Melt

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.

.

.

.

Tsukishima Kei x Kiyomizu Aozora

Happy Reading~

***

Asa me ga samete
Massaki ni omoiukabu kimi no koto
Omoikitte maegami wo kitta
"Doushitano?" tte kikaretakute

Matahari telah terbit di ufuk timur. Memberikan kehangatannya pada bumi. Sinarnya menyusup ke dalam kamar gelap dan dingin itu. Memberikan kehangatan juga pada kamar itu. Tampak seorang gadis dengan rambutt bewarna hitam yang sedikit berantakan tertidurdengan lelapnya.

Tetapi, matahari tidak membiarkan gadis itu tetap tertidur. Sinar matahari itu mengenai wajah gadis itu. Mencoba membangunkan gadis itu untuk menjalani kesehariannya.

Akibat sinar matahari yang mengenai wajahnya. Gadis itu terbangun dari mimpi indahnya.ia merenggangkan tubuhnya. Ia langsung melihat jam dinding yang ada di kamarnya.

Pukul 7.

Gadis itu hanya mengangguk dan mengucek matanya. Menganggap bangun jam segitu adalah hal yang biasa baginya. Sedetik kemudian ia langsung sadar. Matanya terbelalak kaget. Ia langsung tersadar penuh.

Pukul 9 ia memiliki janji dengan teman masa kecilnya, Tsukishima Kei di taman bermain. Gadis bernama Kiyomizu Aozora itu langsung tersipu merah membayangkan acara jalan-jalan di taman bermain nanti. Ia tidak bisa membayangkan jalan bersama dengan Kei nantinya. Apalagi membayangkan acara jalan bersama itu seperti kencan.

Aozora sudah lama menyukai Kei. Sejak mereka berumur 5 tahun mereka selalu bersama, itu lama-lama membuat perasaan suka muncul. Tetapi, Kei selalu menganggapnya hanyalah seorang adik perempuan yang harus dijaga meskipun begitu Aozora merasa sangat senang karena ia akan berdandan sangat cantik agar Kei melihatnya sebagai perempuan lainnya dan bukan sebagai adik.

Aozora turun dari tempat tidurnya, ia menatap ke cermin. Sosok dirinya muncul di kaca. Rambut hitam yang sedikit kusut dan berantakan akibat bangun tidur. Aozora merapikan sedikit rambutnya yang sekarang hanya sepunggung dan ia memberi sedikit poni. Kemarin ia memotong sedikit rambutnya. Ia melakukan ini agar Kei menyadari tentang perubahan rambutnya dan bertanya 'Ada apa' padanya.

Membayangkan hal seperti itu membuat pipi Aozora bersemu merah.

PINK no SKIRT ohana no kamikazari
Sashite dekakeruno
Kyou no watashi wa kawaii no yo!

Aozora kembali manatap dirinya di cermin. Penampilannya kali ini berbedadari sebelumnya, karena ia sudah mandi dan sudah berdandan. Ia memakai rok pendek bewarna merah muda dan jepit bunga pemberian Kei.

Ia menatap dirinya di cermin sambil senyum-senyum sendiri. Ia tampak sangat berbeda dari Aozora yang biasanya. Ia tampak cantik dengan berdandan. Sebenarnya ia tidak suka berdandan, tetapi karena hari ini ia akan ke taman bermain bersama Kei. Maka ia harus tampil berbeda. Setelah dirasa semua sudah siap, Aozora mengambil tas tangannya dan bersiap untuk berangkat. Ia tidak ingin membuat Kei menunggunya lama.

MELT toke teshimaisou
Suki da nante zettai niienai ... dakedo
MELT me mo awaserarenai
Koi ni koi nante shinai wa watashi
Datte kimi no koto ga ... suki na no

Aozora menoleh ke kanan-kiri, mencari eksitensi Kei. Matanya menagkap laki-laki berambut pirang dan memakai kacamata. Laki-laki itu berpakaian kaus putih oblong, jaket bewarna hitam dan celana panjang bewarna hitam. Dia memasanga earphone di telinganya.

'Ah ... Kei tampak sangat keren hari ini,' puji Aozora dalam hati.

Laki-laki itu adalah Tsukishima Kei. Menurut Aozora, Kei tampak sangat keren hari ini. Dengan penampilannya seperti itu membuat wajah Aozora memanas.

'Aku akan meleleh bila melihat Kei berpenampilan seperti itu.'

Aozora tidak bisa meredakan panas yang ada di wajahnya. Tetapi ia berusaha memasang wajah datar dengan begitu Kei tidak melihat Aozora yang tersipu melihat penampilannya. Dengan segenap kemampuan Aozora menghampiri Kei.

Kei melihat Aozora yang berjalan mendekat kearahnya. Dia melihat penampilan Aozora dari bawah ke atas. Dia memicingkan matanya.

"Apa kau menunggu lama Kei?" Tanya Aozora setelah ia sudah berdiri di hadapan Kei.

"Tidak, aku hanya menunggu lima menit disini ... apa kau memotong rambutmu?" Tanya Kei yang menyadari perubahan rambut Aozora.

"Iya, apakah sedikit aneh?"

"Tidak, kau pantas dengan potongan seperti itu," ucap Kei dengan sedikit tersenyum.

Pertahanan Aozora langsung runtuh seketika. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus. Perkataan Kei membuat jantungnya berdegup kencang. Aozora menundukkan wajahnya. Ia tidak kuat menatap mata Kei.

'Tidak ... Tidak aku tidak jatuh cinta pada Kei, aku hanya suka padanya. Yap benar hanya suka.'

Aozora bermonolog sendiri di dalam hatinya. Berkali-kali ia menyangkal bahwa ia sedang jatuh cinta. Menurutnya perasaannya itu hanya rasa suka kepada teman masa kecilnya. Tetapi, sampai saat ini Aozora tidak dapat menyampaikan perasaan sukanya pada Kei.

Tenki yohou ga uso wo tsuita
Doshaburi no ame ga furu
Kaban ni ireta mama no oritatami kasa ureshiku nai
Tameiki wo tsuita sonna toki

"Shou ga nai kara haitte yaru" nante
Tonari ni iru kimi ga warau
Koi ni ochiru oto ga shita

MELT iki ga tsumarisou
kimi ni fureteru migite ga furueru ... dakara
MELT takanaru mune hanbunko no kasa
te wo nobaseba todoku kyori doushiyou ...!
omoi yo todoke kimi ni

Setelah acara bersenang-senang di taman bermain. Mereka memutuskan untuk pulang. Tetapi tiba-tiba hujan turun membasahi kedua remaja itu. Kei memutuskan agar mereka berdua berteduh di halte sampai hujan reda.

Kei mengeluarkan saputangannya begitupun juga dengan Aozora. Mereka berdua mengusap wajah mereka yang basah dengan saputangan. Kei melepas kacamatanya dan berniat membersihkannya dengan saputangannya, karena kacamatanya basah oleh hujan.

Aozora yang melihat Kei melepas kacamatanya terpesona. Baru pertama kalinya ia melihat Kei melepas kacamata di hadapannya. Dan saat Kei melepas kacamatanya entah kenapa bagi Aozora tingkat kekerenan Kei meningkat. Ah ... lagi-lagi wajahnya memerah dan jantungnya berdegup kencang tak karuan. Aozora menundukkan wajahnya agar Kei tidak dapat melihat wajah memerahnya.

"Sepertinya hujan tidak akan reda dalam waktu dekat dan hari mulai malam," ucap Kei yang sudah memasang kembali kacamatanya sambil memandang langit yang mendung.

Aozora mengikuti arah pandangan Kei. Langit tampak gelap dengan awan-awan hitam. "Padahal ramalan cuaca hari ini mengatakan cuaca nya cerah," ucap Aozora murung.

"Tak selamanya yang dikatakan ramalan benar."

Aozora hanya mengangguk mengiyakan Kei. Lalu ia teringat bahwa ia berangkat membawa payung di tasnya. Ia berniat mengambil payung itu. Tetapi, saat ia ingin mengeluarkan payung itu, ia teringat bahwa ia hanya mempuanyai satu payung. Aozora menjadi merasa tidak enak pada Kei.

Kei yang melihat gerakan Aozora menyadari bahwa Aozora membawa payung dan itu hanya satu. "Mau bagaimana lagi. Aku akan satu payung bersamamu, boleh kan?" Tanya Kei sambil menunjukkan senyumannya.

Aozora langsung menoleh kearah Kei dengan cepat. Tidak percaya dengan ucapan Kei. Bunga-bunga imajinasi bermunculan di sekitar Aozora. Dengan guggup Aozora mengeluarkan paying dan membukanya.

Saat Aozora memegang gagang payungnya, Kei memegang tangan Aozora beserta gagang payung itu. Hati Aozora mencelos seketika. Satu payung yang mereka pakai bersama, berjalan berdampingan dan tangannya yang saat ini dipegang oleh Kei meskipun itu tidak sengaja membuat Aozora meleleh. Degup jantungnya tidak mau tenang. Aozora berpikir bahwa bila ia bisa menjangkau Kei, pasti ia dapat menyentuh laki-laki itu. Tetapi, Aozora tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

'Aku harap perasaanku tersampaikan padamu.'

Onegai jikan wo tomete nakisou nano
Demo ureshikute shinde shimau wa!

Di momen seromantis yang seperti ini. Di dalam hati, Aozora berharap waktu berhenti untuk mereka berdua. Agar ia dapat merasakan momen seperti ini lebih lama. Aozora hampir saja ingin menangis karena permintaannya yang tak mungkin terjadi. Tetapi, di waktu yang singkat ini, Aozora sudah sangat senang sampai rasanya ingin menangis.

Hujan reda. Awan-awan hitam berubah menjadi awan putih. Kei dan Aozora menatap langit. Kei menutup payung dan memberikannya ke Aozora. Lalu, mereka kembali melanjutkan perjalanan.

Selama perjalanan tanpa sadar Aozora mengingat momen saat mereka berdua masih kecil dan sering bermain bersama. Tidak ada satupun momen yang ia lupakan. Semuanya menjadi sebuah cerita yang indah di dalam memori otaknya.

MELT eki ni tsuite shimau
Mou aenai chikakute tooi yo ... dakara
MELT te wo tsunaide arukitai!
Mou baibai shinakucha ikenai no?
Ima sugu watashi wo dakishimete!
... Nantene

Mereka berdua telah sampai di stasiun.

"Ah ... ternyata sudah sampai stasiun," ucap Aozora dengan nada yang terdengar kecewa.

Kei mengkerutkan dahinya mendengar nada yang seperti tidak senang itu. "Kenapa?"

Aozora menoleh kearah Kei. Memasang senyumannya, "Tidak ada apa-apa."

Kei masih curiga dengan Aozora, tetapi dia tidak membahasnya lebih lanjut. Dia hanya mengangguk parcaya.

"Kalau begitu kita berpisah disini," ucap Kei sambil memasang earphone di telinganya.

"Ha'I." Aozora melambaikan tangannya kearah Kei sebagai perpisahan.

Aozora menghela nafas. Entah kenapa baginya Kei itu serasa jauh untuk digapai padahal Kei sudah sangat dekat dengannya. Aozora menundukkan kepalanya, merasa sedihh.

"Apakah perasaanku tidak akan tersampaikan?" ucap Hana dalam hati. "Seandainya saja ia mendekapku ... ah tapi itu tidak mungkin."

Aozora hanya mengedikkan bahunya.saat ia memutar tubuhnya dan berniat masuk ke dalam stasiun, sebuah sepeda motor dengan laju kencang menghampiri dirinya dan menabrak Aozora. Tetapi sebelum itu terjadi Kei sudah menarik tangan kanan Aozora dan mendekapnya dalam pelukan. Pengendara motor tidak tahu diri itu hanya melaju terus dan tidak menurunkan kecepatannya.

Aozora hanya terdiam, ia terlalu terkejut dengan kejadian yang cepat terjadi itu. Tetapi sedetik kemudian ia sadar bahwa Kei yang menyelamatkannya, bahkan Kei memeluknya. Yap memeluknya dalam pelukan.

"K-Kei me-memelukku?!" ucap Aozora tidak percaya dalam hati. Wajah Aozora seketika memanas, kepulan asap keluar dari kepalanya.

"Dasar baka! Kau tadi hampir tertabrak bila tidak menghindar tadi!" Marah Kei, dia sedikit mengendurkan pelukannya agar Aozora dapat melihatnya.

Tetapi, bagi Aozora yang menatap Kei dalam posisi seperti itu membuat wajahnya makin memanas. Kei yang melihat wajah memerah Aozora jadi ikut-ikutan blushing.

Kei memeluk Aozora dan menyembunyikan wajahnnya yang memerah di lekuk leher Aozora,. Aozora sedikit terkejut dengan perlakuan Kei yang tiba-tiba. Meskipun di dalam hati ia bersorak senang karena keinginannya terkabul. "K-kei apa yang k-kau lakukan?"

"Biarkan kita dalam posisi ini selama 5 menit," ucap Kei yangmasih dengan wajah memerahnya.

"B-Ba-baiklah," ucap Aozora gugup. Tetapi akhirnya ia menikmati pelukan Kei dan juga ikut melingkarkankan tangannya, memeluk Kei.

.

.

.

.

END


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro