BAB 75

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

[ TORTURE 1 ]

Pintu bilik seksaan itu dibuka oleh Haisya . Gadis itu yang menjaga bilik yang menempatkan Eyrica Casandra . Perempuan yang telah membuat onar kepada lelaki kejam itu . Haisya menyimpan ssnyuman . Dia memandang kosong ke arah tubuh Eyrica yang lemah itu .

Teruk perempuan itu dibelasah oleh anak buah Ryan Zafran . Malah tidak sedikit pun mereka berasa simpati . Istilah itu tiada dalam kamus hidup untuk Dark Vader . Lelaki mahupun perempuan , bagi mereka sama saja . Tiada beza .

Tetap diseksa .

Haisya menyepak kuat tepi kepala Eyrica . Membuatkan perempuan itu terus terjaga dari tidur . Wajahnya berkerut menahan sakit , tubuhnya penuh dengan kesan kotoran . Haisya senyum sinis .

" Lena betul kau tidur perempuan . Tak sabar nak mati ke ? " soalnya sinis . Tangan yang tersarung , sarung tangan hitam dicengkam sedikit kuat pada dagu perempuan itu .

Dia tidak mahu tangannya dikotori dengan kesan darah perempuan seperti Eyrica . Jijik . Dagu perempuan itu didongak ke atas , mata mereka beradu lama .

" Sabar , sekejap lagi malaikat maut kau datang " ujar Haisya lalu tertawa kecil .

Dia kembali berdiri . Satu alat di tengah dinding di tekan . Automatik badan Eyrica tertarik ke atas , membuatkan keadaan Eyrica tergantung dengan kedua tangan diikat pada tali .

Eyrica bernafas tersekat-sekat . Anggota badannya terasa sengal-sengal dan sakit . Dia tidak dapat mengerakkan walau sedikit pun . Dahinya pasti berkerut menahan sakit .

Haisya senyum . Dia memandang Eyrica yang sudah tergantung di hadapanya . Dia memeluk tubuh sambil bersandar di meja besi , tidak jauh dari tempat Eyrica .

" Sementara tunggu bos aku sampai , apa kata kita bermain dulu ? Nak tak ? Aku bosan ni " suaranya dibuat mendayu-dayu .

Eyrica mengeleng perlahan . Tidak sanggup lagi diseksa oleh mereka semua . Cukup menyeksakan . Malah dia memandang Haisya dengan wajah meminta simpati .

" To-tolong aku ra-rayu pada kau . Jangan seksa aku lagi . Aku insaf . Aku minta maaf " rayu Eyrica perlahan .

Dan membuatkan ledakan tawa Haisya pecah . " Kau merayu ? How funny ! Ahahahahaha " dia tergelak sambil mengeleng kepala perlahan .

PAK !

Pisau kecil itu tercacak di bahu kiri Eyrica . Perempuan itu meringis kesakitan apabila terasa bahunya ditusuk dengan benda yang amat tajam . Malah pisau itu betul-betul mengenai tulang bahu kirinya .

" Dulu senior aku merayu pada kau , apa kau buat ? Kau seksa dia lagi kan ? Kau buat dia teruk , macam sampah ! " katanya dengan suara dicelah gigi .

Riak Haisya berubah serius . Jika dingatkan apa yang Eyrica lakukan , hendak saja dia merobek setiap isi daging perempuan itu .

PAK ! Kali dia dia membaling pisau itu tepat mengenai mata kanan Eyrica . Makin kuat Eyrica menjerit . Darah keluar melalui kornea matanya .

" A-aku minta ma-maaf " kata Eyrica tersekat-sekat . Bibirnya pucat tidak berdarah .

Dia sudah kehilangan banyak darah . Tetapi tetap tidak dipedulikan oleh mereka . Dia diseksa teruk , tidak diberi makan dan minum . Walau setitis air sekalipun .

" MERDE ! " Haisya menghentak kuat lututnya pada perut Eyrica . Membuatkan badan perempuan itu terbongkok ke hadapan .

Tangannya digenggam kemas . Ingin dilayangkan kepada wajah berdarah milik Eyrica . Tetapi tindakan dia terhenti apabila satu suara garau menegurnya .

" Enough Haisya ! " ujar suara itu tegas . Menapak perlahan menghampiri Eyrica dan Haisya .

" Jangan kotorkan tangan kau . Perempuan jijik ni biar aku selesaikan " kepala Haisya digosok lembut . Persis anak kecil .

" Humph ! Kau bernasib baik perempuan . Kalau tak pecah muka kau , aku kerjakan ! " sempat Haisya berkata sebelum menjauhi dua manusia itu .

Haisya melabuh punggung di sebelah Lucas . Di dalam bilik itu hanya tiga orang saja . Dia , Lucas dan Ryan Zafran . Selebihnya , mereka mengawal di luar bilik . Atas arahan Ryan Zafran .

Eyrica mengangkat muka . Memandang wajah bengis milik lelaki itu . Tidak beriak . Hanya mata kanan saja berfungi . Sebelah kiri sudah tidak berfungsi .

Ryan Zafran tersenyum sinis . Sarung tangan hitam miliknya , disarungkan ke kedua tangannya . Sempat dia memerhati wajah pucat dan cekung milik Eyrica .

Tangan kanannya naik ke pipi Eyrica . Membelai pipi perempuan itu lembut . Seolah-olah dia menggoda perempuan itu dalam diam . Manakala tangan kiri memaut erat pinggang perempuan itu .

Lucas dan Haisya berpandangan sesama mereka . Lalu memasing angkat bahu . Telefon dikeluar dari poket seluar . Memasing melayan instagram . Membiarkan saja Eyrica yang diuruskan oleh Ryan Zafran .

" Did you hurt , honey ? " bisik Ryan Zafran menggoda . Telinga perempuan itu digigit lembut . Sengaja .

Eyrica menahan perasaan . Dia seolah-olah terangsang dengan sentuhan lembut Ryan Zafran . Bibir diketap kuat . Tidak mahu suara erangan dia terkeluar . Ryan Zafran simpan senyum .

Tangan kirinya perlahan-lahan naik ke atas . Menyentuh atas dada perempuan itu . Tangan kanan pula turun ke leher perempuan itu . Membuatkan nafas Eyrica semakin tidak teratur .

" It seem you really hurt , hmm .. " dia berbisik lagi . Tangan mengusap lembut belakang leher Eyrica .

" Ahh -- " tanpa sedar , Eyrica mengeluarkan suara erangannya . Jelas sekali dia terangsang dengan sentuhan lelaki itu .

Ryan Zafran senyum jahat . Kedua tangan dijatuhkan ke sisi . Dia sengaja bermain dengan nafsu perempuan itu . Yang pasti , perempuan itu akan tertewas dengannya .

" Enough , time up ! " kini nadanya terus berubah . Eyrica terpinga-pinga sendiri .

" Cukup sampai situ je . Tak berselera aku nak sentuh perempuan macam kau " sinis Ryan Zafran .

Tangan dia dalam diam , mencapai pisau lipat yang disimpan ke dalam poket . Pisau itu dibuka dalam diam . Mata masih memandang wajah tidak puas hati Eyrica .

" You ! Idiot ! " maki Eyrica lalu meludah tepat mengenai wajah Ryan Zafran .

Lelaki itu tertawa sambil menyapu kesan air liur pada wajahnya . Tertawa kecil . Eyrica makin bengang . Malu pada masa sama . Ya , dia memang tidak tahan dengan sentuhan dari seorang lelaki . Dia perempuan . Nafsu dia akan terusik walaupun sentuhan lembut daripada lelaki .

Mata Eyrica terbeliak luas . Dia memandang ke bawah lambat-lambat . Tergamam dia melihat perutnya yang sudah ditusuk dengan pisau lipat milik lelaki di hadapannya .

" Aku akan tamatkan penderitaan kau . Jadi diam je . Aku janji lepasni kau tak akan rasa sakit lagi " kata Ryan Zafran .

Makin dalam dia merodok perut perempuan itu . Eyrica mengigit bibirnya kuat . Perit menahan sakit . Perlahan-lahan pisau itu ditarik ke tepi lalu --

ZAP ! Perut itu terburai dalam satu tarikan saja . Nafas Eyrica kencang . Segala isi dan usus di dalam perutnya terkeluar . Darah meleleh ke atas lantai .

" Shh - ni baru sikit " .

Eyrica mengeleng kepala . Nafas dia sudah terputus-putus . Ngeri melihat keadaan dirinya . Usus-usus perutnya berjuntai keluar dari perut . Malah bajunya dibasahi dengan darah .

Ryan Zafran membuang pisau lipatnya ke lantai . Dia memandang pisau yang tertusuk di mata kiri perempuan itu .

" Haisya , you do a good job " kepalanya diteleng ke belakang .

" As well abang " Haisya senyum sinis . Melipat kaki dan diletakkan ke atas meja . Mahu menyaksikan penyeksaan terhadap Eyrica .

Eyrica mengeleng kepala . Dia faham apa yang ingin dilakukan lelaki kejam itu . Dia kesal kerana telah bermain dengan lelaki itu . Jika dia tahu nyawanya akan berakhir dalam keadaan sebegini .

" ARGHHHHH !!! " panjang jeritan Eyrica . Bibirnya diketap kuat dengan suara mengerang kesakitan . Sungguh , dia terseksa dengan semua ini .

Pisau itu ditekan makin dalam oleh Ryan Zafran . Memusing beberapa kali sebelum ditarik dengan satu kali tarikan . Darah terpecik pada wajahnya dan bajunya .

" ARGHH ! " airmata Eyrica mengalir . Bercampur dengan darah . Bebola matanya terpisah dari kornea matanya .

Ryan Zafran mencampak ke bawah lalu dipijak dengan kasutnya hingga hancur . Eyrica makin lemah . Matanyanya perlahan-lahan tertutup .

" Ni balasan sebab kau berani sentuh isteri dan anak aku , perempuan ! " bisiknya dengan suara di celah gigi .

Pistol digapai olehnya . Picu ditarik lalu tembakan dilepaskan tepat mengenai dada dan kepala Eyrica . Kini perempuan itu sudah tidak bernyawa .

Ryan Zafran tersenyum puas . Wajah yang dibasahi dengan darah dilap dengan kain putih yang telah tersedia di dalam bilik itu . Bajunya juga dibasahi dengan darah . Dia seolah-olah bermandikan darah jika dilihat ketika itu .

" Bakar mayat perempuan tu " katanya lalu meninggalkan bilik itu dengan senyuman puas .

Lucas memandang lama tubuh kaku Eyrica . Badan perempuan itu disimbah dengan minyak petrol . Lalu dia menyalakan lighter .

" Meet you in hell , bitch ! "

Api menyambar dengan marak , membakar keseluruhan tubuh tidak bernyawa Eyrica . Haisya yang menyaksikan semua itu , seolah-olah merasakan kesakitan yang dialami Eyrica . Ngeri !

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro