Bukti Kejahatan Kagura?

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Jaken sedang mengotak-atik komputer di sebuah ruangan tertutup. Berbagai kode data muncul di layar secara acak. Dengan cekatan Jaken mulai meretas sistem keamanan misterius dengan fokus. Desahan panjang keluar dari mulutnya ketika bukti pesan teks dan sadapan panggilan ponsel berhasil didapatkan. Suasana ruangan yang remang dan sunyi membuat Jaken merasa bosan. Sebagai pengawal Seshomaru Jaken menghabiskan seperempat waktunya di depan komputer, sendirian, tanpa seorang rekanpun. Segala rahasia kotor tersimpan rapat-rapat di dalam komputernya.

"Nona Kagura sudah benar-benar gila," ucap Jaken dengan lelah. Sebagai pengawal Seshomaru sejak kecil, Jaken tentu tahu siapa saja yang pernah berhubungan dengan Seshomaru, termasuk Kagura Onigumo. Nona keluarga ternama tersebut telah menggilai Seshomaru sejak SMP. Jaken tidak menyangka gadis yang selalu bersikap manis di depan Seshomaru bisa bertingkah begitu gila, benar-benar memusingkan. Jaken masih mengingat dengan jelas bagaimana Kagura mencoba mendekati Seshomaru di SMP. Kagura akan menemui Seshomaru setelah pelajaran olahraga untuk menawarkan tisu dan air, mengajaknya berjalan bersama di kantin, mengajaknya berlatih bersama di klub basket, bahkan sengaja berpapasan dengan Seshomaru sepulang sekolah untuk menuju gerbang sekolah bersama.

"Seshomaru-sama melarangku untuk memberitahu Nona Inuyasha, apakah beliau ingin melindungi-"

"Siapa yang melarang memberitahu apa Jaken-sama?"  ucapan Jaken terpotong oleh suara seorang wanita. Jaken yang terkejut langsung menoleh ke asal suara. Inuyasha sedang berdiri bersama beberapa pengawal berjas hitam. Jaken tidak mengenal mereka, kemungkinan mereka adalah pengawal dari keluarga Inutaisho (marga Inuyasha sebelum menikah dengan Seshomaru). Jaken mencoba bersikap tenang dan tersenyum, "Inuyasha-sama, senang bertemu dengan Anda. Apakah ada yang dapat saya bantu?"

Inuyasha menatap Jaken dengan datar, wanita itu telah melakukan penyelidikan tentang dalang di balik serangan asam sulfat yang terjadi padanya dan Seshomaru. Anehnya, semua jejak dan bukti yang ingin dicarinya seolah hilang ditelan bumi. Inuyasha menyingkirkan Jaken dari kursi komputer dan mencoba mentransfer data yang terpampang di layar ke flash disk. 

Melihat niatan Inuyasha, Jaken segera mengunci komputer itu, "Apa yang ingin Anda lakukan Inuyasha-sama?" Jaken menatap Inuyasha dengan tidak ramah, jika informasi ini jatuh ke tangan Inuyasha maka tugasnya sebagai pengawal Seshomaru akan gagal.

"Beraninya kau menghalangiku, jangan membuatku sampai melakukan kekerasan pada orang kuhormati," ucap Inuyasha dengan suara tegas, Jaken sudah seperti seorang kakek bagi Inuyasha. Inuyasha tidak ingin melakukan hal yang tidak perlu apalagi sampai melukai Jaken.

"Mohon maaf Inuyasha-sama, lebih baik Anda serahkan urusan ini kepada saya. Saya tidak akan melaporkan perbuatan Anda hari ini kepada Seshomaru-sama, mohon menyingkirlah sebelum saya terpaksa bertindak tidak sopan kepada Anda,"

Inuyasha yang melihat reaksi Jaken menjadi naik darah. Inuyasha merasa bahwa Jaken sedang menghalanginya untuk mendapatkan bukti kejahatan Kagura. Wanita itu sudah melukai orang yang penting bagi Inuyasha, dan Inuyasha ingin menyiksanya dengan kedua tangannya. Inuyasha tidak peduli bahkan jika itu perintah suaminya yang melarang Jaken memberitahunya tentang kebenaran kasus ini. Yang ada di dalam pikiran Inuyasha saat ini hanyalah membalas dendam. Pertama untuk Seshomaru yang terluka secara tidak sengaja karena kejahatan Kagura, yang kedua untuk semua masalah yang telah ditimbulkan Kagura untuk Inuyasha sejak SMP.

"Jangan halangi aku Jaken-sama," Inuyasha memberi instruksi kepada pengawalnya untuk bergerak. Mereka berusaha mengambil alih komputer dengan meretasnya, namun tentu Jaken tidak membiarkan mereka begitu saja. Jaken dengan sigap bertarung dengan para pengawal Inuyasha meski dia sudah berumur. Jaken adalah pengawal terpilih yang direkrut oleh ayah Seshomaru dari kelompok Pembunuh Bayaran Sabit Darah yang berbasis di Tiongkok. Jangankan pengeroyokan murahan, situasi hidup dan mati serta pelatihan seperti neraka sudah menjadi bagian dari masa mudanya. Bahkan sekarangpun Jaken menajdi pelatih untuk pasukan pengawal rahasia Seshomaru. Kroco-kroco yang dibawa Inuyasha hanyalah makanan ringan baginya. "Sudah waktunya untuk meregangkan otot=otot rentaku ini," ucap Jaken dengan seringai. Inuyasha sungguh ceroboh dengan hanya membawa 3 pengawal bersamanya. Mereka sama sekali bukan tandingan Jaken. Dengan sekali serang pada titik-titik vital para pengawal, Jaken dengan mudah menumbangkan mereka.

Melihat ketiga pengawalnya tumbang, Inuyasha menjadi geram. Inuyasha melayangkan pukulan yang berhasil ditangkis oleh Jaken. Inuyasha kembali mengayunkan lengannya ke arah wajah Jaken, namun Jaken berhasil menggenggam kepalan tangan Inuyasha. Untuk ukuran perempuan, Inuyasha tergolong memiliki kekuatan fisik di atas rata-rata. Inuyasha merasa frustasi dan kesal karena tidak satupun pukulannya mengenai Jaken, rahangnya mengeras karena kesal.

"Jangan melakukan hal yang sia-sia Inuyasha-sama, saya tidak mengerti mengapa Anda sampai harus bertindak seperti ini," ucap Jaken yang terus menghalau dan menahan serangan Inuyasha. Tidak mungkin bagi Jaken untuk melukai Inuyasha, itu sama saja dengan mencari mati.

"Jangan menguji kesabaranku Jaken-sama! Berkerjasamalah!" Inuyasha mulai melayangkan tebasan ke titik vital Jaken berkali-kali. Tentu saja Jaken yang lebih berpengalaman dapat menghindarinya dengan mudah. Jaken tidak ingin melanjutkan pertarungan yang konyol ini, dia berusaha membuat Inuyasha pingsan dalam satu pukulan.

"Jika Anda bertindak seperti ini karena mencurigai Seshomaru-sama, bukankah Anda sebaiknya sedikit mempercayainya? Beliau mengorbankan dirinya sendiri demi Anda!" ucap Jaken sambil berusaha mencari celah dalam serangan Inuyasha. Ketika Jken sedikit lengah, Inuyasha berhasil melayangkan tendangan keras pada diafragma Jaken yang membuatnya terhuyung ke belakang. 

Inuyasha bersiul, tak berselang lama sebuah grup pengawal menerobos masuk ke ruangan tersebut, mereka mengambil kesempatan untuk melumpuhkan Jaken dengan obat bius. Inuyasha mendekati Jaken dengan ekspresi datar, "Apa kau pikir aku datang kemari tanpa persiapan, Jaken-sama? Tempat ini sejak awal sudah dikepung oleh para pengawalku, bahkan cctv di sekitar ruangan ini telah disabotase. Tidak meremehkan lawan adalah peraturan pertama dalam pertarungan. Yaa... Meskipun nampaknya Anda sudah mulai lupa karena termakan usia,". 

Inuyasha mendekati komputer dan mengotak-atiknya cukup lama untuk mendapatkan bukti-bukti kejahatan Kagura.  Inuyasha cukup kesulitan untuk memecahkan kode keamanan komputer, sepertinya Jaken memasang beberapa lapis perlindungan karena komputer itu menyimpan informasi-informasi penting. Inuyasha melakukan berbagai cara untuk meretas komputer itu. Dua jam telah berlalu, Inuyasha menarik lengan Jaken dan mencoba menaruh sidik jari Jaken untuk membuka lapisan pertahanan terakhir. Komputer itu mulai bekerja dengan normal. Inuyasha menelusuri berkas-berkas mulai dari tiga hari terakhir untuk menemukan file berisi bukti kejahatan Kagura. Inuyasha lumayan kesulitan untuk membuka file-file yang ada karena ada password pengaman pada file-file tersebut, Inuyasha harus meretas mereka satu-persatu, jadi dia memulainya dari file histori file terbaru demi efisiensi. Kerja keras Inuyasha selama berja-jam membuahkan hasil, dia menemukan file berisi foto-foto Kagura, Inuyasha mencoba untuk memutar salah satu rekaman suar apada file itu. Mata Inuyasha berkilat marah saat mendegarkan rekaman percakapan Kagura yang memerintahkan seseorang untuk menyakitinya. Rasanya ingin sekali Inuyasha menarik rambut Kagura dan menrobeknya menjadi ratusan bagian. Wanita itu selalu saja mengusik kebahagiaannya. Inuyasha dengan cepat mentransfer bukit-bukti tersebut ke dalam flash disk. 

'Aku akan membuat perhitungan denganmu Kagura'

Begitulah isi pikiran Inuyasha yang tengan diliputi amarah. 


**********

DUAAAARRR....!!! SURPRISE!!! Selamat menikmati karya ni :D

Mohon maaf masa hiatusnya lama karena kesibukan di real life :D

Ternyata sudah sekitar 1 tahun 3 bulan yah seri ini hiatus, mohon maaf banget, terima kasih banyak pada yang masih setia menunggu dan membaca karya saya lope sekebon) :D

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro