[4] Aditya Graha - 6035_ty

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Judul: Aditya Graha

Penulis: GAP

Wattpad Id6035_ty

Genre: Fantasy

Jumlah part: 21

Status: On going

Last update: 25 Juli 2018

Blurb:

Sunny tak menyangka, hanya karena ia menyebut nama wayang Kala Rau, ia mampu membangkitkan raksasa--musuh bebuyutan para dewa. Kini, Sunny harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mengalahkan raksasa yang telah ia bangkitkan. Jika tidak, dunia akan dilanda kegelapan abadi dan kehancuran.

Bersama dengan Dhipa--kawan baru yang tak diharapkan--Sunny berpetualang di alam yang selama ini ia anggap sebagai mitos belaka. Berbagai dilema harus Sunny hadapi demi menghancurkan sang raksasa, termasuk mengorbankan cintanya pada seseorang yang selama ini ia rindukan.

***

HASIL REVIEW

Suatu ketika di negeri kahyangan, dewa-dewa berkumpul di sebuah balai pertemuan agung demi menunggu giliran untuk dapat meneguk Tirta Amerta, yakni air keabadian yang telah disediakan oleh Sang Hyang Wisnu demi kekekalan mereka.

Tak tahunya, sesosok raksasa jahat bernama Batara Kuwera alias Kala Rau telah menyusup ke tempat itu lalu menyamar menjadi salah satu dewa. Sang Hyang Wisnu terlambat menyadari hingga sosok Kala Rau berhasil meminum air keabadian tersebut.

Meski Sang Hyang Wisnu berhasil memenggalnya kepalanya, tetapi Tirta Amerta terlanjur melewati tenggorokan, hingga kepala Kala Rau bangkit dari kematiaannya, gentayangan selama berabad-abad kemudian demi menunggu masa yang tepat untuk menuntaskan dendamnya.

***

Apa yang kalian rasakan setelah membaca penggalan cerita di atas?

Bagi penikmat fantasy lokal, khususnya lagi tentang kisah-kisah yang diangkat dari pewayangan, tentu cerita ini lumayan menjanjikan untuk dapat dinikmati sambil nyeruput secangkir teh.

Menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk prolog serta POV 1 untuk bab-bab selanjutnya, kisah ini ditulis menggunakan gaya bahasa yang memukau, diksi atau pemilihan kata tiap paragrafnya nyaris sempurna. Kesalahan penulisan EBI pun 'nyaris' tak ditemukan. Dapat dipastikan, membaca bab prolog ini mau tak mau menyeretmu untuk membuka bab selanjutnya.

Meski begitu, untuk bab-bab selanjutnya kami menemukan fakta bahwa diksinya tak ditulis seindah pada bab prolog.

Seperti kebanyakan cerita fantasy kekinian yang tentu saja amat sangat banyak beredar akhir-akhir ini, tokoh utama adalah seorang anak sekolahan bau kencur yang tak tahu-menahu dengan masalah yang sedang dihadapinya, justru dipaksa mengemban suatu amanat nan mengerikan. Ini adalah salah satu trik yang bagus untuk mendapat perhatian pembaca.

Sunny Savitri Atmaja, telah dipilih oleh takdir untuk membunuh Sang Kala Rau, menyelamatkan dunia ini dari kehancurannya.

Namun sayang, kami mendapati jika alur/plot cerita ini tampak terburu-buru atau bahkan terkesan dipaksakan. Tanpa narasi yang memadai, orang tuanya menyerahkan bulat-bulat keselamatan dunia pada si anak tersebut. Seperti tercantum pada bab 3 :

"Maafkan mama, Nak. Kami sudah berusaha sebisa mungkin untuk mencegah semua ini. Tapi lagi-lagi tak ada yang bisa menolak takdir. Andai mama bisa menggantikanmu, Sayang." Mama menangis sambil memelukku begitu erat. "Ikutlah Dhipa. Dia akan mengantarmu ke tempat yang seharusnya. Kau akan tahu caranya mengalahkan raksasa itu di sana."

Lalu keselamatan Sunny dibebankan pada Dhipa. Seorang pemuda dari antah-berantah yang tampil sebagai pemandu sekaligus pengawal.

Sayangnya lagi, kedua karakter tersebut—yang sengaja dibenturkan di awal—tampak over acting karena terlalu sering dibenturkan. Tak sekalipun akur dalam dialog di antara keduanya, maupun melalui narasi dari sudut pandang tokoh utama, hingga memberi kesan sedikit membosankan.

Dalam hal karakterisasi, selain tokoh utama, kami nyaris tak menemukan pembeda yang menonjol antar para tokoh baik itu cara bicara maupun gerak-geriknya. Ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh penulis.

Namun secara keseluruhan, cerita ini cukup bagus, cocok untuk dibaca secara santai. Kami tidak ingin membahasnya lebih dalam karena takut spoiler. Kekurangan-kekurangan yang ada dapat diperbaiki saat revisi. Saran buat penulis, jangan pernah bosan untuk merevisi. Terakhir, angkat jempol bagi penulis yang telah bersusah payah dalam hal riset hingga terciptanya kisah ini. 


Salam Literasi!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro