BAB 6

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

      Ketidakpercayaannya siang ini, mengharuskan Arion memutar ulang semua kenangannya bersama Gesa dalam lamunan. Sejak awal mereka berkenalan hingga memutuskan untuk memadu kasih dan sudah masuk bulan keempat, Arion merasa tidak ada yang aneh. Gadis itu memang gemar bermain teka-teki, tapi tidak ada yang tidak bisa dipecahkan Arion. Semua maksud tersirat gadis itu bisa ditangkapnya dengan baik.

      Kursi besi yang mulai berkarat di beberapa tepiannya berdecit tanda seseorang bergabung di sebelahnya. Dari sepatu yang dipakai, Arion tahu itu Masnya.

      “Apa Mas nggak salah tangkap? Bisa aja dia ada di waktu yang nggak tepat.”

      “Sidik jari dan darah dia ada di TKP. Mas juga belum bisa bilang dia sebagai tersangka, Mas masih belum dapat keterangan apa-apa dari dia.” Algio terdiam menghayati kegundahan yang tengah memerangkap adiknya. “Sayang banget sama dia?”

      “Kalau nggak sayang, nggak bakal segalau ini Mas. Dia mulai percaya sama Rion, dia mulai sedikit terbuka dan cerita soal keluarganya. Terus, kenapa tiba-tiba begini?” Anak itu menghela napas. “Dua minggu dia hilang gitu aja, Rion cari ke tempat biasa nggak ada, Rion pikir dia mau nenangin diri. Tapi, kenapa tiba-tiba malah ada di sini?”

      Gofood yang ditunggu Arion datang, dia bangkit dan membayarnya, sedikit memberi lebih karena ia tahu jam segini jalanan sedang padat, sudah pasti macet dan menguras bensin. Baru mau masuk ke dalam dan kembali ke ruang interogasi, langkahnya terhenti oleh pertanyaan Masnya.

      “Kamu penasaran apa yang terjadi sama Gesa?” Arion mengangguk. “Kalau begitu, Mas kasih kamu tugas untuk interogasi dia sekaligus cari tahu info lebih banyak lagi dari teman-teman terdekat dia, lebih hebat lagi kalau bisa nanyain kehidupan dia sama tetangganya. Sanggup?”

»»»»»

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro