " dia memeluk lengan kanan Ryan Zafran erat .

Kucupan diberikan di kepala Nur Nasuha . Senang melihat wajah ceria isterinya itu .

" Anything for you "

Datin Farah tersenyum dalam diam . Doa dipanjatkan buat dua pasangan itu . Semoga kekal hingga akhir hayat perkahwinan mereka itu .

♧♧♧

Liu menghembus asap rokok . Bunyi muzik yang berdentum kuat tidak sikit pun diendahkan . Malah sudah 3 putung rokok selamat disedutnya .

Dia memilih meja paling hujung , jauh daripada orang lain . Privasi untuknya .

Seorang lelaki berpakaian serba hitam duduk di sebelahnya . Liu memandang dengan wajah dingin . Putung rokok dilenyek di ashtray .

" Hmm kau nak apa jumpa aku ? " soalnya dingin .

Arak digelas diteguk perlahan . Mata dia sudah menguyu . Memerhati gelagat wanita menari - nari di pentas dansa .

" Apa kau dapat dari orang tua tu ? " lelaki itu memandang tepat ke arah Liu .

Hud dikepala menutup separuh wajahnya . Liu memandang dengan muka tidak berperasaan .

" Buat masa ni belum ada apa - apa lagi . Tapi aku tak tahu laa dalam kepala otak dia tu . Semua agenda dia tertunda lagi " ujar Liu tenang .

Lelaki itu mengukir senyuman sinis . Dia mengangguk - angguk . Nampaknya lelaki tua itu masih belum melakukan apa - apa lagi .

" Keep your eyes on him .. " ujarnya keras dan dingin .

Liu mengangguk saja . Tingkah dia seolah - olah tidak mengenali lelaki itu . Tetapi -- dia juga merupakan salah satu pembunuh kejam .

Dalam diam , dia menjadi mata untuk seseorang .

Lelaki itu bangkit dari kerusi . Bersiap sedia mahu keluar dari tempat neraka itu . Terlalu sesak untuknya .

Malah suasana disitu membuatkan dia rasa bosan . Manusia terlalu asyik dalam dunia mereka sendiri . Dia memandang Liu sejenak .

" Pastikan kau keep update pada aku . Semuanya -- " ujarnya dingin .

" Trust me bro .. " Liu tersengih sinis .

Mata sepetnya menentang berani mata hitam pekat itu . Cukup tajam bagai mahu membunuh mangsanya . Tetapi tidak bagi Liu .

Mata itu hanya biasa saja baginya .

" I'm trust you my friend , but if you betray me -- " mata dia berubah hitam pekat .

Liu memandang tenang .

" See you in hell " ujarnya lalu melangkah pergi .

Liu mencebik bibir . Bagi dia ugutan itu terlalu biasa buatnya . Namun tidak bagi orang lain . Ugutan sebegitu cukup merentap separuh nyawa mereka .

Miss HD ? 😍

Or

Miss me ? 😝

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro