7. Demam Tinggi - Aqua & Ollie

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Tsukareta."

Aqua tengah istirahat bersandarkan tembok batu tepat di mulut gua, ini sudah hari kelima semenjak dia terdampar di dunia lain yang antah berantah.

Sebagai orang yang sering berada di dalam rumah, dan jarang bepergian. Tentunya dia harus beradaptasi dengan lingkungan kehidupannya yang sekarang.

Itu jelas sangat berbeda seratus delapan puluh derajat.

Meski dia sudah memaksakan diri, tetap saja stamina dan kekuatan yang dia punya sangat kecil jika dibandingkan dengan Baha.

Dia salut dengan Ollie, meskipun mereka memiliki profesi yang sama, tetapi Ollie mampu mengeluarkan stamina yang begitu besar.

Dia terus tertekan dalam situasi ini, dia ingin sekali membantu keduanya. Dia berpikir, kemungkinan perbedaan ini muncul disebabkan adanya perbedaan dalam postur tubuh dan faktor internal.

Memang benar jika dibandingkan secara fisik, tubuh Ollie dan Baha sedikit lebih besar dan tinggi dibandingkan dengan dirinya.

Namun, Aqua tidak sadar, justru beban pikiran yang saat ini menimpanya adalah sumber masalah yang sebenarnya.

Dia kepikiran segala hal yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan, atau bahkan tidak penting sama sekali.

Hal ini membuatnya mengalami stress akibat perubahan keadaan yang begitu drastis.

Sebagai umat manusia yang hidup di zaman penuh teknologi yang canggih, dan memudahkan seluruh lini kehidupan. Kembali ke kehidupan zaman batu adalah tantangan yang tidak ringan.

Itulah yang membuat Aqua mengagumi tekad dan semangat yang dimiliki Baha dan Ollie untuk bertahan hidup di tempat antah berantah ini.

"Eh!?"

Tanpa dia sadari, kesadarannya perlahan-lahan lenyap. Dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, dan jatuh pingsan.

63829182773637282

"Baha, bagaimana ini!? Aqua terkena demam tinggi!"

Mereka baru sadar ketika melihat Aqua yang sudah tergeletak tidak sadarkan diri seusai menyelesaikan pekerjaan mereka.

Setelah diperiksa, dengan pengetahuan seadanya, mereka mendiagnosis bahwa Aqua terkena demam.

Ollie menjadi panik, sebab dia mengetahui bahwa demam yang Aqua alami nyatanya cukup tinggi.

Baha meletakkan tangannya ke dahi Aqua, memeriksa suhu demamnya lebih lanjut.

"Tunggu disini, aku akan mencari sesuatu."

Tanpa berkata apapun, Baha pergi berlari meninggalkan mereka berdua dengan sangat cepat.

"Baha! Setindaknya katakan kemana kamu mau pergi! OYY!" Ollie berteriak frustasi.

Ollie membopong Aqua sendiri ke dalam gua, membaringkan dia di kasur yang terbuat dari daun pisang.

Dia teringat satu hal, untuk meringankan gejala demam, yang harus dia lakukan adalah mengompres Aqua dengan air.

Namun dia bingung, untuk mengompres air apa yang terbaik untuk digunakan, air hangat kah? Atau air dingin?

Setelah berpikir panjang, ujung-ujungnya Ollie memutuskan untuk mengompres Aqua dengan air bersuhu ruangan.

Permasalahannya muncul, tidak ada kain lebih yang dia miliki untuk mengompres Aqua.

Setelah pergulatan panjang dipikirannya, Ollie memutuskan untuk menanggalkan singlet dalamannya untuk digunakan sebagai kain kompres.

Dia menyesal tidak memakai bra saat streaming kala itu, yang menyebabkan dia tidak memakai dalaman atas sama sekali saat ini.

"Kuharap Baha nggak sadar."

Menunggu.

Ollie menunggu.

Masih menunggu.

"Baha kemana sih!!!!!"

Sejam kemudian, barulah Baha tiba dengan baju yang dipenuhi noda tanah. Dia membawa sesuatu di kedua tangannya.

"Baha, kamu kemana aja!? Nggak bilang sesuatu, main nyelonong aja! Aku khawatir tau!?"

Ollie memukul Baha dengan keras, meski keras tetapi Baha tidak merasakan keseriusan dari pukulannya itu.

"Maaf maaf, aku mencari ini untuk mengurangi gejala demam Aqua," katanya sembari memperlihatkan apa yang ada di tangannya.

"Apa itu? ... Ah!"

Ollie paham apa maksud Baha membawa barang itu.

"Bagus Baha!?" pekiknya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro