6. Rencana Revolusi Pertanian - Aqua & Ollie

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Bagaimana Baha, apa situasi disana sudah aman?"

"Aman, kita sudah bisa menempati gua ini!" Baha menampakkan senyum sembari mengacungkan jempolnya.

Mereka senang mengetahui kenyataan ini, dengan lokasi tempat tinggal baru. Mereka tidak perlu khawatir akan terkena hujan, dan kemungkinan tertimpa pondok dari kayu jika sewaktu-waktu ada angin kencang yang menerpa.

Ollie dan Aqua bersama membersihkan gua, gua itu memiliki pintu masuk atau mulut gua setinggi tiga meter dan lebar enam meter. Kedalaman gua ini sendiri tidak terlalu dalam, hanya berkisar lima belas sampai dua puluh meter.

Ada sedikit tanda-tanda kelelawar yang tinggal di langit-langit gua, dikarenakan kondisi gua yang lembap dan gelap membuat mereka nyaman tinggal disana.

Namun berkat asap dari pembakaran sarang lebah kemarin membuat mereka pergi meninggalkan gua, mungkin alasannya adalah suhu naik drastis akibat pembakaran, secara naluri mereka meninggalkan gua ini.

Kondisi gua saat ini kosong tidak dihuni oleh hewan, namun bekas kotoran kelelawar yang menumpuk selama bertahun-tahun masih disana sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Ini menjadi tantangan bagi Ollie dan Aqua untuk membersihkan semuanya.

"Sepertinya kita akan bekerja keras Aqua."

"Nee ...."

Di lain sisi, Baha sibuk menebang beberapa pohon untuk membuat penghalang gua agar tidak didatangi oleh kelelawar lagi.

Tidak adanya paku membuat Baha harus bekerja ekstra untuk mengaitkan batang-batang kayu agar tidak meninggalkan celah dengan sulur-sulur tanaman yang dia ambil dari kedalaman hutan.

Baha juga memindahkan semua perlengkapan dari kamp lamanya ke gua untuk memudahkan pekerjaan sehari-hari. Sayang jika dia meninggalkan barang-barang itu terbengkalai tanpa fungsi.

Siang hari yang benar-benar terik, membuat mereka harus istirahat lebih awal.

Baha bertugas mencari ikan kali ini, Ollie membuat perapian dan persiapan sebelum memasak, sementara Aqua bertugas mencari buah-buahan sebagai hidangan pencuci mulut.

Tidak butuh waktu lama bagi masing-masing dari mereka menyelesaikan tugas, hidangan ikan bakar pun sudah siap disajikan.

Aroma khas pembakaran benar-benar memanjakan indera penciuman mereka, meski hanya ikan air tawar berukuran tidak lebih dari telapak tangan orang dewasa, namun itu sudah cukup untuk mengisi energi mereka yang hilang untuk sementara waktu.

"Baha, apa rencanamu selanjutnya?"

Saat ini mereka sudah berada pada posisi yang tidak merugikan dan juga tidak menguntungkan, karena mereka memiliki tempat tinggal yang aman, adanya air bersih dan makanan yang tersedia di lingkungan sekitar. Tidak ada hal yang membuat mereka terancam untuk beberapa bulan ke depan dalam segi pemenuhan kebutuhan konsumsi dan tempat tinggal.

"Entahlah, kita juga belum menjelajahi hutan ini secara intensif, masih terlalu dini untuk menganggap lokasi ini aman meskipun untuk keperluan makan dan tidur setindaknya sudah beres."

Namun dalam segi pertahanan, untuk menghalau serangan dari luar, mereka benar-benar tidak memiliki taktik dan alat pencegahan.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan Baha?" Ollie ingin tahu lebih jelas apa yang ingin Baha lakukan ke depannya, agar dia dan Aqua bisa membantu lebih maksimal.

"Yah, aku ingin meningkatkan taraf hidup dan kenyamanan kita selama tinggal di sini. Sepertinya besok kita harus mulai mencari beberapa bibit dan benih untuk mulai mengembangkan pertanian kita sendiri."

Aqua dan Ollie mengangguk tanda mengerti, dengan mengembangkan pertanian, selain dapat membantu memiliki cadangan makanan mereka sendiri, hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan asupan gizi yang lebih bagi mereka untuk bisa bertahan hidup.

Bayangan mengenai revolusi pertanian sudah ada di otak mereka.

"Aku juga berencana untuk menangkap ayam-ayam hutan besok hari, aku sudah rindu makan telur."

Mereka semua secara tidak sadar meneteskan liur, membayangkan betapa lezatnya makanan jika kombinasinya cocok antara bumbu dan bahannya.

Mereka semua sadar, bahwa mereka harus segera merealisasikan produk pertanian dan peternakan secepat mungkin.

Sepertinya rencana untuk meningkatkan segi pertahanan harus ditunda, sebab kalau masalah perut yang kita bicarakan. Tidak ada waktu untuk menunda-nunda lagi.

Masalah perut memang tidak bisa diajak kompromi.

********

Mon Maap kalo jumlah kata per-chapter cerita ini sedikit, emang tujuan cerita ini dibuat untuk seru2an aja.

Bodo amat perkara minimal jumlah kata, yg penting bisa UP terus.

Meskipun kemaren sempet ngilang🗿

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro