Suki Kirai

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

.

.

.

.

Nishinoya Yuu x Sasaki Yura

Happy Reading~

***

Mou! Aitsuno kokuhaku tteyatsu
Ata ma no naka guruguru to mawaru
Suki kirai mannaka wa aruno
Semarareru ni taku

"Yura-chan! Aku sangat menyukaimu, Yura-chan!"

"Tidak!" ucap Yura berteriak histeris.

Semua murid-murid serta guru yang berada di kelas itu langsung mentap Yura dengan pandangan terkejut. Yura langsung memandang sekelilingnya. Semua mata mentapnya dengan pandangan bingung dan aneh tak terkecuali guru yang sedang mengajar di depan kelas. Yura meneguk ludah. Sepertinya ia melakukan hal yang salah kali ini.

"Kenapa kau berteriak histeris di waktu jam pelajaran, Sasaki-san," Tanya guru itu. Guru itu mentapYura tajam.

Yura membasahi bibirnya. Lidahnya terasa kelu. Dengan tergagap ia menjawab, "A-anu ... sensei tadi saya sedang b-bermimpi, sensei."

"Jadi selama pelajaran saya kau tertidur?" ucap guru itu sedikit meninggikan suaranya.

Yura menundukkan wajahnya. Dengan takut-takut, Yura menganggukan kepala membenarkan ucapan gurunya.

"Kalau begitu kamu keluar dari pelajaran saya sekarang!" hardik guru itu emosi. Wajah marahnya sangat menyeramkan. Bahkan murid lainnya sampai merinding melihat wajah menyeramkan gurunya itu.

Tanpa ingin membuat emosi gurunya itu semakin menjadi, Yura dengan terpaksa keluar kelas.

Yura tidak ingin menyalahkan gurunya karena telah mengeluarkannya dari kelas. Ini semua kesalahannya. Guru itu mengajar pelajaran sejarah yang merupakan pelajaran yang sangat ia benci. Dan hari ini gurunya itu menjelaskan tentang kronologi sejarah Jepang yang membuatnya dengan sukses tertidur di kelas.

Yura merutuki seseorang yang menyatakan cinta di mimpinya yang membuat ia berteriak histeris di kelas. Yura heran, kenapa dari sekian banyak mimpi, kenapa ia harus memimpikan orang itu. Yap orang itu. Orang yang sudah masuk ke dalam mimpinya dan menghantui pikirannya akhir-akhir ini.

Orang yang berhasil memasuki pikirannya itu bernama Nishinoya Yuu. Laki-laki bertubuh pendek tetapi menjadi libero hebat di tim voli Karasuno. Yura mengenal Yuu dari temannya Rain. Sejak saat itu Yuu selalu menggodanya dan selalu menyatakan perasaan cinta. Bahkan seperti tidak punya malu, Yuu mengucapkan perasaannya dihadapan banyak orang. Tentu saja, Yura malu setengah mati. Dan sekarang ia juga dibuat malu dengan hadirnya Yuu dalam mimpinya.

Pernyataan cinta dari Yuu yang laki-laki itu sampaikan membuat kepalanya pusing. Yura tidak tahu tentang perasaannya terhadap laki-laki itu. Diantara suka dan benci, ia memaksa dirinya sendiri untuk memilih satu di antaranya.

Mou henji wa kimatteru hazusa
"Wedding" sou~ bijon wa kanpeki!
Souda, sumu nowa sou tou atari ga iina
Kodomo wa san-nin kanaa

Datte matte nande? Datte juuyon sai desu
"Desuyo? Tsukiau toka.."
"Sukida..."
"Hanashi kiite baka! "
Noogaado daze suki ga ooi no

Koishi temitaiwa fuwafuwa
To hage no SUPIICHI ni SUMAIRU
MIRUKU to PANDA wa shirokuma
Desekai gahazumuno

Suki to kirai wakannai
Kirai demo suki?

"Yura-chan bagaimana jawabanmu?"

Yuu dengan tidak sabar mendengar jawaban Yura atas peryataan cintanya itu, dia langsung mendatangi Yura di rumahnya.

Yura hanya melihat Yuu jengah. Ini sudah sekian kalianya Yuu bertanya tentang itu, dan sudah berkali-kali juga laki-laki di depannya itu mendatangi rumahnya untuk menanyakan hal itu. Yura menggelengkan kepalanya. Rambut pirangnya yang pendeknya sebahu itu sedikit bergoyang mengikuti gerakan kepalanya. Yura memijit kepalanya, ia harus ekstra sabar menghadapi laki-laki di depannya.

Yura menatap Yuu yang berdiri di depannya dengan raut wajah penasaran dan mata yang berbinar-binar. Sebenarnya ia ingin menjawab pernyataan cinta Yuu, tapi ia tidak tahu tentang perasaannya. Ia tidak tahu antara suka atau benci terhadap laki-laki di depannya.

Yura menarik nafas. Bersiap untuk berbicara, "Ak-"

"Ah?! Aku sudah tahu jawabannya!" seru Yuu dengan nada senang.

Yura hanya menatap Yuu dengan pandangan tak percaya, bagaimana bisa laki-laki di depannya itu dapat emnegerti apa yang ingin ia ucapkan.

"Pernikahan!" seru Yuu semangat.

Yura hanya membelalakkan matanya.

"Yap, pernikahan. Masa depan yang sangat sempurna. Tinggal di rumah yang banyak pohonnya dan memiliki 3 anak. Yura dan aku pasti bahagia." Yuu memejamkan matanya dan membayangkan kalau imajinasinya itu nyata.

Pletak!

"Aduh!" rintih Yuu kesakitan sambil memegang kepalanya yang sakit.

Ternyata Yura memukul kepala Yuu atas imajinasi nistanya itu. Tetapi, semburat merah muncul di kedua pipinya. "Dasar baka! Kita ini masih berumur 17 tahun!" ucap Yura marah. Sedetik kemudian kedua pipi Yura bertambah merah. "Se-seharusnya itu kita menjalaninya dengan kencan bersama ...," ucap Yura dengan suara lirih.

Tetapi pendengaran Yuu sangat tajam sehingga dia bisa mendengar perkataan Yura. Seakan mendapat sinyal dari Yura, Yuu langsung merentangkan tangannya memeluk Yuu tanpa ingin mendengar lanjutan perkataan Yura.

"Aku mencintaimu Yura-chan!"

Yura langsung menendang Yuu yang membuat laki-laki itu terjungkal ke belakang.

"Dengerin dulu, Baka!" ucap Yura marah, tetapi ia tidak dapat menahan semburat merah di pipinya yang sekarang sudah semerah tomat akibat pelukan tiba-tiba Yuu.

"Ittai Yura-chan!" rengek Yuu kesakitan.

Yura menggelengkan kepalanya, 'Sungguh Yuu-kun terlalu terbuka dan mengucapkan kata cinta terlalu banyak.'

Padahal Yura ingin mencinta Yuu seperti cerita cinta manis yang selama ini ia baca. Tetapi, melihat sikap Yuu yang seperti itu Yura menjadi ragu.

Di satu sisi ia benci dengan sikap Yuu yang suka memeluknya tiba-tiba dan mengucapkan banyak kata-kata cinta. Tetapi di sisi lain hatinya menyukainya dan perlakuan Yuu sukses membuat pipinya bersemu merah.

"Hoi ! "
"Eeee?!"
REINBOO KUOOTSU kaeri michi hoshi gattetayatsu
Nagameru kimi wo boku wa mite ita
Suu ga kuro hantai dakedo
Sore wa kini shinaide

Teyuuka! Anmari suki janai TAIPU
Yueni handou deshouka
Sokka, kyuuni yasashi kunantesare takara
Gura tsuite douyou

Tatte gutte sotto nuite reisei ninatte
Mitemo machigai naku!
Inakuu?
Rikutsu nuki de suki
NOO PUROBUREMO boku wa shinji te

"Oh iya Yura-chan, aku ingin memberikanmu sesuatu." Yura hanya mentap Yuu penasaran.

Yuu mengambil sesuatu di saku celananya. Setelah mendapat benda yang ingin dia ambil di sakunya. Yuu mengeluarkan tangannya. Tangannya menggenggam sebuah kotak beludru bewarna hitam. Yura menjadi makin penasaran dengan isi kotak itu.

Yuu membuka kotak itu. Tampak Rainbow Quartz berbentuk hati bertengger cantik. "Aku membelikanmu Rainbow Quartz ini karena aku tahu kau menginginkannya. Aku selalu mengikutimu sepulang sekolah dan kau selalu melihat benda ini di took perhiasan. Meskipun, aku harus mengambil jalan memutar untuk membeli ini saat sepulang sekolah. Tetapi,kau tidak perlu khawatir tentang itu," jelas Yuu dengan senyuman percaya dirinya.

"Ah?! ... benarkah?" ucap Yura dengan nada monoton. Yura memasang wajah datarnya, tampak tidak terlalu senang dengan pemberian Yuu. "Aku benar-benar tidak menyukai tipe sepertimu. Apakah ini alasan mengapa aku bereaksi berlebihan?" Yura hanya menyedapkan kedua tangannya di dada dan memandang kearah lain. Ucapannya membuat hati Yuu tertusuh oleh panah imajiner.

"Ah ... sekarang aku mengerti. jadi aku tiba-tiba mendapatkan sisi manismu dan sekarang aku terguncang," ucap Yura dengan nada menyesal.

Yuu langsung gugup. Keringat membasahi pipinya. Tetapi dengan kepercayaan diri lebih, dia mengeluarkan suaranya, mencoba meyakinkan perempuan di depannya. Dia tidak akan menyerah begitu saja.

"Tapi bahkan jika aku menjadi lembut, menjadi pria yang bijak. Tanpa keraguan. Satupun? Aku benar-benar menyukaimu. Tidak masalah, hanya percayalah kepadaku."

Yura menatap mata Yuu, di kedua matanya hanya ada sinar percaya diri dan kejujuran. Dengan ragu-ragu Yura menerima Rainbow Quartz itu yang disambut senang olah Yuu.

Kimi ni hi wo tsuketa yura yura
Tohou ete HIGH ninaru PAIROMANIA
"Aishiteirunda ! " Yoku wakaranai kedo
Osoraku seikai

"YURA-CHAN!"

Suara teriakan Yuu menggelegar di setiap ujung sekolah Yura. Saat ini dia sedang berada di sekolah Yura sambil membawa gitar, pengeras suara dan back sound. Dai berniat ingin memberikan kejutan untuk perempuan yang dia cintai itu.

Teriakan Yuu membuat anak di sekolah yura mentapnya penasaran apalagi dengan perangkat alat music yang dia bawa. Murid-murid yang sedang berada di kelas ataupun berada di lapangan langsung menghentikan aktivitas mereka dan bergerombol melihat Yuu yang berdiri dengan percaya dirinya di tengah-tengah halaman sekoalah Yura.

Mendengar namanya dipanggil, Yura mencari asal suara itu. Suara yang memanggil namanya itu begitu familiar, ia juga bingung kenapa ada suara rebut-ribut di kelas sebelah. Murid-murid dan guru yang juga mendengar teriakan Yuu tadi juga menghentikan aktivitas mereka dan melihat apa yang terjadi.

"Hei! Lihatlah ke bawah! Di bawah ada laki-laki bertubuh kecil dengan rambut yang berdiri karena di beri gel sedang berdiri di tegah halaman dan membawa alat music. Sepertinya dia ingin menyanyi!" seru teman sekelas Yura yang sedang melihat ke bawah lewat jendela

Secara reflek Yura langsung berjalan kearah jendela dan melihat apa yang terjadi. Dan benar saja Yuu berdiri di tengah halaman sekolahnya. Sekolahnya!

'Apa yang ingin ia tunjukkan? Semoga bukan sesuatu yang buruk.'

Yuu menatap sekeliling sekolah itu yang halamannya sangat luas. Banyak gerombolan murid yang tengah memperhatikan dirinya. Tetapi, dia tidak mempedulikan itu. Matanya menelusuri murid-murid itu satu per satu, mencari keberadaan orang yang disayangi. Dia mendongak ke atas. Matanya bersibobok dengan mata Yura. Yuu langsung menyunggingkan senyum. Dia seakan mendapat semangat besar saat melihat Yura.

"Yura-chan! Aku berdiri disini karena aku ingin bernyanyi untukmu, lagu ini hanya ku persembahkan untukmu karena aku benar-benar mencintaimu Yura-chan!" teriak yuu diikuti sorakan para murid.

Wajah Yura memerah seperti kepiting rebus. Teman-teman sekelasnya juga ikut menyorakinya dan menggoda Yura.

Yuu mulai bersiap-siap menyanyi. Tangan kirinya memegang kuci gitar dan tangan kanannya memetik senar gitar.

"1, 2, 3!"

Yadana someraresou
Shitte shimata yasashisa
Tokini hentai demo...
Suki ni somerareteku

Koishite mitaiwa giragira to
PANDA ga nete cha tsumaranai
Aishite dashite mizu wo agete hajimete sodatsu no

Butsukaru futari to doujino suki
Karami au FUROMAAJU
Kirai sae uraomote
Bokura ima, koishiteru

Yura tersenyum melihat kesungguhan Yuu yang menyanyikan lagu untukknya. Yura menyadari bahwa ia meraskan manisnya cinta. Meskipun yura menyadari bahwa Yuu itu sangat mesum. Tapi entahlah ... ia sedang diwarnai cinta.

Yura ingin mencinta Yuu dengan kisah cinta yang indah. Muncul benih kasih sayang yang terus tumbuh bila di dekat Yuu.

Cinta itu adalah ketika dua orang bertemu dalam waktu yang sama.

Dan mereka saling mencintai.

Benci itu memiliki dua sisi.

Seseorang yang benci terhadap seseorang tanpa disadari rasa itu akan menumbuhlan cinta.

Yuu menyelesaikan nyanyiannya. Dia menatap Yura. Yuu menarik nafas. Dia lega karena telah melakukan kejutan untuk Yura.

"Gimana jawabanmu Yura-chan?"

Wajah Yura memerah saat ditatap intens seperti itu oleh Yuu. matanya melihat kearah lain. Dengan suara lirih Yura menjawab, "M-mau gimana lagi a-aku harus menerimamu, kan?"

Yuu mengkerutkan dahinya dan sedikit menelengkan kepalanya. Dia tidak dapat mendengar jawaban Yura.

"Maksud Yura-chan itu, bahwa Yura-chan sangat mencintaimu!" sahut teman sekelas Yura serempak. Yura hanya melototkan matanya. Teman sekelasnya hanya cekikikan geli. Mata Yuu membelalak terkejut. Dua detik kemudian dia langsung sadar.

"Yosha!" seru Yuu senang sambil menganggkat tangannya tinggi-tinggi.

Semua murid di sekolah Yura, menyoraki pasangan baru jadian itu.

Sukiyo kirai wakatteru sukiyo
Sukida igai arienai
Sukida suki to kirai owaranai
Lalalalala Suki Kirai

Sekarang Yura mengerti antara suka dan benci. Sekarang ia menyadari bahwa selama ini ia menyukai Yuu. Hanya saja selama ini, ia bingung dengan perasaannya. Tapi, sekarang tanpa keraguan lagi, Yura mencintai Yuu. Yuu juga sangat menyayangi Yura dan tidak ada perempuan lain yang ia cintai. Suka dan benci ini tiada akhirnya ....

.

.

.

.

END

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro