第十二章 Bab 12

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Now playing: Thanks to Love Me 谢谢你爱我

"Jujur saja, aku tidak tahu apa yang kalian lakukan hingga website-nya menjadi error seperti ini. Karena ketika tim public relation mengecek preview website di PickUs, semuanya baik-baik saja." Sasaran pertama kemarahan Bos Yao adalah tim content creator yang mengutak-atik website sebelum peluncuran.

Chen Ai belum menerima kata-kata apa pun dari Bos Yao. Namun, ia masih gelisah. Ia tidak tahu kesalahan teknis itu terjadi di tangan siapa. Yang pasti, website yang dibuatkan Zhao Nan tidak bermasalah, karena tim Chen Ai sudah mengeceknya kemarin. Bicara soal tim, Chen Ai menjadi semakin gelisah. Ia adalah ketua di timnya, jadi jika ada suatu kesalahan, ia pasti orang yang harus bertanggung jawab penuh. Ia adalah orang public relation. Jika citra perusahaan hancur di mata masyarakat karenanya, entah bagaimana masa depannya nanti.

Chen Ai menghela napas sambil memilin ujung blazer-nya. Sambil menunggu tanggapan tim content creator, ia terus memikirkan siapa orang yang menyebabkan masalah ini.

"Maaf, tapi saya yakin tim kami tidak melakukan kesalahan, Bos Yao. Kami selalu mengunggah konten berdasarkan prosedur yang diberikan Tuan Zhao Nan," ujar Wang Xiawei, ketua tim content creator dengan yakin. "Jadi, kalau bukan kami, berarti mungkin kesalahan ada pada web developer atau tim public relation yang menyampaikan pesan."

Mendengar timnya disebut, Chen Ai segera mendongak dan menegakkan punggung. Di mana letak kesalahanku? pikirnya bingung.

Luo Wang segera berdiri dan angkat bicara. "Bos, Chen Ai orangnya sangat teliti. Ia tidak mungkin-"

Bos Yao mengangkat tangannya untuk menghentikan Luo Wang. Ia mengembuskan napas dan berkata, "Orang ahli seperti Zhao Nan tidak bisa disalahkan. Meskipun ia salah, tapi kau dan timmu sudah melakukan preview, kan Nona Chen? Bagaimana kau mempertanggungjawabkan ini?"

"A-aku .... Kami memang sudah mengeceknya. Saat itu benar-benar tidak ada kesalahan apa pun. Kami sudah mencoba menggunakan website-nya dan itu benar-benar sempurna. Sangat user friendly. Aku tidak tahu jika-"

Tiba-tiba ada suara pintu diketuk. Perhatian semua orang teralihkan ke pintu itu. Seharusnya, tidak ada orang yang boleh masuk selama rapat berlangsung.

Aku sudah memesan ruang rapat ini. Apa ada direktur divisi lain yang cari gara-gara denganku? pikir Bos Yao emosi. Pria itu pun bangkit berdiri sambil memasang wajah berang, kemudian berkata, "Sekretaris Huang, tolong bukakan pintunya."

"Baik, Bos." Wanita itu pun berjalan cepat untuk membukakan pintu.

Ketika orang di balik pintu itu terlihat, semua peserta rapat kala itu cukup terkejut.

"Ia datang di saat yang sangat tepat."

***

Zhao Nan sudah mendengar kabar bahwa banyak protesan dari khalayak umum mengenai website baru BeLook. Pria itu awalnya tidak percaya bahwa website buatannya tidak berjalan dengan baik. Namun, setelah ia mengunjungi website buatannya itu, ternyata memang ada yang tidak beres. Beberapa laman tidak bisa diakses dan hanya menunjukkan layar putih kosong. Seharusnya tidak ada kasus seperti itu karena ia sendiri sudah merevisi berkali-kali sampai website itu bisa dipakai dengan sempurna. Ketika Zhao Nan mulai meneliti website-nya, ternyata terjadi kesalahan teknis di luar perkiraannya.

Jadi, siang itu, Zhao Nan segera mengendarai mobil menuju BeLook. Ia merasa harus memberi penjelasan pada Bos Yao-bahwa kejadian ini di luar perkiraannya dan pria tua itu tidak perlu ribut karena ia akan segera mengatasinya saat itu juga-dan mencegah kemungkinan munculnya masalah beruntun lain.

Begitu sampai di BeLook, Zhao Nan segera menghampiri resepsionis dan menanyakan keberadaan Bos Yao. Namun, resepsionis itu sedikit mempersulitnya sehingga waktu Zhao Nan terbuang beberapa menit. Resepsionis itu terus-terusan menanyakan hal yang intinya sama: "Apakah Anda sudah membuat janji dengan Bos Yao?"

"Membuat janji adalah perkara lain. Sekarang website perusahaan kalian dalam masalah, dan aku adalah web developer-nya. Aku perlu menemui Bos Yao sekarang dan memperbaiki error itu," jawab Zhao Nan tak sabar.

Setelah bersahut-sahutan dengan resepsionis itu selama beberapa menit, akhirnya ia mengetahui lokasi Bos Yao saat ini. Pria itu sedang berada di lantai enam, di ruang rapat 603. Zhao Nan pun langsung menaiki eskalator menuju ruangan tersebut.

Bos Yao kedengarannya sedang marah-marah dengan seorang karyawan. Pria itu berbicara dengan nada tinggi. Zhao Nan memperhatikan kondisi sebentar dan menahan tangan untuk tidak langsung mengetuk pintu.

Beberapa saat kemudian, amarah Bos Yao beralih ke orang lain. Zhao Nan mendengar samar-samar bahwa pria itu menyebut 'Nona Chen'. Jangan-jangan maksudnya Chen Ai, pikir Zhao Nan waswas. Ia memutuskan untuk menunggu sebentar dan memastikan asumsinya. Beberapa detik setelahnya, Zhao Nan mendengar suara yang sangat dikenalnya sedang berbicara terbata-bata. Tidak salah lagi. Itu pasti Chen Ai.

Zhao Nan pun segera mengetuk pintu dengan agak keras untuk mengalihkan perhatian orang-orang sejenak. Setelah menunggu sejenak, seorang wanita yang kira-kira berusia empat tahun lebih tua darinya membukakan pintu.

"Permisi. Saya Zhao Nan, web developer website BeLook. Saya kira ada masalah yang terjadi, jadi saya ke sini dan berniat memperbaikinya," ujar Zhao Nan langsung. Namun, wanita yang membukakan pintu untuknya tadi masih terlihat bingung. Wanita itu menoleh dengan ragu ke arah Bos Yao. Zhao Nan berdecak pelan. "Bolehkah saya masuk untuk berbicara dengan Bos Yao?"

Setelah menerima entah isyarat apa dari Bos Yao, wanita itu pun menyingkir dari pintu dan mempersilakan Zhao Nan untuk masuk. Zhao Nan menyunggingkan senyum formal kepada wanita itu, lalu melangkah memasuki ruangan.

"Maaf, mengganggu rapatnya, Tuan Yao. Tapi bolehkah saya bertanya apa yang terjadi? Sepertinya menyangkut masalah website baru," ujar Zhao Nan berhati-hati. Ia menyempatkan diri untuk menoleh Chen Ai sebentar.

Chen Ai menghela napas sambil tersenyum tipis. Kemudian, wanita itu bertanya pelan, "Mengapa kau tiba-tiba datang ke sini?"

Zhao Nan memberi isyarat tangan yang berarti, "Jangan bertanya dulu."

Bos Yao berdeham. "Terima kasih, Anda datang di saat yang tepat." Pria itu menegakkan punggung, lalu menunjuk ke arah Chen Ai. "Kau yang mengurus masalah ini dari awal sampai akhir. Mengapa tidak kau saja yang menjelaskan perkaranya, Nona Chen?"

Chen Ai mengembuskan napas untuk merilekskan tubuh. Ia begitu tegang sedari tadi. Dengan hati-hati, ia berkata, "Kami mendapati bahwa ada banyak laman di website baru kami yang tidak bisa diakses oleh user. Semuanya hanya menunjukkan layar putih kosong dan tidak bisa di-refresh. Kami sedang mencari-"

"Baiklah aku sudah tahu. White screen error, kan?" tebak Zhao Nan cepat.

Chen Ai bukan orang yang ahli mengenai hal seperti itu. Ditambah kemampuan bahasa Inggrisnya yang tidak terlalu bagus membuat Chen Ai semakin gugup dan bingung. Akhirnya, karena nama error yang disebut Zhao Nan terdengar sesuai dengan masalah yang sedang terjadi di website, jadi Chen Ai pun mengangguk, dengan ragu.

Bos Yao mendengkus, lalu menunjuk laptopnya yang sedang menampilkan laman website. "Begitu, ya. Jadi, ini bagaimana memperbaikinya?" tanyanya tak sabar sambil menggerak-gerakkan mouse tak tentu arah. Pria itu mengembuskan napas kasar. "Nona Chen, bagaimana kau bisa membiarkan kesalahan ini muncul begitu website baru diluncurkan? Bagaimana bisa kau meluputkan suatu keterangan dan menyebabkan ini semua? Apa pertanggungjawabanmu?" Pria itu semakin berang ketika menatap Chen Ai.

Chen Ai menundukkan kepalanya semakin dalam. "Maaf, Bos ...."

Zhao Nan merasa hatinya ikut sakit ketika ia melihat Chen Ai tertekan seperti itu. Rasa empati dalam jiwa kemaskulinannya langsung muncul. Ia pun berkata dengan yakin, "Tuan Yao, ini murni kesalahanku. Aku yang ceroboh dan tidak memperhatikan limit traffic website sehingga menyebabkan error ini terjadi."

Chen Ai menengadah sedikit dan menatap Zhao Nan begitu mendengar hal itu. Ia merasa Zhao Nan memperlakukannya dengan sangat baik. Perlahan-lahan, lubang hitam kebencian yang tertanam di hatinya sedikit terobati. Lubang hitam itu sudah agak memudar, meskipun belum benar-benar hilang.

***

Rapat hari itu dibubarkan setelah Zhao Nan merevisi back-end website dan Bos Yao mengecek preview-nya sendiri. Setelah itu, Chen Ai mengantarkan Zhao Nan sampai ke depan lobi BeLook. Selama perjalanan, Chen Ai tidak bisa menahan dirinya untuk menanyakan banyak hal.

"Sebenarnya ini bukan masalah fatal yang tidak bisa diperbaiki. Namun, ini menjadi heboh karena kita berurusan dengan Bos Yao dan seluruh konsumen BeLook," ujar Zhao Nan santai.

"Bagaimana mungkin bukan masalah besar? Banyak sekali fitur yang tidak dapat dijangkau pengguna seperti ini," bantah Chen Ai.

"Ini adalah error umum. Kau tidak usah panik."

"Kalau begitu, mengapa kau membiarkan kesalahan umum sampai terjadi di sini?" Chen Ai masih tak mengerti.

Zhao Nan pun berhenti berjalan dan menghadap Chen Ai. Pria itu meletakkan kedua tangannya di bahu Chen Ai. "Hei, sebenarnya kali ini bukan aku yang bersalah, ya. Aku hanya tidak suka melihatmu ditekan oleh pria tua Yao itu. Kalau mau berkata jujur, ini salahmu karena kau tidak memberitahuku batas limit yang dibutuhkan website BeLook," jelas Zhao Nan. Pria itu mengangkat tangannya dari bahu Chen Ai, lalu menggoyang-goyangkan ujung dagu wanita itu.

Chen Ai melirik ke sekelilingnya dan dengan cepat menyingkirkan tangan Zhao Nan. "A-aku ... aku tidak paham. Coba jelaskan dengan kalimat yang lebih sederhana," ucapnya terbata-bata. Ia tidak bisa berpikir normal jika Zhao Nan memperlakukannya seperti ini. Aiya ... mengapa refleks Chen Ai di depan Zhao Nan buruk sekali, sih?

"Kau tidak memberitahuku ada berapa ribu produk BeLook yang akan ditampilkan di website ini, lalu berapa visitor website BeLook yang aktif setiap harinya. Hal seperti ini hanya diketahui oleh tim content creator dan tim pengembangan. Kau terlalu berfokus pada bentuk tampilan dan efektivitas fitur-fiturnya, tapi tidak menginformasikan hal ini padaku sejak awal, sehingga website itu akhirnya overload begini," jelas Zhao Nan sabar.

"Maaf." Chen Ai menundukkan kepala. Hatinya dipenuhi perasaan bersalah. Informasi yang diberikannya kurang lengkap, sehingga akhirnya Zhao Nan menanggung konsekuensi akibat kesalahannya di depan Bos Yao. Chen Ai memilin ujung blazer sambil tetap menunduk. "Jadi ... apa saja yang harus kaulakukan tadi?"

"Jangan meminta maaf. Ini bukan masalah besar, kok. Sebenarnya, ini salahku juga karena aku lupa menanyakan hal ini kepadamu," jawab Zhao Nan santai sembari lanjut berjalan. "Aku hanya perlu meningkatkan spesifikasi servernya. Kemudian, semuanya beres."

Footnote:
Back-end= bagian website yang terdiri dari server, aplikasi, dan database, meliputi sistem yang dirancang di balik berjalannya sebuah website.

Thank you for reading! Follow the newest info of Heal A Heart or my other stories in Instagram @jessieyicha.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro