5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

"Lama tak berjumpa, senpai."

"Ah, ternyata kamu Yamato."

Kakashi terbaring di kasur rumah sakit bukanlah sesuatu yang Yamato jarang lihat dulu sebagai Tenzou. Ketika ia masuk ke ruang dimana Kakashi dirawat, memori-memori lama terpanggil kembali di dalam kepala Yamato, ketika mereka berdua masih bekerja di ANBU.

Rumah sakit dan Kakashi merupakan dua hal yang familiar baginya.

"Sudah balik?" sapa Kakashi ketika Yamato membuka jendela kamar dimana Kakashi masih dirawat untuk masuk. Senpainya itu tampaknya tengah membaca buku bersampul jingga yang biasa ia bawa kemana-mana sejak dulu, tetapi Yamato bisa merasakan perhatian Kakashi padanya.

"Ya, semuanya seharusnya sedang beristirahat di rumah. Perintah Tsunade-sama," jawab Yamato.

Seraya mengangguk, Kakashi menutup buku Icha Icha yang tengah ia baca lalu menaruhnya kembali di atas meja di sebelah kasurnya.

"Aku dengar kalian bertemu Sasuke di tengah misi. Tidak berakhir baik ya," lanjut Kakashi. Matanya yang terbuka tampak sayu, seperti mengingat kembali memori lama. "Detail?"

Yamato mulai menceritakan misi yang baru saja ia jalani bersama Tim Kakashi sedetail yang ia bisa. Ia ragu-ragu bagaimana menceritakan tentang Sai pada awalnya.

("Sai itu ... dipilih Danzo."

"Dari The Foundation?"

"Begitulah."

"Hm."

"Misinya dari Danzo malah bertentangan dengan kita, tapi..."

"Semuanya aman kan?"

"...Begitulah.")

Laki-laki di hadapannya Yamato itu mengangguk atau bergumam beberapa kali di tengah cerita. Namun, ketika Yamato sampai di bagian pertarungan bersama Sasuke, Kakashi menghentikannya untuk sejenak.

"Ditusuk?" tanyanya memastikan. "Kamu ditusuk, Tenzou? Sudah dicek lukanya?"

Nada Kakashi terdengar santai, acuh tak acuh, tapi Yamato bisa mendengar nada khawatir dibaliknya. Ia tak menahan senyuman yang keluar di wajahnya.

"Sakura yang sembuhkan. Sekarang sudah aman."

"Maa, tetap saja. Habis ini coba minta cek dengan salah satu perawat di sini." Tidak biasanya Kakashi memaksa seperti ini. Tenzou tidak menahan rasa senang yang muncul di dalam hatinya.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Kakashi setelah ia selesai bercerita.

"Misinya, senpai?"

"Menjadi jonin biasa."

Yamato terkejut mendengar pertanyaan yang tak terduga itu. Jonin biasa ya...? Sebelumnya belum pernah terlintas di kepala Yamato kalau ia akan menjadi pengganti Kakashi suatu saat nanti. Selama ini, pekerjaan yang pernah melintas di kepala Yamato hanyalah menjadi agen ANBU saja. Setelah merasakan misi bersama Tim Kakashi...

"Sebenarnya kalau bisa, aku tidak mau lagi," jawab Yamato jujur. "Sakura itu shinobi cemerlang. Sai punya potensi. Naruto..."

Kakashi tertawa ringan melihat ekspresi lelah di wajah Yamato. Ia pasti tahu rasanya harus menyelesaikan misi bersama Naruto.

"Anak yang satu itu benar-benar ya?" ujar Kakashi seraya menggelengkan kepala. Meskipun begitu, ia tersenyum pada Yamato, seakan-akan tahu bukan hanya itu saja maksud ucapannya. Yamato tersenyum balik.

Naruto telah meninggalkan impresi yang luar biasa kepada semua shinobi yang bekerja sama dengannya, Yamato tidak terkecuali.

"Kalau begitu, aku akan bergantung padamu ya, Tenzou."

"Padaku, senpai?" tanya Yamato, kembali terkejut. Seingatnya, Kakashi akan kembali mengajar timnya setelah ia keluar dari rumah sakit. "Dan, tolong Yamato saja selama aku di baju ini, senpai."

"Maa, maa," Kakashi mengibaskan tangannya terhadap rasa cemas Yamato. Ia merasa senpainya akan tetap memanggil dia Tenzou ke depannya. "Aku berencana ingin melibatkanmu dalam latihan Naruto untuk sementara. Latihan yang aku rencanakan ke depannya akan berfokus pada chakranya dan aku butuh seseorang yang mampu menahan chakra jinchūriki."

Ah, benar juga. Di desa ini, hanya Yamato yang bisa mengendalikan Naruto dengan sel dari hokage pertama yang ada di dalam tubuhnya.

"Dan kita punya banyak topik yang harus dikejar, hm?" Kakashi melanjutkan. "Atau pekerjaanmu di ANBU masih rahasia negara?"

Lagi-lagi, Yamato dibuat tersenyum atas maksud tersirat Kakashi. Sejujurnya, ia juga ingin menghabiskan waktu lebih lama dengan senpainya itu.

"Aku rasa tidak apa kalau Kakashi-senpai yang tahu. Toh senpai mengenal semua agen di sana."

"Hm," Kakashi bergumam senang. "Aku juga belum pergi hanami akhir-akhir ini."

Yamato tertawa ketika topik favoritnya tiba-tiba diangkat. "Senpai," ujarnya di sela senyuman, "tahu kan musim semi sudah lewat?"

"Kamu bisa menumbuhkan kebun sakura di depan sana. Hanami deh."

Tertawa kembali, Yamato hanya bisa mengiyakan ajakan Kakashi dengan anggukan.

"Tahun depan ya, senpai."

Kakashi balas tersenyum. "Tahun depan, Tenzou."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro