Hahah Mampus! :V

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Sepasang manik rubi tengah menatap dengan gusar pada layar ponsel yang menyala dalam ruangan redup. Pikiran yang kalut dengan rasa takut menghantuniya beberpa hari ini. Orang suruhan yang dibayarnya untuk mencelakai saingan cintanya tiba-tiba tidak dapat dihubungi. Pikirannya berputar cepat mencari solusi untuk keluar dari tuduhan. Sungguh, dia tidak menyangka bahwa rencananya gagal sampai salah mengenai target. Kagura masih mengingat kejadian saat beberapa hari lalu dirinya mengunjungi Seshomaru yang dirawat di rumah sakit.. 

"Seshomaru-sama, apakah Anda baik-baik saja?" Kagura menatap pria yang dikaguminya duduk sambil membaca buku. Pria itu tidak memakai kemeja karena luka di punggungnya. Kagura dengan sedih mencoba menyentuhnya.

"Apa yang kau lakukan?" Seshomaru dengan dingin menggenggam erat tangan Kagura, dari raut wajahnya Kagura yakin bahwa Seshomaru sedang kesal. Kagura mencoba mencoba menurunkan ketegangan di ruangan tersebut, "Maaf, saya hanya khawatir dengan luka Anda," ucapnya dengan raut wajah sedih. Sungguh, Kagura sama sekali tidak berniat mencelakai Seshomaru. Siapa yang menyangka bahwa Seshomaru akan maju dan melindungi Inuyasha dari siraman asam sulfat? Kagura meneteskan air mata dengan sedih.

"Kagura, aku tidak bodoh," ucap Seshomaru dengan wajah datar. Ekspresi dinginnya menyimpan berbagai emosi. Berani sekali selingkuhan seperti Kagura mencoba melukai Inuyasha, seseorang yang benar-benar Seshomaru cintai? Rasanya Sesomaru ingin sekali mencekik leher wanita kurang ajar itu.

"A-apa maksud Anda Seshomaru-sama?" Kagura gemetar, apakah Seshomaru mengetahui kebenaran kasus ini? Tidak mungkin! Kagura sudah menghilangkan bukti-bukti kejahatannya  dengan bersih. Dia harus menyakinkan Seshomaru!

Seshomaru rasanya ingin tertawa melihat tampang ketakutan dan panik Kagura. "Apa kau ketakutan setelah ketahuan melakukan tindak kriminal? Bukankah aku sudah bilang, jangan mneyentuh Inuyasha seujung rambutpun, sepertinya kau tidak mendengarku dengan baik?" ucap Seshomaru sambil mengusap bibir Kagura.

"S-saya tidak melakukan apapun... Tolong percayalah pada saya Seshomaru-sama..." Kagura memulai drama sok polosnya. Seshomaru selalu baik padanya, pasti kali inipun Seshomaru akan menutup mata pada tindakannya kan? Dia tidak perlu takut! Meski begitu, entah kenapa tubuh Kagura tetap gemetar.

"Tenanglah sayang, kenapa kau begitu takut?" Seshomaru tiba-tiba tersenyum, dia mengusap pipi Kagura dengan lembut. "Ini hanya kesalahan kecil, mana mungkin aku memarahimu? Jangan khawatir, Aku akan menyelesaikan kasus ini agar kau tidak perlu berurusan dengan polisi," Seshomaru mendekatkan wajahnya pada wajah Kagura, nafas hangatnya seakan dapat menyapu semua rasa khawatir Kagura.

"Seshomaru-sama..." rona kemerahan mewarnai wajah Kagura.

"Apa kau pikir aku akan mengatakan itu?" bisik Seshomaru di telinga Kagura. Wajahnya yang tersenyum ramah tiba-tiba berubah menajdi dingin dengan sorot mata tajam, tangannya mencengkeram leher Kagura. "Aku benar-benar sudah muak dengan tingkah kurang ajarmu Kagura," cengkeraman Seshomaru di leher Kagura mengerat, membuat wanita itu tidak bisa bernapas.

"M-maafkan saya- ugh!" Kagura benar-benar tidak bisa bernapas saat ini. Saat itulah Jaken menerobos masuk dan menghentikan Seshomaru, "Seshomaru-sama! Tenangkan diri Anda! Anda tidak bisa menuduh seseorang tanpa bukti yang jelas, saya akan mencaritahu kebenarannya terlebih dahulu!" ucapan Jaken nampak tidak berpengaruh pada Seshomaru yang sedang dikuasai oleh amarah. Cengkeraman tangan Seshomaru semakin menguat, Kagura yang kekurangan oksigen dan kesakitan hanya bisa menangis, warna wajahnya berubah menjadi biru. Kedua lengan Kagura mencoba melepaskan cenfkeraman Seshomaru dengan putus asa, meski sia-sia karena kekuatan fisik Seshomaru yang di atas rata-rata.

"Seshomaru-sama!" Jaken yang setia kepada Seshomaru pertama kalinya melawan tuannya, dia melepaskan cengkeraman Seshomaru dari leher Kagura. Situasi akan memburuk jika Seshomaru melukai orang di saat seperti ini. Jaken menghampiri Kagura yang terlihat malang, "Apa Anda baik-baik saja Nona Kagura?" Jaken memapah Kagura untuk segera mendapat pertolongan medis.

"Aku melepaskanmu kali ini Kagura, tapi jika kau terbukti merencanakan insiden asam sulfat itu, aku tidak segan-segan menghabisimu," ucap Seshomaru dingin sebelum Jaken membawa Kagura keluar ruangan.

Kagura masih merinding jika mengingat kejadian hari itu, rasa sakit di lehernya akibat cekikkan Seshomaru masih terasa dengen jelas sampai sekarang. Kagura bahkan harus menggunakan perban karena ada bekas cengkeraman yang membiru di lehernya.

"Apa yang harus kulakukan untuk menemukan dan membungkam pria itu... (orang suruhan yang menyiram asam sulfat) Seshomaru-sama sangat marah... Aku tidak bisa membiarkannya mendapatkan bukti yang dapat menjebloskanku ke penjara," ucap Kagura resah sambil mengigit kukunya.

Di saat Kagura sedang gelisah, terdengar suara ribut dari luar. Sepertinya pengawal-pengawal Kagura sedang bertengkar. Bisa-bisanya mereka membuat Kagura bertambah pusing di sat dia sudah benar-benar frustasi?! Kagura yang kesal segera beranjak dari sofanya dan emegang kenop pintu, "Sebenarnya apa yang-" ucapan Kagura terpotong ketika melihat pemandangan di depannya, para pengawalnya tergeletak pingsan di lantai. Tidak ada jejak apapun yang tertinggal, seakan para pengawal-pengawal berbadan kekar tersebut pingsan dengan sendirinya.

"Apa kau terkejut?" sebuah suara membuat Kagura tersentak. Lorong yang luas itu terasa mencekam dengan pecahan barang dan pera pengawal yang tergeletak tak sadarkan diri. Udara di dalam lorong itu terasa seolaholah memberat.

"Siapa kau?! Jangan bersembunyi seperti pengecut!" mata Kagura mengedar ke segala arah, mencari siapa b*jing*n yang melakukan hal tidak lucu di kediamannya. Kagura segera menuju ruangan di sampingnya, tapi dia tidak menemukan apapun di sana.

"KELUARLAH!!! HADAPI AKU JIKA KAU BERANI!!!!" teriak Kagura penuh amarah, wanita itu merasa dipermainkan. Otot rahangnya menegang karena amarah, kedua tangannya menggenggam erat sampai terasa sakit. Kagura mencoba keluar dari lorong itu, membuka pintu menuju aula utama kediamannya. Manik rubinya membulat dengan keterkejutan melihat sosok berambut putih panjang yang berdiri di balik pintu itu.

"INUYASHAAAA!!!" Kagura mengayunkan tangannya untuk menampar wajah wanita yang sangat dibencinya itu. Gara-gara wanita itu, dia harus dimarahi oleh Seshomaru! Sebelum serangan Kagura mendarat di pipi Inuyasha, Inuyasha telah menangkap pergelangan tagannya. Inuyasha menghela napas sambil menatap bosan pada Kagura. "Caramu masih sama saja ya Kagura senpai? Kekerasan yang murahan," Inuyasha mencengkeram pergalangan tangan Kagura dengan tenaga yang besar. Kagura yang tidak berlatih bela diri merasa tanagnnya akan patah oleh Inuyasha.

"Lepaskan aku dasar kau wanita jalang!" Kagura menarik tangannya sekuat tenaga dari gengaman Inuyasha. Bekas genggaman merah menghiasi pergelangan tangannya yang kecil. Rasa sakit berdenyut-denyut masih terasa dengan jelas.

"Apa yang kau inginkan Inuyasha?!" Kagura masih mempertahankan nada bicaranya. Berani sekali junior yang tidak pernah berani membalas penganiayaannya semasa sekolah berdiri dengan tatapan angkuh di hadapannya seperti ini?! Harga diri Kagura benar-benar terluka.

Tanpa Kagura sadari, sebuah tamparan melayang pada wajahnya, meninggalkan rasa menyengat dan berdenyut. Kagura mengarahkan pandanagnnya pada Inuyasha, wanita itu mentapnya dengan ekspresi yang menyebalkan. "Inuyasha!" 

PLAK!!

"Aku tahu namaku Inuyasha, berhentilah memanggilku," Inuyasha melayangkan satu tamparan lagi pada Kagura. Wajah Inuyasha terlihat datar dan bosan.

"Dasar ja-"

PLAKKK!!

"Perhatikan kata-katamu Kagura-senpai- Ah, aku tidak perlu memanggilmu dengsn sopan lagi bukan, Kagura?"

PLAK!!!

"Itu untuk kau yang dengan berani membuat Sesho-kun terluka,"

PLAK!!! 

"Itu untuk kau yang selalu membuliku di sekolah,"

PLAAAAK!!!

Kali ini tamparan Inuyasha membuat bibir Kagura robek dan berdarah, Kagura memandang dengan tatapan tak percaya pada Inuyasha, seorang gadis lemah yang sering ditindasnya di sekolah dulu menjadi seberani ini?!

"Itu untuk kau yang mengacaukan hubunganku dengan Sesho-kun dan Nraku-kun!" Inuyasha terus menerus menampar wajah Kagura dengan kekuatan penuh. Kagura yang merasakan sakit yang ekstrim tidak melawan sama sekali. Inuyasha tidak memberinya jeda untuk melindungi wajahnya. Amarah, hanya amarah yang terus dilampiaskannya pada Kagura.

Para pengawal Inuyasha yang sedari tadi hanya menonton mulai khawatir. Salah seorang dari mereka memberikan diri untuk maju, "Inuyasha-sama, sebaiknya Anda melanjutkan ini di tempat lain. Kami khawatir akan ada saksi mata yang melihat jika kita tidak segera pergi dari sini,". Inuyasha yang awalnya terbutakan oleh kemarahan mulai dapat kembali berpikir logis, "Kau benar, bawa wanita itu ke gudang yang kita siapkan," ucap Inuyasha sambil mengelap tangannya yang terciprat darah Kagura.

Kagura meronta saat para pengawal Inuyasha mencoba membawanya pergi, "Lepaskan aku! Tolong! Tolong-" kesadaran Kagura perlahan memudar setelah seorang pengawal Inuyasha memukul tengkuknya. Inuyasha dan para pengawalnya bergegas menuju mobil, membawa Kagura yang tak sadarkan diri menuju tempat tersembunyi.

'SaAtnya aku membuat perhitungan yang sesungguhnya denganmu Kagura'

Itulah yang ada dalam pikiran Inuyasha. Inuyasha memantik rokoknya dan menginstrusikan pengawalnya untuk menjalankan mobil. Asap rokok mengepul dari hidung mungilnya yang indah.

"Aku tidak percaya aku harus melakukan hal kotor seperti ini dengan tanganku sendiri," ucap Inuyasha dengen pandangan mata lelah.

*******

Halo guys :D 

Selamat membaca kelanjutannya?

Menutu kalian bahasa dan gaya kalimatnya udah enak belum sih?

Terima kasih bagi yang sudah membaca :D

Saya terus berusaha meningkatkan kualitas sedikit demi sedikit, mohon maaf sekali karena masih banyak kekurangannya, semoga kalian enjoy :D

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro