[16] monogram - lucid dream

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng



𖠁𐂃𖠁


jeongin terbangun dengan kondisi terikat di atas bangku kayu dan tape hitam yang membungkam mulutnya. bau anyir darah menguasai inderanya, mungkin akibat pukulan chan yang membuatnya tidak sadarkan diri.

menatap sekelilingnya, ruangan dimana laki-laki itu menyekapnya terlihat seperti sebuah gudang kumuh di bawah basement. sesekali cicitan tikus menyambutnya dari luar, seakan-akan sedang asyik menertawakan keadaannya saat ini.

siapapun . . . tolong aku, batin jeongin sambil mengerjapkan kedua matanya.

beberapa saat kemudian, sebuah cahaya terang dari pintu yang baru saja terbuka mengiluminasi kegelapan yang mencekam. penculiknya telah memasuki ruangan ini — entah untuk alasan apa yang ia takutkan.

"akhirnya kau bangun juga," senyum bringasnya tampak di antara gelapnya malam.

berbaik hati, chan melepas tape mulut jeongin sebelum menyalakan lampu dan duduk di pojok ruangan.

"chan-hyung," balasnya dengan napas tersengal-sengal. "a-apa yang kau lakukan . . ."

"aku? tentu saja menghancurkan kalian semua."

menatap laki-laki itu horror, ia menggelengkan kepalanya. "untuk apa?"

"membalaskan dendam keluargaku, mungkin?" chan mengangkat bahunya santai. "mereka hancur karena kalian. jadi, bukankah aku berhak untuk melakukan hal yang sama?"

mendengarnya, jeongin terdiam.

"sebenarnya," chan menyenderkan tubuhnya dan menyilangkan kedua tangan di depan dada. "aku tidak ingin menyakitimu. tidak seharusnya kau menjadi variabel dari permainanku. yang aku inginkan hanyalah seo changbin, kim woojin dan hwang hyunjin. tetapi, aku harus mengeliminasi siapapun yang berusaha mengusik rencanaku — kau dan felix lee, salah satunya."

"b-bagaimana dengan kim seungmin, jeon somi dan lai kuanlin? atau han jisung dan lee minho? apakah kau akan menghancurkan mereka juga?"

"tidak, kurasa mereka hanyalah pengecoh."

"aku benar-benar tidak habis pikir—"

"—kau tidak harus memikirkannya," ia mendecih kasar. "dunia ini tidak seindah yang kau pikirkan, yang jeongin. ayah mereka bertanggung jawab atas tuduhan palsu yang menyebabkan ayahku dilabelkan sebagai pembunuh seumur hidup. hal tersebut membuat kakakku merasa bersalah dan pada akhirnya memutuskan untuk bunuh diri, tepat di hadapanku.

"sedangkan mereka? masih melenggang bebas di kota ini. ayah seo changbin yang duduk di kursi kemudi dan menabrak pejalan kaki, ayah kim woojin yang membantu memalsukan tes sidik jari, serta ayahmu dan hwang hyunjin yang memilih bungkam dan mengetukkan palu saat ayahku diadili. mereka semua memiliki perannya masing-masing dalam menghancurkan keluargaku. sekarang, kau tahu alasanku melakukan semua ini, bukan?

"so chris bang decided to play his part and came back as bang chan, and i'll make sure that you — the trigger of this chaos — will play yours too. not every death has to be meaningful, correct?"













tok. tok.

"tuan seo," panggil salah satu pelayan dari luar pintu kamar changbin. "hwang hyunjin datang untuk mencari anda."

mencari keberadaan ponselnya, ia menaikkan alisnya keheranan. 02:45. untuk apa laki-laki itu menyambangi kediamannya dini hari?

"biarkan ia masuk," balas changbin acuh sambil menguap. saking lelahnya, ia sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan tempat tidurnya.

tak lama kemudian, seorang remaja bertubuh jangkung berjalan masuk ke dalam kamarnya, dengan balutan kemeja hitam yang ia kenakan saat mendatangi pemakaman sang adik.

jadi, ia belum pulang?

"kau belum pulang?" tanya changbin sebelum mengusap wajahnya kasar.

"hyung," hyunjin menatap seniornya sendu, lalu menjatuhkan dirinya di atas matras. "bantu aku menangkap pembunuh jeongin."

"bukankah kau membencinya?"

"hmm, memang."

mencuri pandangan nanar, changbin menghela napas pasrah sebelum memperlihatkan seluruh isi pesan unknown yang selama ini ia terima.

"ini," ia mengernyitkan dahinya. "apakah kau tetap akan mengikuti permainannya?"

mengetahui bagaimana selama ini hyunjin bersikap, changbin sama sekali tidak heran jika temannya memilih untuk tetap melanjutkan rencananya dan menghalalkan segala cara.

hyunjin yang sempurna,

hyunjin yang memiliki segalanya,

dan hyunjin yang akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

menatap changbin sinis, sebuah senyuman mematikan kini terukir di wajahnya. "let the game begins."


𖠁𐂃𖠁


/sips tea/
halo semuanya, sedikit kilas balik supaya
pada gak bingung 🐸☕️ also thanks for
the 3K reads!!!!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro