BAB 10

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

      Sudah banyak teman-teman di sekolah Arion tanyai mengenai kedekatan mereka dengan Gesa dan seberapa jauh mereka mengenal Gesa. Semua jawaban sesuai seperti apa yang ia kira, sifat yang dikenalnya sama seperti yang orang lain kenal, meski terdapat beberapa perbedaan. Toh, Gesa memang sudah bilang padanya bahwa ia akan membedakan perilakunya antara satu orang dengan orang lain bergantung cara orang tersebut memperlakukannya.

      Sejauh ini, belum ada jawaban yang membuatnya harus memikirkan kembali kenapa ia bisa memilih gadis itu sebagai pacarnya. Semua sesuai bayangannya. Sampai, Arion bertemu dengan teman semasa sekolah dasar Gesa. Namanya Rani.

      “Dia itu periang, hatinya sensitif nggak bisa lihat orang menderita atau susah, tapi dia itu suka banget sama cerita-cerita pembunuhan atau horor gitu, gua inget dia masih aktif di grup creepy. Ada dua dan di antara dua itu, dia salah satu admin paling terkenal, karena ke-humble-an dan otak jailnya.” Ini adalah fakta baru. Ia tahu Gesa memang menyukai kisah-kisah seperti itu, tapi bergabung dengan grup creepy, adalah baru baginya.

      “Apa lu kenal salah satu anggota grupnya?”

      “Kenal, cuma secara daring, semua anggotanya ke sebar di beberapa daerah,” Rani diam untuk meminum minumannya lebih dulu. Jam istirahat hampir habis. “Kalau lu curiga Gesa ketemu sama anggota grupnya, mungkin lu bisa nemuin Kei Van di Bandung, tapi itu cuma nama panggilan, nama aslinya gua nggak tahu.” Pekerjaan berat bagi Arion. Bandung terlalu besar untuk ia jelajahi seorang diri tanpa petunjuk.

      “Lu nggak usah khawatir,” Arion sangat berharap dengan kalimat itu. “Gua punya kontak Kei kok, lu hubungin langsung aja.” Penerang yang sangat diinginkan Arion.

      Ia memutuskan untuk membolos dan pergi ke belakang sekolah, memanjat pagar menuju ke sebuah minimarket membeli pulsa sebelum menelpon nomor yang sudah diberikan Rani padanya, ia juga membeli sekaleng minuman untuk menyegarkan tenggorokannya. Ia duduk di kursi yang disediakan pihak minimarket, cukup terhalang dari terik matahari.

      “Hei, Bro. Ini bener Kei Van?” Arion tidak langsung menelpon, ia tahu yakin Kei Van dengan dirinya seumuran.

      “Uy, siapa, ya?

      “Gua Arion, pacar Gesa. Sibuk? Ada yang mau gua omongin penting.”

      “Silahkan.”

      Dering penyambungan tidak begitu lama, laki-laki di seberang sana langsung mengangkat dan seperti dugaannya, banyak yang menanyakan keadaan gadis itu. Arion tidak mungkin menjawab jujur di mana anak itu, ia berkilah dengan berkata ia juga mencari gadis itu, makanya menghubungi laki-laki yang merupakan leader dari grup creepy bernama Darkness.

      Kei Van banyak bercerita sejak Gesa bergabung, grupnya menjadi cukup ramai meski yang dibicarakan cukup random, gadis itu mahir memunculkan cerita-cerita pendek yang menegangkan dan mampu menertibkan grup tanpa menggurui anggotanya, biasanya ia akan berpura-pura seperti gadis kecil jika ada salah satu anggotanya yang mulai vulgar atau berkata senonoh. Arion terhenyak mendengar itu.

      “Ada yang aneh nggak dari chat-an dia sebelum hilang?” Kei Van menjawab tidak ada, namun anak itu mengalihkan pada nama lain yang cukup dekat dan sempat dikira berpacaran oleh anggota grup lain. Arion sedikit cemburu, tapi dia sadar situasinya tidak tepat saat ini. Arion diarahkan pada anak bernama Ke Var, yang lagi-lagi adalah sebuah nama panggilan. Ia juga dimasukkan ke dalam grup tersebut agar mudah bertanya pada anggota lain.

      Arion tidak langsung menghubungi laki-laki itu. Ia akan ke rumah Gesa, sesuai dengan perintah masnya. Ia tidak berharap banyak pada lingkungan yang serupa anti-sosial itu. Tapi, kesempatan sekecil apa pun, akan Arion pakai mengungkap sifat tidak biasa kekasihnya.

»»»»»

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro