09

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

I'm not a heroin in this story.

BILIK yang agak suram itu diterangi dengan lampu tidur. Hannah hanya berselubung dalam selimutnya. Fikirannya masih teringat akan peristiwa siang tadi.

Namun, dia tetap gembira apabila Rihanna melihat segala-galanya. Hannah tersenyum sinis.

"Kalau tidak suka, kenapa dia menangis? Kenapa dia lari? Bodoh punya perempuan! Tak payah nak buat apa pun dia dah sakit hati. Huh!"

Skrin telefon Hannah yang tadi gelap bertukar cerah apabila panggilan masuk dari Zafran. Hannah menjeling telefonnya malah dia menggesek ikon merah. Sekali lagi telefonnnya berdering minta dijawab dan sekali lagi juga Hannah menggesek ikon merah.

Perutnya yang berbunyi diusap perlahan. Encik Nadhim dan Puan Hanani tiada di rumah kerana Puan Hanani mengikut Encik Nadhim kerja di luar bandar. Kini, Hannah seorang sahaja di rumah dan tidak makan malam.

Patung beruang berwarna coklat diambil dan dipeluk kuat. Patung ini dihadiahi oleh Zafran suatu ketika dulu.

"Teddy, i wish your daddy will be here," luah Hannah perlahan.

Matanya kian terpejam.

Bunyi petikan gitar membuatkan Hannah terjaga.

"Jiran mana pula main gitar malam-malam buta ni?!" rungut Hannah sambil menutup telinganya.

Oh sayang
Aku disini
Lihatlah aku.. lihatlah...

Oh sayang
Kaulah juliet hatiku
Aku romeo
Kau juliet...

Usah kau merajuk
Usah kau marah
Usah kau malu

Ohh ohhh

Hann sayangku
Zaf disini
Hadir memujuk hati kecilmu
Sayang!
Dengarlah suara hatiku ini...

Lalalalala

Oh sayang
Aku disini
Lihatlah aku.. lihatlah...

Oh sayang
Kaulah juliet hatiku
Aku romeo
Kau juliet...

Hannah terus duduk dari pembaringannya. Kakinya kelam kabut ke balkoni biliknya. Matanya mencari suara itu bersama petikan gitar. Zafran...

Kelihatan Zafran di laman rumahnya sambil bermain gitar. Macam mana dia boleh masuk?

"Hann!" jerit Zafran.

Hannah menyembunyikan dirinya di sebalik langsir bilik.

"Hann! Aku tahu kau belum tidur!"

Hannah menggaru kepalanya yang tidak gatal. Ish! Hannah ingin mengabaikan Zafran lalu dia membuka langkah ke katilnya tetapi langkahnya terhenti saat...

Ooh, ooh
Ooh, ooh
You gotta go and get angry at all of my honesty
You know I try but I don't do too well with apologies
I hope I don't run out of time, could someone call a referee?
'Cause I just need one more shot at forgiveness

I know you know that I made those mistakes maybe once or twice
By once or twice I mean maybe a couple of hundred times
So let me, oh let me redeem, oh redeem, oh myself tonight
'Cause I just need one more shot at second chances

Yeah, is it too late now to say sorry?
'Cause I'm missing more than just your body
Oh, is it too late now to say sorry?
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?

Ooh, ooh
I'm sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?
Ooh, ooh

I'll take every single piece of the blame if you want me to
But you know that there is no innocent one in this game for two
I'll go, I'll go and then you go, you go out and spill the truth
Can we both say the words and forget this?

Yeah, is it too late now to say sorry?
'Cause I'm missing more than just your body
Oh, is it too late now to say sorry?
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?

I'm not just trying to get you back on me
'Cause I'm missing more than just your body
Is it too late now to say sorry?
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?

Ooh, ooh
I'm sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?
Ooh, ooh
I'm sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry, yeah
Ooh, ooh
Sorry
Yeah, I know that I let you down
Is it too late to say I'm sorry now?

Zafran berhenti menyanyi sambil mendongak ke balkoni bilik Hannah. Terlihat Hannah berdiri di situ melihatnya di bawah bersama gitar.

"Hann, i'm sorry. Please forgive me..." Zafran meminta maaf sambil meletakkan gitarnya di atas meja kecil. Hannah yang berada di balkoni hanya senyap tanpa membuka mulut.

"Hann?"

Hannah pandang Zafran.

"Say something, please."

"Belanja aku makan." Terus Hannah masuk ke dalam bilik dan bersiap.

Zafran yang berada di laman rumah sudah melompat girang dan menggeleng kepalanya perlahan saat Hannah memberi respon. Lapar rupanya...

***

SPAGHETTI Carbonara dihidang oleh pelayan restoran bersama kentang goreng. Hannah yang sedang menikmati hidangan nasi lemak bersama sambal udang dan kerang membiarkan spaghetti itu ketepi dahulu. Zafran pula tercengang melihat setiap hidangan yang dihantar oleh pelayan. Bukan biasa-biasa.

Usai habis makan nasi lemak, Hannah mengambil sepinggan spaghetti bersama kentang goreng dan makan dengan penuh rasa nikmat.

Klik!

Zafran menangkap gambar Hannah yang comot sambil makan spaghetti itu dengan senyuman nakal.

Hashtag budak comot! Zafran mendesis dalam hati lalu mengongsikan gambar tersebut ke aplikasi Instagram.

"Excuse me!" Hannah mengangkat tangan sambil memanggil pelayan untuk ke mejanya.

"Ya, Cik?" Pelayan wanita tadi segera melangkah ke arah Hannah.

"Jus epal dengan lasagna daging satu." Terus pelayan itu mencatat pesanan Hannah dan meminta diri.

"Kau berapa tahun tak makan, Hann?" soal Zafran setelah pelayan wanita itu pergi.

Hannah hanya diam sambil menikmati spaghetti carbonara yang menjadi salah satu makanan kegemarannya.

"Hann?"

"Apa?"

"Kau okey?" tanya Zafran dengan nada risau. Hatinya masih tidak senang selagi tidak dengar Hannah mengungkapkan kata-kata bahawa Hannah sudah memaafkan dirinya.

"Okey," balas Hannah bersama anggukan kecil.

"Hmmm." Zafran hanya merenung Hannah makan tanpa henti.

'Seriously, you are not okay, Hann. I know you so much,' bisik hati kecil Zafran. Bukan semalam dia kenal Hannah tapi sudah 20 tahun dia mengenali Hannah. Sejak Hannah kecil sehingga sekarang. Segala tentang Hannah juga dia tahu.

"You're not okay, Hann. Aku kenal kau bukan baru je tau tapi dah lama. Semua pasal kau dah simpan dalam poket aku," ujar Zafran.

Hannah berhenti makan lalu mengangkat wajah memandang Zafran yang masih setia merenung dirinya.

"Are you sure?"

Kening Zafran bertaut tanda tidak mengerti apa yang Hannah katakan.

"Kau pasti kau tahu segalanya tentang aku?" soal Hannah.

Zafran menjungkitkan keningnya lalu senyum nipis. Kemudian, kepalanya turun ke bawah beberapa kali.

Hannah hanya tersenyum lalu sambung makan lasagna.

Kau tak tahu isi hati aku, Zaf, gumam hati Hannah.

You know nothing about my heart, sambung Hannah lagi dalam diam.











To be continued...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro