BAB 76

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

" Papa " matanya terbuka luas apabila terasa kucupan lembut hinggap di dahinya .

Zyan Zafrael tanpa menunggu lama , memaut erat leher papanya . Kedua kaki dilingkarkan pada pinggang bapanya . Lelaki itu hanya tersenyum nipis .

" Papa , Zaf rindu mama " katanya perlahan .

Ryan Zafran mengusap perlahan belakang badan anaknya . Sudah seminggu anaknya di hospital , sejak itulah anaknya berubah watak . Menjadi seorang yang manja .

" Miss you , hero " pipi anaknya digomol kuat .

Penuh gelak ketawa mereka berdua di dalam bilik itu . Ahli keluarga yang lain ada juga melawat mereka . Lagi-lagi berkaitan dengan cucu kesayangan mereka ini .

Eyreen pula diarahkan pulang olehnya sebaik saja dia mengambil alih tugasan adik iparnya itu . Dia merungkaikan pelukan . Zyan Zafrael memandang wajahnya dengan muka hairan .

" Zaf nak makan ? Papa ada bawakan pizza . Nak ? " dia cuba memancing selera anaknya .

Sejak dua tiga hari ini , selera anaknya mula hilang . Anaknya hanya menjamah biskut dan roti kosong sahaja . Air pula hanya air kosong . Selebihnya , anaknya banyak termenung dan menghabiskan masa dengan tidur .

Zyan Zafrael mengeleng perlahan .

" Kenapa ni , Zaf nak makan apa ? Tell me , papa belikan untuk Zaf " pujuknya lembut .

Kalau dengan anak dan isteri , automatik dia menjadi lembut . Jika diluar , dia berubah dingin dan serius .

" Zaf rindu mama . Zaf nak makan masakan mama " ujarnya sebak . Bibir sudah tercebik menahan tangis .

Riak wajah si bapa terus berubah . Terkesima dengan ayat yang baru dituturkan oleh anaknya . Hatinya turut dirundung pilu .

" Tak boleh sayang , buat masa ni mama tak boleh masakan untuk kita . So , hero papa kena makan kat luar je " .

Zyan Zafran tetap mengeleng . Dia menarik selimut lalu seluruh tubuhnya diselubung di dalam selimut itu . Ryan Zafran mengeluh . Puas dia memujuk , anaknya tetap sama . Mama dan mama .

" Papa tipu kan . Mama tak ada ! " suaranya berbaur marah .

Ryan Zafran tersentak . Tak ada ? Wajah dia terus berubah bengis . Tidak tahan dengan pe'el anaknya itu . Selimut yang menutup keseluruhan tubuh anaknya direntap kuat .

" I don't lie to you ! Mama ada ! Kenapa susah sangat nak dengar cakap papa hah ! " dia mengeluarkan nada geram .

" Tipu ! Mama tak ada ! Mama dah tinggalkan Zaf ! Mama dah pergi ! " dia mula mengamuk .

Habis semua bantal dan selimut ditolak hingga jatuh ke lantai . Tangan menarik-narik kuat cadar pada katil itu . Angin tantrum budak itu dah datang .

Ryan Zafran menjadi berang . Lalu tubuh anaknya diangkat lalu didukung . IV drip pada tangan anaknya dicabut kasar . Berdarah .

" Auch ! " Zyan Zafrael menahan sakit . Menitis juga matanya melihat darah yang mengalir di tangannya .

" PAPA JAHAT ! ZAF BENCI PAPA ! " dia meraung kuat . Dada papanya ditumbuk beberapa kali .

Pintu wad dibuka kasar dan ditutup hingga berdentum bunyinya . Mengamit perhatian beberapa jururawat yang bertugas di kaunter hadapan .

" Zip you mouth before I shoot you ! " dia memberi amaran tanpa sempat jururawat itu bersuara .

Mereka kelu . Tidak berani menghalang , kerana mereka kenal siapa sebenarnya lelaki itu .

" Tak nak ! Papa jahat ! Jahat ! Huawaa ... mama ! " makin kuat dia menangis . Baju tshirt yang dipakai oleh papanya ditarik-tarik olehnya dengan geram .

BAM ! Pintu wad yang menempatkan isterinya dibuka kasar . Tubuh anaknya diletak kasar di atas katil yang kosong itu . Zyan Zafran makin kuat menangis .

" SHUT UP ! " pekik Ryan Zafran . Geram melihat anaknya yang tidak berhenti-henti menangis itu .

" No ! Papa jahat ! I hate you ! " dia melawan kata . Semua benda yang berada di sekitarnya dibaling ke arah papanya .

" Hey , what going on here ? " sampuk satu suara .

Membuatkan Zyan Zafran terus berhenti menangis . Ryan Zafran pula menghembus nafas kasar . Kotak rokok dikeluarkan lalu satu batang rokok ditarik keluar . Dinyalakan hujung batang rokok itu dan disedut dalam-dalam . Melepaskan tekanan .

" Sayang , why you crying ? Did he hurt you , sweetheart ? " suara itu bergema lagi . Kali ini dalam nada tegas .

Zyan Zafran terpaku . Bulat matanya memandang figura wanita di hadapannya . Mulutnya ternganga kecil .

" Dengan anak bukan main sayang , sweetheart bagai . Kalau aku , bukan main kasar lagi " ulas Ryan Zafran dalam nada cemburu .

Asap rokok berkepul keluar dari mulut dan hidungnya . Menyilang kaki di atas meja kaca sambil bersandar di sofa .

" Awak jangan macam-macam ! Dengan anak pun nak cemburu jugak ke ! " kata wanita itu separa geram .

" Mama ~~ " panggilan mendayu dari Zyan Zafrael membuatkan dia mengukir senyuman .

" Come to mama ! " lalu tubuh Nur Nasuha dipeluk erat oleh anaknya .

" You alive ! I though you was died ! " bisik Zyan Zafrael sebak . Mukanya disondol ke perut mamanya .

" Of course not ! Zaf kuat sangat tidur , sampaikan mama datang jenguk Zaf pun tak sedar " kepala anaknya diusap lembut .

" Betul ke mama ? " dia mendongak memandang wajah mamanya . Meminta kepastian .

Nur Nasuha angguk . Kesian melihat wajah sememah anaknya . Airmata yang sudah kering disapunya lembut .

" But you come to my dream , say that you wanna go . Go far away . I think you gonna left me " bibir kecil itu masih berbicara .

" Kau mimpi budak ! Meracau-racau atas katil . Sampai doktor kena suntik kau " Ryan Zafran mencelah .

" Shh -- mama dah ada kan . Lupakan semua tu . Zaf sayang mama tak ? " Nur Nasuha melabuh punggung di sebelah suaminya .

Masih dalam pakaian hospital . Begitu juga anaknya . Ryan Zafran memaut erat bahu isterinya . Suka melihat suasana itu . Di mana , mereka sekeluarga lengkap .

" Sayang ! Sayang sangat-sangat " ujarnya teruja lalu memaut erat leher mamanya .

" Ni baru anak mama " pipi anaknya dicium bertalu-talu .

Terkekek Zyan Zafrael tertawa . Tangan kirinya diangkat menolah wajah Nur Nasuha . Dan pada saat itulah dia terperasan sesuatu pada tangan anaknya .

" ZAF ! Kenapa berdarah ni ? " dia menjerit kecil . Tangan kiri anaknya dibelek beberapa kali .

Ryan Zafran disebelah sudah tidak tentu arah . Kalau dia lari , tak ada guna juga . Kerana disebelahnya dinding dan terhalang oleh anak dan isterinya .

" Auch ! Sakit ! " Zyan Zafrael mengaduh apabila tangan kirinya ditekan sedikit oleh Nur Nasuha .

" Who did it to you , sweetheart . Tell me " ujarnya tegas .

" Papa " jawabnya jujur . Tanpa rasa bersalah .

Ryan Zafran tersengih . Air liur diteguk kelat apabila melihat renungan maut isterinya itu . Mampus !

" ABANG ! " dia menjerit geram .

" What ? Aku cuma buangkan menatang air putih tu je . Susah tau tak nak angkut anak kau datang sini kalau ada menatang wayar tu semua " dia membela dirinya .

" Kalau ya pun , tak payah sakitkan anak . Tengok dah berdarah . Jangan kasar sangat boleh tak . Zaf kecil lagilah bang ! " dia membebel .

Ryan Zafran buat muka . " Alah sayang , jangan marah . Abang tak sengajalah . Sorry ok ? " tepi telinga isterinya dikucup lembut .

Nur Nasuha diam . Wajahnya masih cemberut . Zyan Zafrael pula memandang mereka dengan riak wajah keliru .

" Kali ini saya maafkan abang . Selagi lagi kalau saya nampak abang apa-apa kan anak saya , tidur luar ! " ugutnya lalu tubuh anaknya didukung menuju ke katil .

" Alaa sayang jangan macam tu . Nanti abang nak peluk siapa " Ryan Zafran dah cuak .

" Lucas ada . Abang pergilah peluk dia ! "

" WHAT ! No way ! I'm not gay ! " dia membuat muka geli . Lucas ? Agak-agaknya lah .

Dia belum bengkok lagi .

" Ok sayang , abang janji abang tak usik anak sayang lagi . Itu kali pertama dan kali terakhir abang . Lepas ni abang akan berlembut " dia memujuk .

" Hmm " Nur Nasuha hanya mengumam . Melayan saja kerenah suaminya itu .

" Macam tu lah isteri abang ! "






Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro