Chapter 5

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Kiga pov!

Dia adalah...

"Kau! Kau yang membunuh adik ku!",-Kiga

Kino langsung menatapku bingung.
Sedangkan ayahnya kino tertawa.
Sekarang ia sedang duduk. Namanya Kazuno Alexander. Ia memiliki rambut panjang yang berwarna Hijau muda,dan mata yang berwarna biru muda.


" Kau rupanya,Kiga Areba. Ada apa kau datang ke mari?",- Kazuno

Aku menatap sinis Kazuno. Ya, mungkin aku memang tak sopan memanggil namanya tanpa sebutan pak atau apalah.

Kino menggoyangkan tubuhku.
Aku pun menoleh kearahnya.

"Kiga,apa maksud mu?",-Kino

" Ayah mu itu, apa kau tau apa yang telah ayahmu perbuat?",-Kiga

Kino menggeleng.

"Ayah mu,telah membunuh adikku,Kino.",-Kiga

Mata Kino membelak,seakan tak percaya dengan ini semua. Aku kembali menatap Kazuno.

"Jadi,apa mau mu ke sini?",-Kazuno

" Aku, ingin...",-Kiga

Baru saja aku mau berbicara,Kino memotong perkataan ku.

"A-ayah...apa benar itu?",-Kino

" Ya, seharusnya aku membunuh ayahnya,tapi adiknya menghadangku. Jadi,aku terpaksa membunuhnya.",-Kazuno

Kini Kino terduduk lemas di lantai,dan menitikkan air mata.
Aku terkejut karena Kino menangis.

"Kino...hey!",-Kiga

" Maaf kan... Hiks... Ayah ku... Kiga...hiks..",-Kino

"Aku takkan memaafkan perbuatannya.",-Kiga

" Aku tau...hiks...ini pasti sulit bagimu,tapi bagaimana kau dapat izin agar kau mengikuti jejak ku?",-Kino

Kazuno menatap Kino dengan tatapan heran. Ia pun bangkit dari kursinya lalu menghampiri Kino.

"Izin apa maksudmu?",-Kazuno

Kino dan aku langsung menoleh ke atas,lebih tepatnya ke arah Kazuno yang menatap dingin kearah kita berdua.

"A-ayah... Sebenarnya tu-tujuan Kiga kesini... Untuk meminta izin tuk mengikuti jejak kita...",-Kino

"Heh! Anak sepertimu mana mungkin bisa melakukan hal ini.",-Kazuno

Aku menatapnya sinis,lalu berkata.

"Aku tak selemah itu Kazuno.",-Kiga

"Kiga...",-Kino

Kino menatapku lirih.

"Baiklah... Jika kau memang tak selemah itu,aku perlu mengetes mental mu.",-Kazuno

"Baiklah kalau begitu...",-Kiga

Kino berdiri,lalu memegang pundakku. Aku pun menoleh padanya.

" Biar aku yang mengujinya ayah... ",-Kino

" Ayah bisa mengujinya sendiri,Kino.",-Kazuno

"Aku sudah ada rencana yah...aku akan menyerahkannya pada bawahanku.",-Kino

" Baiklah... Kau yang akan mengujinya.",-Kazuno

Kino tersenyum lalu pergi membawaku keluar dari ruangan ini.
Sebelum melangkahkan kaki ku ke luar dari ruangan itu, aku sempat menoleh ke arah Kazuno. Ku lihat ia sedang menyeringar pada ku. Lalu ku balas dengan senyuman  seperti aku mengatakan "lihat saja nanti" pada nya. Kemudian,pintu pun tertutup.

×××××××××××××××××××

Normal Pov!

Di sebuah taman,terlihatlah dua insan(?) sedang duduk di rerumputan. Mereka adalah sepasang kekasih. Ya,siapa lagi kalau bukan Kazuro dan Shine. Shine sedang memainkan gitarnya. Sedangkan Kazuro,ia sedang bernyanyi mengikuti alunan musik yang di berikan Shine.

"Miracle romanse...shinjite iruno...miracle romanse!",-Kazuro

(Lirik lagu anime Sailor Moon)

#author kga tau tulisan liriknya,jadi maklumi ajh ya klo ad yang salah ^_^#

Kazuro berhenti bernyanyi,begitu pula Shine yang berhenti bermain gitarnya. Di karenakan lagunya sudah selesai.

" hhh...",-Shine

"Kenapa? Kau capek ya?",-Kazuro

Kazuro tertawa,Shine hanya menatapnya dengab senyuman.

" Kau tau tidak? Kenapa aku memilihmu tuk jadi kekasih ku?",-Kazuro

"Tidak? Memangnya kenapa kau memilihku? Apa aku ganteng?",-Shine

"Jangan Ge'er dulu... Ia sih kau ganteng... Manis... Dan baik... Makanya aku suka padamu...",-Kazuro

" Terimakasih Kazuro. Terimakasih karena kau mencintaiku.",-Shine

"Ya,sama-sama...",-Kazuro

Kazuro pun langsung memeluk Shine.


Shine pun membalas pelukannya.
Di bawah terik mentari,di sertai hembusan angin yang lembut,mereka pun berciuman. Walaupun hanya sebentar saja,mereka tetap bahagia. Mereka sekarang sudah kuliah. Satu sekolah,tetapi berbeda jurusan dengan Kino dan Kiga.

" Kazuro, aku jadi mengingat di masa-masa kita masih di SMA.",-Shine

"Kau mengingat apa?",-Kazuro

"Aku mengingat dimana aku menembak mu dulu... Itu lucu sekali...hahaha...",-Shine

"Ya, kau kenembakku di saat kita berdua terjebak di kamar mandi sekolah.",-Kazuro

" Kurasa itu moment yang paling indah...",-Shine

"Indah? Menurutmu indah? Kita terjebak di kamar mandi yang sama,dalam waktu yang lama. Apa itu kau sebut indah?",-Kazuro

" ya, aku bisa menyatakan perasaan cintaku padamu... Sungguh,aku mencintaimu Kazuro...",-Shine

Bluusshhh...

Wajah Kazuro langsung memerah. Kazuro pun memalingkan wajahnya kearah kanan. Shine menangkup wajah Kazuro,lalu berkata...

"Kau sangat manis di saat seperti ini,Kazuro. Bolehkah aku mengecup pipi merah mu?",-Shine

Kazuro hanya diam,pipinya semakin memerah. Shine pun mengecup pipi Kazuro.

"Sudahlah... Yuk kita ke sana,di sana ada ayunan.",-Shine

Kazuro hanya mengangguk,wajahnya kini sudah seperti semula. Ia tersenyum ketika tangannya di gandeng oleh Shine.

Setibanya di depan ayunan,mereka pun duduk di ayunan tersebut,lalu mengayunkannya.

" Yuhuuuu!!! Shine lebih kencang lagi!",-Kazuro

"Nanti kau jatuh bagaimana?",-Shine

"Aku tak kan jatuh... Sudah lakukan saja...",-Kazuro

Shine pun mendorong tubuh Kazuro kedepan. Ayunan itu pun semakin kencang. Semakin kencang,dan kemudian...

Kreeekk!!!

Rantai ayunan itu copot sebelah.

" Waaaa!!!! Shine!!!",-Kazuro

Hap!
Bruk!

Kazuro jatuh di tangan Shine dalam mata yang terpejam. Shine menatap wajah ketakutan Kazuro dengan senyuman. Ia pun menurunkan Kazuro.

"Kazuro,kan tadi aku sudah bilang... Kau ini keras kepala ya.",-Shine

"Maaf... Makasih ya.",-Kazuro

"Ya,lain kali nurut ya...",-Shine

Kazuro mengangguk,lalu mereka pun pergi dari tempat itu.






*-*-*-*-*-*-*-*






Tbc!







Ha' bagaimana dengan chap kali ini?
Tulis pendapat kalian lewat coment ya....
Dan jangan lupa votenya...

Aku balik dulu... Bye!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro