MASA REMAJA 2

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Tok ... tok ...
Assalamualaikum ...
Assalamualaikum ...

Terdengar suara ketukan pintu dari depan rumah. Bibi menghampiriku, dia bilang ada yang mencariku. Aku beranjak dari tempat tidur berlalu ke depan rumah.

Ternyata yang datang si Dani. Pakaiannya sudah rapi sekali. Kaos putih polos dengan celana jeans warna dark blue, dipadu dengan jaket hodie hitam polos, rambut sedikit klimis. Menambah daya tariknya tersendiri.

"Wew, sob, udah ganteng aja mau kemana lu?"

"Hahahaa, sialan lu ngeledek aja. Gua mau ke rumah Ranti, kenalan yang tadi gua bilang,"

"Terus lu kemari mau meledek gua ni ceritanya?"

"Hahaha, baper lu tumben, gue mau ngajak lu, karena ada temannya si Dita, ayo buruan ganti baju."

Aku tersenyum mengiyakan permintaan Dani. Aku bingung mau pakai baju apa. Tidak pernah dalam hidupku seperti sekarang ini. Beginilah sifat pemalu yang membuatku selalu saja menghindar dari yang namanya perempuan. Malu ini sungguh kuat, tapi aku bersyukur dengan seperti ini bisa terhindar dari kata playboy.

Akhirnya aku putuskan memakai baju putih tidak bergambar, hanya sedikit kecil bertuliskan nothing di tengah. Lalu mempadukannya dengan levis hitam panjang, sepatu kets, tak lupa kubawa jaket abu abu dan topi untuk menutupi muka. Ya begini kalau pergi tidak suka pakai yang terlalu mencolok.

Akhirnya aku dan Dani pergi ke rumah Ranti dengan motor kami masing-masing.

Sesampainya di sana. Ternyata kedatangan kami sudah ditunggu. Ada dua orang, perempuan yang satu berjilbab coklat dan yang satunya lagi rambut sebahu di gerai begitu saja. Dani turun dari motornya, kuliat agak sedikit berbincang dengan mereka. Entah apa yang mereka bicarakan. Aku menunggu, duduk di atas motor sambil memainkan handpone. Tiba-tiba Dani datang menepuk pundak lalu memperkenalkan mereka berdua kepadaku.

"Sob, bengong aja, kenalin ini Dita dan ini Echa,"

"Eh iya."

Lalu aku bersalaman dengan mereka. Ternyata yang rambutnya tergerai namanya Dita dia kenalannya si Dani. Lalu yang berjilbab coklat namanya Echa. Ini perempuan yang di kenalkan Dani kepadaku. Aku agak sedikit canggung karena memang ini pertama kalinya. Dia senyum mencuri pandang denganku. Aku semakin tersipu malu.

Disela aku memandangi Kalau ganti sakit ganti Echa. Dani merusaknya dengan mengajak kami untuk pergi ke sebuah taman. Aku tertawa kecil di dalam hati. Apa ini namanya menyukai seorang perempuan pada pandangan pertama.

Dani membonceng Dita, sementara aku membonceng Echa. Aku mencuri pandang lewat kaca spion motor. Dia tampak tersenyum manis. Ingin sekali memulai obrolan namun, aku bingung untuk memulainya. Akhirnya aku pun luluh dengan wajah yang manis ini. Aku mulai mengintrogasinya membuka obrolan.

"Hmm, rumah kamu tadi di sekitar situ juga?"

"Ya, kenapa? Maaf kurang kedengeran aku,"

"Oh yasudah, nanti saja."

Aku sedikit gugup mendengar suaranya. Jantung ini mau copot kalau saja nampak nyata. Garing sekali aku memulai percakapan. Seandainya kubuka helm ini pasti terlihat muka ini langsung memerah.

Sampai di tempat tujuan kami duduk di pinggir Danau. Taman disamping Danau tidak jauh dari area pemda yang baru saja diresmikan oleh pemerintah setempat Pemandangan nan indah mendukung sekali untuk aku yang baru saja bertemu dengannya. Sambil tersipu ku beranikan diri untuk mempersilahkan duduk di sampingku.

Bersambung ...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro