Chapter 3

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Normal Pov!

Sasuke pun membuka matanya. Kino langsung menyambutnya dengan senyuman manis. Sasuke yang tadinya berbaring,merubah posisinya menjadi duduk. Ia memandang Kino yang sedari tadi tersenyum.

"Kau siapa?",-Sasuke

"Aku Kino Kazuno,panggil saja aku Kino. Aku menemukan mu tadi di jalan. Siapa nama mu?",-Kino

"Aku... Tak mengingat namaku..",-Sasuke

" Baiklah, apa kau ingat siapa keluarga mu?",-Kino

"Tidak,aku tak mengingat apapun...",-Sasuke

" Baiklah,aku akan merawatmu. Sekarang nama mu adalah Rei Satsuke,mengerti?",-Kino

Sasuke atau yg sekarang bernama Rei,menganggukkan kepalanya.
Kino tersenyum gembira,begitu juga Rei.

3 tahun kemudian...

Rei Pov!

Namaku Rei Satsuke. Sekarang umurku 13 tahun. Aku di besarkan oleh kakak (baca:majikan) ku yang bernama Kino Kazuno. Selama ini aku selalu di ajarkan membunuh orang,menyiksa orang. Kata dia membunuh orang itu menyenangkan. Ya,omongannya benar. Sekarang aku menjadi sepertinya. Keluarganya juga sama dengan nya. Mereka memperilakukan ku dengan baik,tapi tidak dengan kakak nya Kino. Namanya Akemi,ia selalu bersikap dingin pada ku,bahkan ke semua orang. Kino bilang,ia memang seperti itu. Jadi,aku memaklumi nya.

Aku suka menyiksa diriku. Kenapa?
Aku tak tau kenapa aku suka menyiksa tubuhku sendiri.
Aku menjahit mulutku dengan benang,bukan mulut saja bahkan leher. Ku tancapkan tiga buah jarum di kepalaku yang di perban. Ya,inilah penampilan ku. Kino menyukai penampilan ku.


Aku telah menjadi seorang psikopat.
Aku memang tidak boleh keluar rumah,tapi kino lah yang memberikan aku 'mainan' setiap ia pulang kerja. Aku tak tau ia kerja apa.

Yang jelas aku bahagia sekarang. Aku bisa membunuh orang sesuka hati. Kamarku saja sudah penuh dengan darah. Hahaha...  Aku mencintai aroma darah ini. Oh... Bau besinya membuatku ingin meminumnya.
Sayangnya aku ini bukan vampire.

Tok! Tok! Tok!

"Rei? Apa kau di dalam?",-Kino

"Ya,masuk lah...",-Rei

Ku lihat pintu kamarku terbuka. Dan ku dapati Kino masuk membawa seorang perempuan.

"Rei,ini ku bawakan kau mainan.",-Kino

"Hoooo... Terimakasih tuan...",-Kino

" panggil aku Kino. Jangan tuan,aku tak suka panggilan itu.",-Kino

Aku hanya menatap perempuan yang ia bawa. Lalu ku ambil perempuan itu,dan ku tiduri di kasur.

"Aku pergi dulu. Selamat bersenang senang...",-Kino

Aku tersenyum,lalu menatap wajah ketakutan perempuan itu.

"Kau sangat Sexi, mau kah kau menjadi perempuan ku?",-Rei

" tidak! Tidak akan pernah!",-jawab perempuan itu.

"Baiklah jika kau tak mau,aku akan memerkosa mu! Hahaha!!!",-Rei

Perempuan itu menjerit kesakitan ketika aku memerkosainya.

•••••••••••

Kino Pov!

Sekarang aku sedang berada di sebuah kaffe bersama Kiga. Ia mengajak ku ke sini dengan alasan mengerjakan tugas kuliah. Ya, kita sudah kuliah. Di jurusan yang sama, aku masih menduduki murid yang terpandai no-1. Haha, aku bahkan tak percaya dengan kepandaian ku.

Sekarang,aku tengah duduk menunggu kiga datang.

" Hhh... Kiga kemana sih?! ",-Kino

Tak lama kemudian Kiga datang. Ia langsung memelukku dari belakang sontak aku terkejut di buatnya.

" Kiga... Lepaskan... Kau ini dari mana sih?",-Kino

"Maaf, aku ada perlu sebentar tadi. Aku ada sesuatu untuk mu.",-Kiga

Ia memberikan  sebuah kotak berukuran Kecil bewarna biru muda.
Aku menatap wajah Kiga yang sedang tersenyum. Aku pun mengambil kotak itu dari tangan nya. Lalu ku buka kotak itu. Betapa terkejutnya aku ketika melihat isi dari kotak itu.

Sebuah cincin emas putih berhiaskan permata di tengahnya,terletak di kotak itu. Aku menatap wajah Kiga dengan tatapan tak percaya.

" Ki-Kiga, kau?",-Kino

"Ya, ini untuk mu... Bagus tidak?",-Kiga

"Sangat bagus! Terimakasih...",-Kino

"Ya, sama-sama...aku ingin mengatakan sesuatu pada mu...",-Kiga

" apa?",-Kino

"Aku melihat mu membunuh orang. Sudah berapa korban yang kau bunuh?",-Kiga

"Lebih dari 10.",-Kino

Aku memasangkan cincin itu di jari tengah kiri ku.

" wow! Hebat! ",-Kiga

"Apa? Kau mengatakan aku ini hebat?",-Kino

" ya, menurutku psikopat itu sangat hebat. Kau berani membunuh orang tanpa peduli apa resikonya. Wow!",-Kiga

Aku menatapnya tak percaya. Baru dia yang mengagumi perilaku ku itu.
Apa ada yang aneh dengannya?

•••••••••°•••••••••

Kiga pov!

Aku menatap mata Kino. Ia terkejut dengan apa yang aku katakan. Aku tersenyum penuh arti padanya.

"Kenapa? Kau terkejut?",-Kiga

" Ya, baru kali ini aku mendengar pujian dari orang lain...",-Kino

"Psikopat itu hebat tau! Aku malah ingin menjadi seperti kau.",-Kiga

" Jangan! Aku gk mau kau masuk penjara...",-Kino

"Masuk penjara?",-Kiga

" nanti kalau kau ketahuan bagaimana?",-Kino

"Hahaha... Takkan aku ketahuan ...",-Kiga

"Yasudah lah... Kalau kau mau menjadi sepertiku,kau harus siap mental.",-Kino

"Apa kau mau mengajarkan ku?",-Kiga

"Bukan aku... Tapi bawahan ku...",-Kino

" Kenapa bawahan kau?",-Kiga

"Karna aku lah yang mencari korban. Yang memutilasi korbannya adalah bawahanku. ",-Kino

" Baiklah... Aku kan belajar dengan bawahan mu...",-Kiga

"Ayok ke rumah ku... Kau harus minta izin dengan ayah ku dulu...",-Kino

Aku menganggukkan kepalaku,lalu kita pun beranjak pergi ke rumahnya Kino.







Tbc!






Bagaimana dengan cerita kali ini?

Maaf kalau ceritanya pendek.
Aku kehabisan ide bwt nerusin cerita ini.

Ok lah bagi yang telah memberikan vote pada chap kali ini aku sangat berterimakasih.

Aku balik dulu!

See you!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro