⇖ bang chan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng





𖠁𐂃𖠁


"aku pulang."

seorang remaja dengan mata berbentuk bulan sabit melepas sepatu usang yang ia kenakan, sebelum masuk ke dalam apartemen berukuran sedang yang terletak di pinggir kota.

ya, ia adalah bang chan, atau yang biasa disapa sebagai chan. laki-laki berusia sembilan belas tahun itu tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah yang dapat dibilang sangat sederhana, namun hangat dan bergema akan canda tawa.

sepulang sekolah, ia selalu menyempatkan diri untuk membuat musik — entah itu menulis lirik lagu atau mengaransemen melodi ciptaannya sendiri — yang nantinya akan ia unggah pada akun jejaring sosial miliknya.

bakatnya sudah tidak perlu diragukan lagi. pengikutnya mencapai jutaan, sebuah angka yang fantastis untuk seorang musisi bawah tanah yang bahkan masih duduk di bangku sekolah. meskipun begitu, tak sekalipun ia merasa puas akan pencapaiannya.

bang chan selalu berusaha mengeksplor setiap sudut yang tersisa, dengan suara yang khas dan kedua tangan yang selalu ingin berkarya.

"kau sudah sampai, chan-ah," sahut ibunya dari arah dapur. perempuan yang saat ini berprofesi sebagai ibu rumah tangga itu kemudian berjalan menuju meja makan sambil membawa panci panas yang masih tertutup. "panggil ayahmu, kita makan malam bersama."

chan mengangguk dan mengetuk pintu kamar sang ayah, mengisyaratkan laki-laki paruh baya itu untuk keluar.  saat ini, waktu menunjukkan tepat pukul delapan malam.

tidak membutuhkan waktu yang lama bagi seluruh anggota keluarga bang untuk duduk bersama, dengan sup kimchi hangat, beberapa potong telur gulung dan tiga mangkuk nasi di antara mereka.

"bagaimana harimu? semuanya baik-baik saja, kan?" tanya sang ayah sebelum menyesap kuah yang berwarna kemerahan itu.

"hmm," chan tersenyum. "tidak ada masalah."

secara teknis, ia tidak berbohong. semuanya memang baik-baik saja.

ia hanya kelelahan.

"setelah makan, bersihkan tubuhmu dan cepat tidur," lanjut ibunya, seakan-akan tahu apa yang akan ia lakukan. "jangan terlalu memaksakan diri — kau masih dapat melakukannya di esok hari."

"baik, bu." chan mengangguk paham, mengerti bahwa sang ibu hanya tidak ingin ia jatuh sakit.

meskipun begitu,

hatinya berkata lain.

karena seperti biasa, melodi yang berputar di otaknya akan tetap membuatnya terjaga.


𖠁𐂃𖠁


setiap member akan ada intronya sendiri ya, supaya lebih tau personal life mereka masing-masing karena konfliknya bakal cukup rumit hehehe.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro