24. Gurbuz: Hurrem Sultan

Màu nền
Font chữ
Font size
Chiều cao dòng

Day 24: Buatlah cerita di mana tokoh utama ceritamu bertemu dengan karakter favoritmu! karakter bisa diambil dari buku, komik, film/serial, atau game. (Karakter yang digunakan keep family friendly yaa)

Isekai? Bukan. Aku tidak berada di dunia anime. Dan yang paling terpenting, aku sama sekali tidak mempercayai hal seperti itu. Masuk ke dimensi atau dunia lain hanya ada di fiksi halu. Sama sekali tak masuk akal jika terjadi pada seseorang di dunia nyata.

Akan tetapi, di sinilah aku. Terbangun di sebuah tempat aneh. Seperti istana, tetapi jauh berbeda jika membayangkan sebuah kediaman indah ala cerita dongeng. Arsitekturalnya khas. Langsung mengingatkan pada sebuah era.

"Gurbuz Agha?"

Sepotong tangan mendarat di pundakku. Seorang pria asing. Aku tidak tahu siapa. Namun, dilihat dari gerak-gerik serta posturnya, dia seperti seseorang yang penting meski pakaiannya tidak jauh berbeda dengan gaya berpakaianku sekarang.

"Hurrem Sultan memanggilmu."

Aku terlalu termenung hingga tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Hurrem Sultan, katanya? Seketika, kusisir keadaan sekitar sembari berjalan mengikuti. Benar. Aku mengenali gaya bangunan ini. Sering kulihat pada buku-buku dan video sejarah Ottoman. Saat ini, berdasarkan sikon dan pemandangan sekitar, sangat mirip dengan Ottoman era Sultan Suleyman 1 berkuasa. Aku tidak bisa memastikan tepatnya pada tahun berapa aku terbangun. Satu-satunya petunjuk hanyalah nama Hurrem Sultan, yang secara langsung mengindikasikan saat ini merupakan masa sebelum Sultan Suleyman 1 mengalami kemunduran, baik dari segi fisik maupun kekuatan.

Pria yang berjalan di depanku berhenti. Pintu sebuah ruangan terbuka. Ia berjalan lebih dulu sebelum memberi isyarat agar aku mengekor. Di dalam, seorang wanita duduk membelakangi kami. Pakaiannya bagus serta berkilau, dengan mahkota sebagai tanda kebesaran dan kedudukan tak terbantah menetap di kepalanya. Pria di depanku membungkuk hormat. Hal serupa turut kulakukan.

"Sultanem, Gurbuz Agha sudah berada di sini."

Begitu wanita tersebut menoleh, kecantikan tak terbayang langsung menyapa. Hurrem Sultan.







Bạn đang đọc truyện trên: Truyen2U.Pro