♡31: Missing You♡

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Hari demi hari berjalan seperti biasa, begitu juga dengan Sky. Ia masih mengajar di sekolah itu.

Ada juga Bintang dan Fio yang semakin hari semakin dekat saja. Mereka terus menerus menjadi ketua dan wakil ketua kelas hingga kini sudah berada di kelas 12 SMA.

Waktu berjalan dengan cepat, bukan? Bahkan, Venus sudah menemukan tambatan hatinya.

Ini sudah yang ketiga kalinya gadis itu berpacaran, sebelumnya ia sendiri yang memutuskan hubungan karena merasa tidak nyaman dengan tingkah laku mantan pacarnya.

Venus selalu membicarakan apa yang dipikirkannya kepada Bintang, persahabatan mereka juga semakin kuat.

Venus cerita kalau mantannya yang pertama suka mencium kaus kakinya sendiri, padahal baunya naujubile luarbiasa mematikan busuknya. Akhirnya, baru juga dua jam berpacaran sudah diputusin olehnya.

Kalau mantan pacarnya yang kedua, dia punya kasus beda lagi. Memang dia terlihat rapi dan pintar. Tapi, saking pintarnya sehinga semua yang dibicarakannya masih terkait dengan pelajaran.

Bisa stress Venus kalau tiap mengobrol dengannya yang dibahas adalah pelajaran. Ia mencoba untuk memahami pacarnya ini, tapi ia tidak sanggup lagi.

Katanya kalau lagi tidak senang maka belajar adalah solusinya, ia memang satu tipe dengan Bintang yaitu maniak belajar. Untung saja Fio kuat menghadapi gadis itu.

Pacar Venus yang sekarang jauh lebih manusiawi. Dia terlihat ganteng dan hatinya juga baik. Dia membuat Venus menjadi versinya yang lebih baik. Berpacaran dan bertumbuh bersama itu jauh lebih baik, bukan?

Mereka tengah asyik ngerumpi di kelas ketika Sky mengetok pintu kelas dan masuk.

Dia sudah membawa buku cetak dan proyektor serta laptop. Seketika penghuni kelas menjadi hening. Memang setiap Sky masuk pasti suasana kelas menjadi mencekam. Dia tidak mentoleransi siswa yang tidur di kelas, tidak mendengarkan pelajarannya dan tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Jika itu terjadi, bisa dipastikan orang tersebut mendapatkan hukuman seperti lari di lapangan atau diminta membuat makalah.

Lebih sering Sky meminta siswa yang mendapat hukuman untuk membuat makalah atau diberi tugas latihan soal tambahan.

Jika dipikir soal tambahan lebih baik dibanding makalah maka salah besar. Soal tambahan yang diberi Sky jauh lebih maut dibanding membuat makalah.

Mereka akan diberi soal bisa sampai lima puluh soal, bisa dipastikan nasib jari siswa yang kena hukuman tersebut jadi terancam.

Menghukum mereka dengan memberi tugas memang menjadi hiburan tersendiri baginya.

Apalagi memandang wajah memelas mereka. Ia bukan tipe guru yang akan mengurangi tugas jika siswanya memasang wajah memelas.

Sebaliknya, ia akan menambah hukuman mereka sampai mereka merubah eskpresi menjadi siap sedia mengerjakan tugas.

Ada satu anak yang kerap kali menjadi langganan kena hukuman dari Sky. Namanya Sarayu, gadis manis dengan rambut panjang sebahu.

Dia bersikap dingin dengan orang lain, tapi tidak dengan Sky. Sikapnya jauh lebih genit dan centil. Bukannya membuat orang lain jadi kesal, malah banyak kaum adam yang terpesona dengannya. Malah mereka setia menunggu Sarayu keluar dari kelas dan menemaninya ke kantin lalu mengantar kembali ke kelas.

Lalu bagaimana dengan Sky? Ia bahkan tidak perduli dengan gadis itu. Pada dasarnya, gadis yang mendekati Sky pasti mempunyai mental baja. Ia terus saja mendekati Sky kapanpun dan dimanapun.

Padahal ia sudah masuk menjadi bahan gosipan lambe turah di seluruh penjuru sekolahnya. Namun, semuanya diabaikannya.

Baginya merebut hati Sky adalah hal yang pertama dan terutama. Bagi orang yang memahami patah hatinya Sky mungkin berpikir ini adalah kesempatan bagus baginya untuk move on. Tapi, tidak digubrisnya.

Sarayu tersenyum manis ketika Sky keluar dari ruang guru. Ia mendekatinya dan menyapanya dengan riang.

“Hai Pak! Aku bawakan bapak makanan loh. Bapak pasti belum makan, kan?” ujarnya riang.

Sky berhenti melangkah dan menatapnya dengan bingung. Akhirnya diterima saja makanan itu, lumayan ia bisa menghemat pengeluarannya.

“Makasih ya.”

“Sama-sama Pak. Besok aku buatkan lagi kok Pak. Latihan jadi calon isteri yang baik, hehe.”

Sky hanya tersenyum tipis dan berlalu dari hadapannya. Sarayu tidak berpikir jika ucapannya tadi didengar oleh siswa-siswi lainnya, terutama Venus dan Bintang yang tidak sengaja lewat di dekatnya.

“Idih, pede mampus kalau Pak Sky mau sama lo,” ujar Venus sambil menunjuk Sarayu.

“Eh, kalau iri bilang aja! Kamu naksir sama Pak Sky juga kan?” tanya Sarayu kesal.

Venus bergaya ingin muntah lalu menepuk dadanya pelan.

“Tolong sabarkan gue dari tingkah laku cewek ular kayak dia,” ujar Venus pelan sambil melirik ke arah Bintang.

“Heh! Bisa-bisanya bilang gitu. Dikira aku apaan coba?!”

“Lo setan. Udahlah, cabut aja Bintang. Bisa tua duluan gue karena emosi liatin dia.”

Mereka akhirnya pergi. Sarayu manyun dan mengembalikan tekadnya. Selama belum ada yang sah menjadi pasangan Sky maka dia masih punya peluang.

Dia terus saja merecoki Sky, hingga akhirnya Sky berbalik dan mendengarkan apa yang ingin diucapkan gadis itu. Lalu menarik napas panjang sebelum mulai menyampaikan pendapatnya.

“Saya tidak akan pernah menyukaimu, Sarayu. Saya paham kamu sangat bertekad dan pantang menyerah,"ujarnya.

"Tapi, saya mohon untuk menyerah ya. Terima kasih sudah perhatian dengan saya. Selalu ingat hubungan antara guru dan murid itu tidak akan pernah terjadi.”

Seusai itu, ia berjalan meninggalkan Sarayu yang sudah berkaca-kaca. Hatinya hancur mendengar penuturan Sky. Tapi, apa peduli Sky? Sampai hari ini gadis itu masih ada di hatinya.

 Sejak hari itu, ia sudah banyak berubah. Dia berubah menjadi lebih pendiam dan lebih sadis dalam memberikan tugas.

Tidak ada lagi asisten yang membantunya, dulu dia suka meminta Bulan untuk membantunya. Memang sengaja dia meminta seperti itu supaya bisa berbicara lebih lama dengan gadis itu, sekalian membuatnya ingat tentang dirinya dan adiknya.

Mengingat gadis itu masih menorehkan luka di hatinya. Hari ini dia akan pergi mengunjungi seseorang yang berarti baginya.

Ia akan mengajak Saka untuk menemaninya. Dia pasti sudah bahagia di sana. Tanpa hadirnya cukup memberikan perbedaan yang signifikan di hidupnya dan hidup orang lain.

Ia jadi murung lagi setiap mengingat wajah cantiknya, rasanya ia ingin kembali ke masa itu dan berusaha melakukan sesuatu supaya gadisnya tidak bertingkah bodoh dan melindungi pacar sialannya itu.

Badannya masih gemetar setiap kali mengingat darah yang terus mengalir dari punggung gadis itu. Pikirannya sangat kalut dan ia tidak bisa berhenti menangis.

Perjalanan menuju rumah sakit seperti perjalanan yang panjang dan ia bermusuhan dengan waktu. Jika terlambat maka nyawa gadis itu sebagai taruhannya.

Air matanya sudah mengalir membayangkan wajah damai gadis itu. Ia terus bepikir, apakah ini yang dia mau?

Gadis itu sudah terlalu banyak menderita sepanjang hidupnya. Apakah dengan cara seperti ini adalah jalan terbaik supaya dia tidak lagi menderita?

Berulang kali Sky memikirkan itu, tapi ia menyadari satu hal. Ia tidak akan pernah sanggup kehilangan gadis itu.

Dia menyeka air matanya dan pergi menuju mobilnya. Di sekolah ini banyak kenangan bersamanya, sekarang waktunya menjemput Saka dan pergi mengunjungi seseorang yang sudah damai di peristirahatan terakhirnya.

The End



Note:

Yeayyy!
GIMANAAAA BAB INI?
Tenanggg, masih ada epilog!

Selamat Hari Raya Idul Fitri yaaa teman-teman!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro