BAB 21

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

      Arion mengamati dengan seksama foto-foto TKP pembunuhan yang dilakukan Gesa. Memang cukup ia maklumi jika Masnya menganggap gadis itu psikopat. Korban dibunuh secara sadis, namun rapi.

      “DNA darah yang ada di lantai memang punya Gesa.” Sekali lagi, ia mendesah pasrah. DNA setiap orang berbeda-beda, tidak akan ada duplikatnya, kembar sekali pun tetap beda.

      Dari mana gadis itu mempunyai kekuatan sebesar itu sampai bisa membunuh secara sadis seorang wanita tiga puluhan masih menjadi pertanyaan yang sama dibenaknya. Gesa yang ia kenal lemah lembut, bahkan tidak bisa bela diri. Kalau terdesak, Gesa selalu bilang dia akan menggunakan barang-barang di sekitarnya dan mengincar titik-titik vital yang sudah ia ketahui dari film yang sering ditontonnya.

      Sementara dalam foto tersebut. Bukan hanya titik vital yang menjadi target, melainkan hampir setiap inci tubuh korban. Menyatakan sebuah dendam yang sangat dalam dan sukar dibendung lagi luapan emosinya. Caranya mengeksekusi korban terlihat sangat berpengalaman. Apakah Gesa sebenarnya memang seorang psikopat? Jiwa Arion terombang-ambing. Ada bagian dalam dirinya yang menolak, ada juga yang membenarkan.

      Ponselnya berdering, seseorang yang dikenalnya sejak peristiwa ini menghubunginya.

      “Kata elu, elu nggak tahu apa-apa.” Algio mengernyit mendengar nada suara adiknya. Kesal. ”Oke gua ke sana.”

»»»»»

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro