8. Tamu yang Datang Tiba-Tiba

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Dengan ini, seharusnya udah bisa diminum, mau coba nggak Ollie?" Baha menjulurkan batok kelapa berisi cairan berwarna oranye kecoklatan, dari aromanya sudah bisa ditebak bahwa ini ramuan herbal.

"Huek! Pasti pait banget, kalaupun aku sakit, aku nggak bakalan minum jahe plus kunyit itu!"

Benar sekali, ramuan yang Baha racik ini adalah campuran jahe dan kunyit, aroma khas herbal menyeruak ke seluruh ruangan.

Bahkan, jemarinya kini berwarna oranye akibat mengiris dan menumbuk bahan-bahan itu.

Kedua bahan ini dikenal memiliki khasiat sebagai obat demam yang manjur, sebab keduanya memiliki efek antiradang, dan antibakteri, yang baik untuk meredakan demam dan nyeri.

Dengan aroma kuat kunyit dicampur dengan sensasi hangat dari jahe. Terlihat campuran ini seperti mimpi buruk setiap anak kecil, namun didalamnya terkandung khasiat luar biasa.

"Kalo aja ada gula, pasti bakal lebih enak nih."

"Hooh, sayangnya belum bisa terwujud, batang tebu bahkan belum kita temukan."

Mereka berdua berpandangan, dan mengamati Aqua.

"Umm, kau yakin Aqua bisa minum ramuan itu?" Tatapan Ollie menandakan keraguan.

"Kalau belum dicoba, bagaimana kita tau?"

Baha mencoba positif meskipun dia skeptis Aqua akan meminumnya.

************

"YAMeTEe!!!!"

Setelah Aqua sadar, mereka langsung mengepungnya.

Baha mengunci seluruh anggota gerak Aqua,  dari tangan hingga kakinya tanpa terkecuali. Dia meronta-ronta sekuat tenaga, namun karena kondisinya sedang tidak fit, apalah daya. Dia sama sekali tidak bisa melepaskan diri.

Sementara Ollie dengan hati-hati meminumkan ramuan herbal itu dengan daun.

Aqua melawan dengan gelengan kepalanya, Ollie mencoba menahan dengan sekuat tenaga.

Hanya perlu menunggu waktu sampai Aqua kehabisan tenaganya, Ollie langsung mengambil kesempatan untuk memaksa masuk ramuan itu ke mulut Aqua sampai habis.

Raut wajah Aqua memburuk, menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan mengeluarkan seluruh ramuan yg ia telan.

"Hueekk!"

"Ollie, buruan beri minum air kelapa!"

Belum sempat Aqua memuntahkan ramuan itu, Ollie langsung menerjang habis Aqua pakai air kelapa.

"Gghhaakkk! Uhukk!"

Aqua batuk akibat tersedak, dia ingin marah namun tubuhnya lemas sekali. Alhasil dia hanya bisa berbaring lemah sambil meratapi nasib malangnya hari ini.

"Udah selesai?"

"Iya, dia kembali tidur."

Mereka berdua bernapas lega, setindaknya pertolongan pertama sudah dieksekusi, tinggal melakukan perawatan lanjitan dan istirahat, maka demam akan pulih secepatnya.

Semoga ...

**********

"Aqua! ... Aqua! ... Bangun!"

"Hmmgghh."

Dengan enggan, dia membuka matanya. Matanya masih berat karena istirahat penuh seharian, wajahnya memang sedikit pucat namun demam yang menyerangnya belakangan ini sudah membaik.

Kondisinya bisa dibilang sudah fit, namun dia masih membutuhkan energi dari makanan untuk mengembalikan energi dan staminanya seperti sedia kala.

"Aqua! Kenapa kau bisa berada di sini?" tanya seorang gadis dengan rambut hitam pendeknya, suaranya mirip seseorang yang begitu familiar.

"Olli- ... Suba ... SUBARU!!!!!"

Spontan, Aqua memekik keras ketika melihat seorang yang sangat dia kenali, sama-sama berasal dari generasi dua hololive.

Oozora Subaru!

"Suba-"

"Ssstttt! Diam sejenak, aku sedang dikejar oleh seekor, maksudku seorang goblin tadi. Setelah melihat gua ini, aku langsung bersembunyi, tidak kusangka di sini ada kau Aqua."

Aqua langsung memeluk Subaru, pelukan itu membuatnya terperangah dan kaget. Dia sebelumnya tengah berlari untuk menghindari goblin itu dan berhasil bersembunyi, jantungnya hampir berhenti saat itu juga karena pelukan tiba-tiba Aqua.

"Syukurlah, kau datang kemari! Syukurlah! Hueeeeee ...."

"A-Aqua! Jangan menangis! K-Kalau tidak ...."

Subaru merinding tatkala ada dua sosok bayangan di dinding gua terlihat ingin memasuki gua. Dia langsung memeluk Aqua dan mencoba memperkuat pertahanannya.

"Aqua, mereka datang ... goblin-goblin itu datang!"

Subaru sudah pasrah, ternyata goblin itu memanggil rekannya, kini meski posisi mereka imbang dua dua, namun kondisi Subaru yang kelelahan dan Aqua yang baru pulih.

Dia yakin tidak bisa mengalahkan dua goblin itu, dia kini benar-benar merasakan apa itu rasa putus asa ketika nyawanya berada di ujung tanduk.


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro